Seri kesebelas dari seri Atelier dan juga Atelier pertama yang dirilis di konsol Playstation 3, Atelier Rorona DX merupakan versi remake dari seri Atelier Rorona: The Alchemist of Arland yang pertama dirilis pada tahun 2009 silam. Sebelumnya versi remake Atelier Rorona sudah pernah dirilis di konsol Playstation 3 dan Playstation Vita dengan judul Atelier Rorona Plus, akan tetapi kembali dirilis ulang ke Playstation 4, Nintendo Switch, dan Steam di tahun 2018 oleh Gust. Co. Ltd (untuk Jepang) dan Koei Tecmo (untuk Inggris). Atelier Rorona versi remake juga sempat dirilis di konsol Nintendo 3DS di tahun 2015 dengan nama New Atelier Rorona yang sayangnya hanya dirilis dalam Bahasa Jepang saja.

[youtube https://www.youtube.com/watch?v=RzIARAApUds]

Jalan Cerita

Mengambil latar cerita di sebuah kota kerajaan bernama Arland. Protagonis kita yaitu Rorona Frixell adalah satu-satunya murid (sebenarnya cuma pembantu) dari seorang Master Alchemist bernama Astrid Zexis. Rorona bekerja di bawah Astrid untuk melunasi hutang kedua orang tuanya kepada Astrid hingga suatu hari Workshop tempatnya bekerja kedatangan seorang ksatria dari kerajaan Arland bernama Sterkenburg Cranach. Atas perintah atasannya, ia ditugaskan untuk menutup Workshop milik Astrid karena dianggap tidak memberi keuntungan apa-apa bagi Arland. Pada akhirnya pihak kerajaan memberi kesempatan Rorona (yang pada akhirnya dipaksa mengambil alih Workshop milik Astrid) selama tiga tahun untuk menunjukan bahwa Workshop tersebut masih bermanfaat bagi Arland.

Sistem Alchemy
Masih menggunakan sistem Alchemy yang serupa dengan seri-seri pendahulunya, Atelier Rorona meningkatkan tingkat kesulitan Alchemy dengan menambahkan Trait, Cost, dan Rank setiap material. Trait dan Cost adalah dua hal paling memusingkan saya, terutama saat membuat equipment. Saya tidak akan membahas ini lebih lanjut, terlalu panjang. Ada juga sistem Gardening, tetapi tidak terlalu penting.

Atelier Rorona DX
“Kombinasi trait terpenting di gim ini” (© Gust, © Koei Tecmo)

Homunculus dan Whole Sale
Homunculus adalah asisten menggemaskan yang bisa membantu kalian dalam membuat barang alchemy dan juga mengumpulkan material di saat kalian tidak memiliki waktu lebih. Selain Homunculus, ada juga sistem Whole Sale dimana NPC toko akan menjual item yang sudah kalian buat dengan kualitas dan trait sama persis dengan yang kalian berikan ke NPC tersebut. Whole Sale akan tersedia bila kalian sudah mencapai tingkat Friend Point tertentu dengan NPC toko yang bersangkutan.

Atelier Rorona
“Bisa memilih jenis kelamin Homunculus juga loh” (© Gust, © Koei Tecmo)

Sistem Battle
Yang bisa menggunakan item di battle hanya Rorona (ditambah Totori dan Meruru di sesi Overtime). Karakter lain bisa apa? Assist/Support. Bagi yang pernah memainkan gim Mana Khemia tentunya sudah pernah merasakan sistem Assist/Support. Kalian akan melihat Rorona memiliki bar Assist/Support yang akan bertambah setiap Rorona atau teman satu tim mendapatkan giliran di battle. Assist/Support dapat dipakai untuk membantu menyerang musuh atau melindungi Rorona (kalau dia mati, siapa lagi yang bisa pakai item?). Assist/Support hanya bisa digunakan ke Rorona (kalau melindungi) dan pada saat giliran Rorona (kalau menyerang). Ada Special Move tetapi saya sendiri tidak terlalu paham dengan mekanismenya. Untunglah tidak ada random encounter di sini.

