My Dad is a Heel Wrestler (Papa wa Warumono Champion) merupakan salah satu film yang ditayangkan dalam rangkaian acara Japanese Film Festival 2019 di CGV Grand Indonesia, Jakarta. Selain di Jakarta, festival film tahunan ini digelar pada 7 November sampai 22 Desember 2019 di Makassar, Surabaya, Bandung dan Yogyakarta (digabung dengan event JAFF 2019). Berikut ulasan singkat filmnya dari KAORI.
Film ini terinspirasi oleh buku anak bertajuk “Pekerjaan papaku menjadi orang jahat”, dengan disutradarai oleh Kyohei Fujimura dan dibintangi oleh Hiroshi Tanahashi, Yoshino Kimura, Kokoro Terada. Beberapa pegulat papan atas dari New Japan Pro Wresling (NJPW) juga berperan di film ini, seperti Ryusuke Taguchi, Kazuchika Okada, Togi Makabe dan beberapa roster lainnya seperti Kitamura, Oka dan Kawato.
My Dad is a Heel Wrestler mengisahkan tentang kehidupan seorang mantan juara gulat profesional (pro wrestling) Takashi Omura (Hiroshi Tanahashi) bersama anak dan istrinya. Takashi dulunya adalah bintang juara gulat profesional yang dielu-elukan semua orang dan fansnya, atau dalam istilah gulat dia adalah face atau “pegulat baik”. Tapi karena suatu hal, Takashi ditukar perannya menjadi heel (pegulat dengan karakter “jahat”) dan berganti nama menjadi Topeng Kecoa yang selalu curang dalam setiap pertandingan. Shota yang baru berumur 9 tahun (Kokoro Terada) tidak mengetahui tentang profesi ayahnya. Ayah dan ibunya selalu tidak memberitahu apa pekerjaan ayahnya, sampai suatu hari Shota tanpa sengaja mengetahui profesi ayahnya dalam suatu pertandingan gulat. Shota shock dan kesal karena ayahnya menjadi pegulat yang “jahat”. Bagaimana Takashi menjelaskan profesinya kepada anaknya?
Film My Dad is a Heel Wrestler menarik untuk para penggemar pro wrestling dan penyuka film aksi komedi. Walau action-nya hanya sebatas di ring gulat, tapi tetap seru untuk ditonton karena juga diperankan oleh para pegulat NJPW. Di film ini nama promotornya pun “diplesetkan” menjadi Lions Pro Wrestling dengan catchphrase KING OF BEASTS (raja para hewan). Suasana ring gulat digambarkan persis seperti aslinya di NJPW. Sebagai penggemar gulat profesional, film ini sangat menggambarkan kehidupan para pegulat, terutama mereka yang bergabung di NJPW, dalam karir dan keluarganya. Banyak aspek yang dapat diambil dari semangat juang dan peran face dan heel dari para pegulat.
Fokus ceritanya di film ini lebih ke drama keluarga Takashi, terutama hubungan ayah-anak dan tentang kepercayaan anak terhadap ayah yang dikaguminya. Selain itu, cara pikir anak kecil yang malu jika profesi ayahnya menjadi sesuatu yang jahat, menjadi poin utama dalam cerita di film ini. Shota yang malu pada teman-temannya, mengaku bahwa papanya adalah Dragon George (Kazuchika Okada), pegulat muda berambut pirang, juara bertahan yang sangat terkenal dan merupakan face dari Lions Pro Wrestling. Teman-teman Shota ada yang tidak percaya dengan pengakuan Shota ini. Sampai akhirnya terbongkar kebohongan Shota tentang ayahnya. Perundungan pun terjadi. Shota dianggap pembohong dan ayahnya ternyata adalah penjahat (kecoa). Teman-teman Shota pun tidak mengerti tentang sistem gulat sebagai hiburan. Pegulat “jahat” bukanlah orang jahat di kehidupan nyata. Mereka hanya bekerja yang terbaik sesuai perannya masing-masing.
Melalui film ini, kita dapat merasakan menjadi penonton (fans) gulat masa kini. Plot film ini diceritakan dalam tiga sudut pandang; Shota yang awam dalam menonton gulat dan mengetahui ayahnya ternyata tokoh jahat di atas ring; Ayah Shota, Takashi, mantan pegulat terkenal yang harus berganti karakter menjadi penjahat karena cedera; Dan Michiko, seorang jurnalis wanita penggemar fanatik gulat yang ingin menulis artikel tentang perjalanan karir gulat Takashi Omura. Karena menggunakan tiga sudut pandang tersebut, film ini jadi terasa begitu unik.
Selain itu, Tanahashi sangat bagus akting dalam perannya sebagai ayah yang menyayangi anak dan istrinya selain juga sangat menyukai profesinya sebagai pegulat pro. Akting Kokoro Terada yang berperan sebagai Shota juga begitu bagus dalam perannya sebagai anak yang mengagumi ayahnya. Ekspresi mimik dan aktingnya membuat kita terenyuh menonton film ini.
Film My Dad is a Heel Wrestler enak ditonton dan dinikmati baik sendiri maupun bersama keluarga. Dari film ini digambarkan bahwa tidak ada yang salah dengan pekerjaan ayah Shota. Berperan sebagai tokoh jahat bukanlah hal yang memalukan, seperti yang dipikirkan Shota dan teman-temannya. Setiap pekerjaan akan berarti jika dilakukan dengan passion. Film ini juga sangat menyenangkan bagi penonton yang merupakan fans gulat profesional. Banyak cameo pegulat NJPW yang muncul di sini, seperti Ryusuke Taguchi, Kazuchika Okada, Togi Makabe, Trent Baretta, Naito, Kitamura, Oka dan Kawato, yang membuat banyak penggemar bersorak gembira secara konsisten. Film yang membuat seseorang jadi suka pada pro wrestling khususnya NJPW. Terutama ketika adegan match di atas ring sama rasanya seperti yang disaksikan penggemar wrestling secara langsung atau di TV.
KAORI Newsline