Penggemar komik bertema harem? Kali ini KAORI Nusantara akan mempersembahkan ulasan dari sebuah komik bertemakan harem, alias “satu cowok banyak cewek” karya Kaori Saki, yang berjudul Hachi Ichi alias 81.
Hachi Ichi adalah sebuah komik harem berjumlah 100 chapter yang diterbitkan di Jepang oleh majalah Young Magazine selama kurun waktu tahun 2012 hingga 2015. Komik ini kemudian juga dirangkum dalam 9 jilid tankoubon. Komik Hachi Ichi sendiri memiliki alur yang cukup menarik karena membuat penonton harus berpikir keras agar bisa menebak siapakah gadis yang bakal menjadi pemenang dari kisah harem tersebut.
Dalam Hachi Ichi dikisahkan tentang Shinichirou Kinoshita, seorang remaja normal namun jomblo yang berusia 17 tahun, suka bermain video game, tidak memiliki banyak gagasan tentang masa depannya dan benar-benar menginginkan pacar. Sementara itu, kakeknya adalah kepala sebuah perusahaan multinasional yang akan diwariskan Shinichirou pada usia 18 tahun. Merasa khawatir dengan alur hidup cucunya yang terombang-ambing, sang kakek memindahkan Shinichirou ke sebuah rumah besar, di mana ia disambut oleh delapan orang gadis yang cantik-cantik, dan tentunya ramah. Pikiran Shinichirou segera meledak ketika diberitahu bahwa mereka semua adalah calon tunangannya yang dipilih oleh sang kakek, dan dalam waktu setahun, ia harus memilih salah satu dari mereka untuk menjadi pasangan hidupnya. Tapi, Shinicirou harus mematuhi sebuah aturan, yaitu tidak ada seks sebelum pernikahan, atau kesepakatan batal. Jika dia gagal memilih gadis manapun, kesepakatannya juga batal.
Kisah harem dalam Hachi Ichi lebih difokuskan dalam satu rumah. Semua karakter utamanya tinggal dalam sebuah rumah mewah yang disediakan oleh kakeknya Shinicirou. Semua gadis dipilih melalui audisi oleh sang kakek. Yang membuat komik ini menarik ialah kedelapan gadis tersebut memiliki kepribadian yang berbeda. Mulai dari yang berkepribadian gadis idaman sampai gadis dengan kepribadian yang terkesan berandalan.
Komik ini terbilang memiliki fan service yang sangat yang cukup “menggairahkan”. Semua gadis diceritakan memiliki kegiatan ‘mesum’ dengan Shinicirou. Tapi, gadis-gadis tersebut merahasiakan kegiatan ‘mesum’-nya dari yang lain. Namun karena muatan fan servicenya yang cukup “panas”, komik ini dianjurkan untuk tidak dibaca bagi mereka-mereka yang masih berumur di bawah 18 tahun.
Bagian yang paling mengesankan dari komik ini adalah ketika ceritanya mulai memasuki chapter 90-an, di mana pada bagian ini, Shinicirou akhirnya melanggar aturan ‘tidak ada hubungan seks sebelum pernikahan’, dan mulai berhubungan dengan Nana sebagai teman seksnya. Di sinilah konflik antara para gadis terjadi. Shinicirou malah memutuskan untuk kabur dari rumah. Setelah mereka berdamai, mereka pergi mencari Shinicirou yang menghilang.
Jika menilai dari jalur cerita, Hachi Ichi tergolong cukup menarik untuk dibaca, apalagi dengan jalan cerita yang cukup sulit untuk ditebak. Tetapi, namun sayangnya, ending dari komik ini cukup “menggantung” hingga membuat sebagian pembaca akan kecewa dan mungkin tidak akan tenang karena hidupnya terus dirundung rasa penasaran mengenai akhir kisah cinta Shinicirou.
Komik ini sangat direkomendasikan bagi penggemar genre roman harem. Mengapa? Karena hanya dengan membaca saja, pembaca bisa dibuat berfantasi memiliki harem sebanyak 8 gadis, bahkan bisa membuat pembaca ingin memiliki salah satu dari 8 gadis tersebut. Namun sayangnya hingga ulasan ini ditulis, Hachi Ichi masih belum pernah diterbitkan di Indonesia.