Manajemen Waktu

Atelier Rorona DX
“Assignment” (© Gust, © Koei Tecmo)

Ini adalah mekanisme paling menyebalkan di seri Atelier yang untungnya sudah dihilangkan di seri Atelier terbaru. Di Atelier Rorona, pemain diberi waktu setiap 3 bulan untuk menyelesaikan target Assignment yang diberikan untuk melanjutkan jalan cerita utama hingga berakhir di tahun ketiga. Bila gagal mencapai target Assignment maka akan otomatis mendapatkan Bad Ending. Jangan lupa juga melengkapi Bingo 3×3 di setiap Assignment karena hadiahnya akan sangat berguna. Di Atelier Rorona setiap kali berpindah lokasi (selain di kota) akan memakan waktu beberapa hari tergantung dari seberapa jauh lokasi yang dituju. Memungut material di dungeon tidak (belum) memakan waktu. Oh iya, jumlah item yang bisa dibawa waktu ke dungeon dibatasi dengan sistem keranjang. Kalau penuh? Buang. Keranjang baru bisa dipindah ke inventory kalau pemain sudah kembali ke kota atau dengan menggunakan sebuah item khusus di sekitar pertengahan akhir gim. Selain itu jangan lupa untuk membawa Balbomb, Ice Bomb, dan Air Drop. Saya cukup banyak membuang waktu karena tidak menyiapkan barang-barang tersebut.

Atelier Rorona
“Tidak ada yang bilang ke saya kalau bisa menyelam ke dalam air” (© Gust, © Koei Tecmo)

Request
Quest atau di gim ini disebut dengan Request adalah cara untuk mendapatkan popularitas, Friend Point, dan uang. Saya berhasil memaksimalkan reputasi di pertengahan gim karena saya membutuhkan hadiah uangnya. Friend Point bisa didapatkan ketika menyelesaikan Friend Request dari karakter tertentu. Friend Request sangat krusial untuk karakter-karakter yang membutuhkan Friend Point yang tinggi seperti Tantris (butuh 80 poin untuk endingnya) atau karakter yang direkrut belakangan seperti Gio. Selain kedua karakter tersebut yang juga sulit dinaikan Friend Pointnya adalah dengan NPC toko seperti Hagel dan Cole.

Atelier Rorona DX
“Request” (© Gust, © Koei Tecmo)

Ending
Dalam Atelier Rorona DX terdapat empat ending generik, empat ending spesial, dan enam ending karakter. Untuk mendapatkan ending ada tiga hal yang menjadi syarat yaitu:

  1. Assignment Stars: Tingkat kepuasan penyelesaian Assignment. Maksimal sepuluh bintang per Assignment.
  2. Popularitas: Akan naik bila berhasil menyelesaikan Request.
  3. Friend Point (untuk ending karakter)Untuk ending spesial, ada syarat khusus lain seperti mengumpulkan uang hingga satu juta atau menaikan level hingga lima puluh. Diharapkan untuk menggunakan walkthrough sebagai panduan.

    Atelier Rorona
    “Setelah bekerja keras menaikan Friend Point semua karakter, saya malah memilih ending spesial” (© Gust, © Koei Tecmo)

Overtime (Post-Game)
Bagi pemain yang tidak pernah mengurus equipment karakternya dari awal hingga akhir cerita utama di Atelier Rorona, sesi Overtime adalah sesi paling melelahkan. Saya sendiri pada akhirnya baru (sedikit) mengurus equipment setelah “diratakan” oleh Iron Giant (boss terkuat di akhir cerita utama). Selama ini saya tidak pernah memperhatikan Trait sama sekali saat melakukan alchemy dan itu adalah kesalahan terbesar saya. Untuk membuat equipment yang layak di Overtime saya membutuhkan waktu SETENGAH TAHUN (batas waktu Overtime hanya satu tahun saja) + mengulang Overtime sekitar tiga kali karena saya melakukan berbagai kesalahan saat mempelajari cara membuat the best equipment.

