Sinopsis
Shiki, seorang manusia, telah menghabiskan waktunya di kerajaan Granbell sedari kecil bersama para robot. Suatu hari, Rebecca dan teman kucingnya yang bernama Happy mengunjungi kerajaan Granbell. Rebecca dan Happy merupakan tamu makhluk hidup pertama yang datang ke kerajaan Granbell setelah 100 tahun lamanya. Shiki, yang seumur hidupnya belum pernah bertemu dengan manusia pun kegirangan dan ingin berteman dengan Rebecca dan Happy. Tiba – tiba, keesokan harinya, para robot melakukan pengkhianatan terhadap Shiki, dan memutuskan untuk membunuh Rebecca dan Happy. Mereka berniat untuk kabur dari kerajaan Granbell karena muak ditindas oleh para manusia. Merasa terancam, Shiki terpaksa meninggalkan kampung halamannya bersama Rebecca dan Happy. Menggunakan kapal terbang milik Rebecca, mereka bertiga terbang menuju luar angkasa, memulai petualangan baru di galaksi tanpa batas.
Komentar
Resi Wisaksono – KAORI Newsline
Karya dari seorang Hiro Mashima, mangaka ternama yang juga menciptakan Fairy Tail, Edens Zero menarik perhatian banyak orang bahkan sebelum animenya sendiri tayang. Hal yang paling diperhatikan tentunya, kemiripan para karakter utama yang diperkenalkan baik melalui trailer ataupun cover art Edens Zero itu sendiri. Kemiripan ini ditanggapi dengan pro-kontra oleh para penggemar. Mereka yang ingin nuansa baru dengan sebuah karya yang benar – benar berbeda dari sebelumnya merasa sang mangaka kurang kreatif dan perlu adanya perubahan style di sana – sini. Sedangkan para penggemar lainnya justru sangat cocok dengan gaya yang disuguhkan dalam Edens Zero, terutama penggemar yang sudah lama menikmati karya Hiro Mashima sebelumnya.
Dalam episode perdananya, penonton Edens Zero diperkenalkan dengan ketiga tokoh utamanya. Shiki sang hero, Rebecca sang heroine, dan Happy sang kucing. Karakter Happy yang berada dalam anime ini, memang sengaja dibuat sama oleh Hiro Mashima dengan karakter Happy dalam anime Fairy Tail terdahulu. Tidak tanggung-tanggung, pengisi suara yang ditunjuk untuk menyuarakan karakter Happy juga orang yang sama, yaitu Rie Kugumiya. Walaupun terdapat beberapa aspek yang berbeda dalam karakter Happy, seperti kalung dan warna kulit yang sedikit berbeda, persamaan karakter ini tentu sengaja dihadirkan oleh Hiro Mashima sebagai sebuah fan service kepada para penggemar setianya. Hal ini sebenarnya sudah dilakukan sang mangaka sebelumnya, di mana karakter Plue dalam anime Fairy Tail, juga merupakan karakter utama pada karya Hiro Mashima lainnya, yaitu Rave Master. Saya sendiri menganggap hal ini sebagai ciri khas sang mangaka yang cukup simbolik sehingga membuat karyanya mudah untuk diingat.
Terlepas dari aspek kemiripan – kemiripan tersebut, Edens Zero memiliki premis cerita yang cukup menarik. Dalam episode pertama ini, dijelaskan bahwa dunia Edens Zero terdiri dari banyak planet yang bisa ditinggali. Walaupun belum dijelaskan seberapa luas galaksi dan jumlah planet itu sendiri, para penggemar tentu berharap bahwa cerita petualangan Shiki akan sangat panjang dan hampir tak terbatas. Tidak seperti Fairy Tail yang memanfaatkan sihir sebagai kekuatan utama, dalam Edens Zero, kekuatan – kekuatan yang ada memanfaatkan teknologi – teknologi masa depan. J.C Staff, studio yang menangani Edens Zero, cukup berhasil dalam menyajikan episode pertama ini. Walaupun belum ada scene pertarungan yang cukup intens, pergerakan – pergerakan karakter dan efek – efek teknologi disuguhkan dengan baik. Adegan adegan lucu juga cukup menghibur, dan background soundtrack yang diterapkan sangat menyatu dengan dialog para karakter. Untuk para penggemar Fairy Tail, sudah dapat dipastikan bahwa Edens Zero setidaknya akan mengobati rasa rindu dan cukup menarik untuk diikuti. Walaupun begitu, untuk penonton yang bukan penggemar Fairy Tail, saya rasa Edens Zero dapat menjadi sebuah anime shounen yang layak ditunggu tiap minggunya, apalagi ketika J.C Staff dapat mempertahankan atau bahkan meningkatkan kualitas animasinya. Edens Zero juga tayang di luar Jepang melalui platform streaming Netflix.
Fakta dan Data
Judul lain | エデンズゼロ (Jepang) |
Karya Asli | Manga karya Hiro Mashima |
Pengisi Suara | Mikako Komatsu sebagai Rebecca Bluegarden Takuma Terashima sebagai Shiki Granbell Hiromichi Tezuka sebagai Wise Steiner Houchu Ohtsuka sebagai Ziggy Kikuko Inoue sebagai Mother Rie Kugimiya sebagai Happy Sayaka Ohara sebagai Elsie Crimson Shiki Aoki sebagai Homura Kōgetsu Shiori Izawa sebagai E.M. Pino Hana Sato sebagai Mithra (ep 1) Mei Shibata sebagai Annie (ep 1) Motoki Sakuma sebagai John (ep 1) Shinpachi Tsuji sebagai Castellan (ep 1) Takuya Nakashima sebagai Butler bot (ep 1) Tomohiro Ōno sebagai Knight bot (ep 1) Tomohiro Yamaguchi sebagai Michael (ep 1) Yurie Kozakai sebagai Shiki Granbell (kecil) Yūya Murakami sebagai Hunter bot (ep 1) |
Sutradara | Yūshi Suzuki (Fairy Tail Season 3) |
Penulis naskah | Mitsutaka Hirota (Hunter x Hunter, Persona 4: The Animation) |
Desain karakter | Yurika Sako |
Lagu pembuka | “Eden Through The Rough” oleh T.M.Revolution |
Lagu penutup |
“Boken no Vlog” oleh CHICO with Honeyworks
|
Studio | J.C Staff |
Situs resmi | https://edens-zero.net/ |
https://twitter.com/EDENSZERO_PJ | |
Mulai tayang sejak | 10 April 2021 (1555 GMT, 2255 WIB, 0055 JST) |
Screenshot dan Video



KAORI Newsline | Panduan oleh Resi Wisaksono