Studio Ghibli, studio yang digawangi oleh sosok Hayao Miyazaki ini memiliki popularitas dan legendanya tersendiri dalam industri perfilman Jepang. Sebagaimana telah diberitakan sebelumnya, sutradara kawakan asal Jepang, sekaligus “otak” di balik Studio Ghibli, Hayao Miyazaki akan kembali dengan film terbarunya. Diangkat dari novel klasik berjudul Kimi-tachi wa Do Ikiru ka (How Do You Live?), Miyazaki sempat menyebutkan bahwa dirinya membutuhkan waktu sekitar 3 hingga 4 tahun untuk merampungkan film tersebut.
Meski sebelumnya dituturkan bahwa Miyazaki mengerjakan proyek film Ho Do You Live? tanpa deadline yang jelas, alias tidak ada kejelasan kapan film tersebut akan rampung dan siap dirilis, namun produser Studio Ghibli yang juga adalah kolega Miyazaki, Toshio Suzuki berujar bahwa film tersebut diproyeksikan akan rampung dalam 3 tahun ke depan. Dituturkan olehnya melalui Entertainment Weekly, proyek terbaru Miyazaki tersebut sudah rampung hingga 36 menit selama 3 tahun terakhir. Sebagai perincian, saat ini Ghibli mempekerjakan 60 orang animator untuk menggarap film tersebut, dengan masing-masing timnya mengerjakan tugas animasi hingga satu menit setiap bulannya. Suzuki juga meyebutkan bahwa wabah COVID-19 yang tengah melanda dunia saat ini tidak mempengaruhi kinerja Ghibli sejauh ini. Karenanya ia berharap bahwa proyek-proyek yang saat ini tengah dikerjakan oleh Ghibli bisa berjalan dengan lancar tanpa ada masalah. Yang pasti Suzuki menyebutkan bahwa film terbaru Hayao Miyazaki ini adalah sebuah film “fantasi yang sangat megah”.
Selain itu, Toshio Suzuki juga membeberkan lebih jauh mengenai proyek film yang tengah dikerjakan oleh putra Hayao Miyazaki, Goro Miyazaki. Sebagaimana telah diberitakan sebelumnya, Goro Miyazaki saat ini tengah membuat sebuah proyek berteknologi CG, berbanding terbalik dengan sang ayah yang masih membuat film dengan teknologi animasi bergambar manual dengan tangan. Suzuki menyebutkan bahwa proyek film yang tengah dikerjakan oleh Goro Miyazaki tersebut merupakan sebuah film berteknologi CG yang “diangkat dari buku atau cerita asal Inggris, tentang seorang gadis yang bijak”. Di luar itu, Toshio Suzuki masih belum membeberkan informasi lebih lanjut mengenai film berteknologi CG tersebut.