“Butuh waktu hampir seminggu untuk membuat selembar kertas” (© Gust, © Koei Tecmo)

Karena saya sudah sangat jenuh melakukan alchemy berbulan-bulan lamanya demi mengalahkan para boss dan mini-boss di sesi Overtime ini, pada akhirnya saya memutuskan untuk membuat equipment seadanya sesuai budget. Untuk membuat equipment kelas atas diperlukan uang cukup banyak, sedangkan mengumpulkan uang di Atelier Rorona itu sangat memakan waktu dan tenaga. Dengan kedatangan dua karakter utama di dua gim Atelier berikutnya yaitu Totori dan Meruru, saya pun mau tidak mau harus membuat equipment baru lagi karena saya membutuhkan satu orang lagi untuk menggunakan item selain Rorona.

Ada tiga boss utama di Overtime yaitu Wyvern, Ozean Kaiser, dan Demon Lord ditambah dengan beberapa mini-boss super kuat. Boss terkuat di Overtime adalah Demon Lord, tetapi saya sendiri justru lebih merasa kesulitan saat melawan Ozean Kaiser. Karena keterbatasan waktu dan kapasitas otak maka akhirnya saya pun gagal membuat the best equipment, namun saya masih bisa dengan cukup mudah mengalahkan semua boss di Overtime dengan equipment hasil kreativitas pribadi. Untuk Overtime, tim yang saya gunakan adalah Cordelia, Totori, dan Rorona.

“Ozean Kaiser, musuh bebuyutan saya” (© Gust, © Koei Tecmo)

Kesimpulan
Kok susah? Banget! Seri terakhir Atelier lama yang saya mainkan adalah Atelier Iris 3 (Sebenarnya Mana Khemia 2), dan Atelier Sophie untuk seri Atelier jaman now. Karena seri Atelier masa kini isinya terkesan hanya hahahihi dan fanservice semata, saya pun sangat terkejut dengan tingkat kesulitan Atelier Rorona/Atelier Rorona DX. Sebelum bermain Atelier Sophie sebenarnya saya sudah memainkan Atelier Escha & Logy, tetapi Escha dan Logy jauh lebih mudah dibandingkan Atelier Rorona/Atelier Rorona DX. Mungkin karena pengaturan batas waktu Atelier Escha & Logy yang sudah lebih rapi dibandingkan Atelier Rorona/Atelier Rorona DX.

“Kostumnya Gratis” (© Gust, © Koei Tecmo)

Untuk karakternya sendiri menurut saya sudah cukup menarik, namun karena syarat ending yang tidak seimbang maka beberapa karakter akan jadi lebih sering tidak dipakai. Sampai akhir gim saya tidak pernah memakai Astrid (karena bayarnya mahal), dan hanya sekali memakai Lionela (karena Friend Pointnya sangat mudah didapat dari Request). Ada juga Etsy dimana statusnya sebagai mantan karakter DLC membuatnya tidak perlu dibawa di dalam tim karena Friend Pointnya bisa dinaikan dengan Request khusus darinya. Etsy terbilang cukup berguna di awal gim, tetapi akhirnya tergantikan dengan item Meteor. Ah iya, disini setiap playable character mempunyai bayarannya sendiri-sendiri setiap kali dibawa ke dungeon jadi siapkanlah uang sebelum merekrut teman.

“Mungkin gara-gara ini dia jadi mahal” (© Gust, © Koei Tecmo)

Atelier Rorona/Atelier Rorona DX bisa dibilang sangat berbeda dengan seri Atelier sebelumnya yang lebih kental unsur RPGnya dibandingkan alchemy. Bagi saya yang sudah terbiasa dengan Atelier rasa RPG di masa Playstation 2, perubahan tersebut boleh dibilang cukup mengecewakan. Di Atelier Escha dan Logy saya cukup puas dengan sistem battlenya sehingga kekecewaan saya terhadap seri Atelier jaman cukup terobati melihat usaha pihak Gust. Co. Ltd (dan juga sudah membuat saya akhirnya maraton seri Atelier dari Rorona) dalam menyempurnakan seri favorit saya ini. Terima kasih Gust. Co. Ltd karena sudah merilis ulang seri-seri Atelier lama kalian. Mana Khemia remake when?

KAORI Newsline | Oleh Silvia Amelia

 

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses