Kesan Pertama Anime Danmachi II: Cerita yang Cepat Bukan Berarti Buruk!

1
danmachi
© Fujino Omori ・ SB Creative / Danmachi 2 Production Committee

Sudah 4 tahun lamanya sejak musim pertama anime Danmachi rilis. Saya ingat sekali waktu itu saya pernah berkata “Ah! Anime kayak gini lagi yang muncul. Gw yakin palingan cuma sekedar jadi bandwagon dan cancer.” Namun apa daya, ternyata saya harus menelan ludah sendiri dan mengatakan bahwa seri ini memiliki karakteristik tersendiri yang membuat saya tidak bisa berhenti mengikuti dibuatnya.

Setelah cukup sukses dengan musim pertamanya, tampak seolah olah anime ini memberikan sebuah sinyal untuk berlanjut di tahun 2017 dengan kemunculnya adaptasi anime spin-off berjudul Danmachi: Sword Oratoria, dan di awal tahun 2019 hadir pula film layar lebarnya yang berjudul Danmachi: Arrow of The Orion (Orion no Ya). Setelah lebih dari 3 tahun menunggu, akhirnya kegelisahan itu terjawab di musim ini dengan hadirnya Danmachi II.

© Fujino Omori ・ SB Creative / Danmachi 2 Production Committee

J.C Staff Lagi, Akankah Kualitas Merosot atau Justru Meningkat?

Hal yang membuat saya merasa sangat bahagia dan juga sedikit merasa was – was adalah ketika tahu bahwa anime Danmachi II masih digarap oleh J.C Staff. Terlebih setelah melihat episode perdana anime ini hampir tidak ada perubahan yang signifikan dalam segi grafis. Hal lainnya adalah ketika melihat beberapa adegan perkelahiannya pada awal episode terlihat sedikit kaku dan kurang variatif jika dibandingkan dengan di anime spin-off Sword Oratoria maupun musim pertamanya.

Namun setelah memasuki beberapa episode setelahnya di mana cerita juga mulai memasuki arc yang penting, terlihat beberapa perkembangan animasi yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan seri sebelumnya. Sebagai contoh ketika Yamato Mikoto menggunakan mantra gravitasinya dalam wargame melawan Apollo Familia. Dalam adegan tersebut dapat dilihat adanya animasi tambahan dalam field gravity tidak seperti saat melawan boss lantai 18. Selain itu, adegan ketika Bell dikejar oleh Apollo Familia juga mengalami perkembangan, di mana tingkat kecepatan gerakan serta animasi yang lebih halus jika dibandingkan dengan adegan yang sama pada musim sebelumnya saat Bell dikejar oleh monster bernama Silverback. J.C Staff tampaknya berhasil menampilkan kemampuan sang Little Rookie dengan sempurna pada musim ini.

© Fujino Omori ・ SB Creative / Danmachi 2 Production Committee

Apakah Cerita yang berjalan dengan Cepat itu Selalu Berakhir Buruk?

Membahas cerita yang disajikan pada musim ini tampaknya terlihat berjalan dengan tempo yang cukup cepat, dapat dilihat dari arcwargame” melawan Apollo Familia tampak begitu singkat. Sesungguhnya sejak awal saya memang tidak memiliki ekspektasi yang berlebihan dengan arc ini. Hanya saja saya masih berharap bagian puncak dari wargame-nya tidak berakhir dalam satu episode. Di luar dari hal tersebut, pada musim keduanya banyak sekali karakter baru yang muncul, terlebih penulis dari serial Danmachi mampu memberikan kesan pertama terhadap karakter yang muncul di tengah cerita dengan baik tanpa merusak suasana cerita yang hendak dibangun. Hal ini membuat saya selalu tidak sabar untuk menantikan setiap episode yang akan tayang untuk menyaksikan perjalanan seorang pemuda yang hendak mengejar mimpinya di sebuah labirin tinggi penuh monster.

© Fujino Omori ・ SB Creative / Danmachi 2 Production Committee

Lagu Penutup Berperan Sebagai Penutup Kekurangan Lagu Pembuka?

Sekarang saya akan membahas lagu yang digunakan untuk anime Danmachi II. Saya bingung antara kecewa atau mungkin merasa senang dengan lagu pembukan kali ini. Sebenarnya saya cukup mengerti bahwa tema pada lagu pembuka pada serial kali ini memiliki fokus pada arc penting dan menggabungkannya dengan lagu pop yang sedikit memiliki unsur orkestra di belakangnya. Hanya saja dengan animasi pembuka yang mengedepankan aksi, saya kurang suka dengan bagian Reff pada HELLO to DREAM yang dibawakan oleh Yuka Iguchi. Nada yang kurang tinggi pada lagu ini menurut saya membuat hype yang terjadi dalam animasi pembukanya tampak turun. Namun di sisi lain, bagian ending lagu dan koda-nya benar – benar membuat saya meleleh karena transisi lagu serta animasinya yang cepat dan halus, tidak seperti lagu pembuka musim sebelumnya yang memiliki ciri khas hype tinggi yang berangsur angsur turun mendekati bagian outro lagunya.

© Fujino Omori ・ SB Creative / Danmachi 2 Production Committee

Beralih menuju lagu penutup, kali ini dengan tema yang cukup bahagia dan santai muncul pada lagu penutup serial kali ini. “Sasayakana Shukusai (ささやかな祝祭)” yang dibawakan oleh sora tob sakana sukses membuat saya hanyut dalam suasana lagu yang begitu relax, terlebih dengan balutan animasi yang bisa saya bilang sangat minimalis membawa saya dalam perasaan damai, namun tidak jauh dari hype yang ada dalam 18 menit sebelumnya. Sudah cukup lama saya tidak melihat lagu penutup dengan konsep seperti ini. Mungkin terakhir kali saya melihat yang seperti ini pada lagu penutup ke-10 serial Fairy Tail berjudul Boys Be Ambitious!! yang dibawakan oleh Hi-Fi CAMP. Tampaknya lagu penutup serialnya seperti menutupi kekurangan yang ada pada lagu pembukanya.

Kesimpulan

Kali ini tampak jelas Danmachi II hadir dengan cerita yang lebih menegangkan dengan drama yang tidak bisa dikatakan sebagai drama ringan. Intinya jelas, saya sangat penasaran dengan perjalanan Bell yang penuh dengan berbagai halangan dan pastinya akan sangat menarik. Saya harap juga para penonton lainnya merasakan hal yang sama.

KAORI Newsline | Oleh Achmad Zaki

1 KOMENTAR

  1. Review sakit
    Gw ga yakin lu nonton sebelum ngoceh
    Apa apaan lagu ending nutupin opening
    Apa mata lu ga picek atau telinga lu ga budeg?

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses