Lanjutan dari halaman sebelumnya.
Eksplorasi Langit, Labirin, dan Gua dalam Tampilan 3D yang Baru

Bila gim pertama dan keduanya adalah eksplorasi seperti biasanya lalu gim ketiganya adalah mengarungi lautan, kini gim keempat dari seri Etrian Odyssey ini menyajikan petualangan dengan menjelajahi langit. Dalam eksplorasinya pemain diharuskan mencari labirin dan gua sendiri untuk dapat dieksplorasi seperti dengan gim ketiganya. Namun kali ini eksplorasi dunia semakin mudah, bila pada gim sebelumnya kalian hanya dapat menjelajahi dunia dengan batasan gerakan, maka kini kalian dapat mengeksplorasi sesuka hati, dengan catatan kalian tidak bertemu dengan monster yang mungkin menyergap di tengah perjalanan. Musuh di dunia luar ini cukup susah terutama bila kalian bertemu dengan boss area tersebut.
Sekilas mungkin tidak terasa peningkatannya. Namun eksplorasi di sini semakin dimudahkan. Selain itu ada pula peningkatan dari segi visual. Bila dahulu untuk melihat musuh FOE, pemain hanya disajikan sebuah lingkaran yang menjelajahi labirin saja, maka kini pemain dapat langsung melihat monster tersebut sedang berjalan. Bagi saya ini cukup memudahkan karena saya dapat langsung mengetahui polanya, tipenya, dan bentuknya dalam kejauhan daripada harus mendekati dan disergap oleh monster tersebut.

Peningkatan menjadi 3D ini juga memudahkan alur pertarungan, karenanya kini pemain juga dapat melihat tingkah laku yang mereka lakukan selama bertarung serta melihat dampak yang pemain berikan langsung pada monster tersebut. Misal bila monster tersebut terkena dampak listrik statis (paralyzed) ataupun kebutaan (blind) terdapat dampak seperti listrik mengalir seiring putaran dan kabut disekitar monster tersebut. Visual sederhana ini lebih memudahkan alur pertarungan karena pemain tidak perlu lagi harus melihat ikon yang ada diatas nama monster tersebut lagi. Selain peningkatan 3D, gim ini juga menyajikan fitur baru yaitu skill Burst.

Burst sendiri merupakan skill yang menggantikan skill Limit dari gim sebelumnya, di mana semua karakter dalam party pemain dapat mengakses skill ini selama pertarungan. Akan tetapi kemampuan dari skill ini tetap bergantung dengan jumlah karakter yang mengaktivasinya dan juga kemampuan mereka pada saat itu. Skill ini sangat berguna sekali dalam pertarungan terutama bila melawan mini-boss dan boss level. Lebih dari itu, sistem pertarungan dalam gim ini tidak jauh berbeda dengan gim sebelumnya. Setiap pertarungan terasa melelahkan karena pemain harus menggunakan strategi yang baik agar dapat terus mengeksplorasi area tersebut. Pengaturan penggunaan TP dan Item juga perlu dipikirkan dengan baik seiring berjalannya waktu. Namun setidaknya dengan adanya visual 3D ini pertarungan dengan monster yang memerlukan jeda dalam serangannya terasa lebih mudah karena adanya aba-aba dan pemain dapat dengan mudah melakukan pertahanan dengan segera.
Namun tidak perlu khawatir, karena perbedaan terbesar dalam gim ini adalah adanya opsi tingkat kesulitan kasual. Bila sebelumnya hanya ada satu tingkat kesulitan di mana bila pemain kalah dalam permainan hanya dapat melihat layar game over dan tidak tersimpannya hasil perjuangan pemain selain dari peta sendiri, maka dalam kasual pemain ketika kalah tidak akan bertemu game over melainkan hanya kembali ke kota dengan hasil petualangannya. Menurut saya tingkat kasual ini sangat baik untuk memikat pemain baru yang dahulu tertarik akan seri ini, terutama bagi mereka yang hanya ingin merasakan serunya eksplorasi labirin dan membuat peta sendiri.
Dalam perjalanan panjang pemain, sangatlah wajar akan ada musik yang siap menemani perjalanan ini. Transisi menuju musik orkestra adalah langkah yang luar biasa dalam seri ini.
Musik Orkestra Baru yang Siap Menemanimu

Hadir dengan komposisi lagu orkestra, gim ini telah menambahkan nilai spesial dalam eksplorasi labirin hingga interaksinya. Petualangan pemain terasa semakin seru dan menarik dengan penyajian musik khas dan unik. Dahulu sebelum masuk di layanan streaming musik, kerap saya hanya menyalakan Nintendo 3DS saya untuk mendengarkan musik gim ini. Terutama musik pertarungannya yaitu “Battlefield – Gale Force”, walau memang sekilas terdengar seperti musik pertarungan pada umumnya di beragam JRPG. Namun saya merasakan musik ini sangat pas sekali karena itu saya sering hanya grinding demi mendengarkannya saja. Selain itu juga musik dalam gim ini juga memiliki variasi yang sangat banyak, adanya momen tidak terduga ataupun spesial di tengah perjalanan membuat musik dalam gim ini menjadi menarik. Berikut merupakan koleksi musik dari gim ini pada layanan streaming musik favorit kalian seperti Spotify.
Walau memang hadir dengan komposisi yang bagus, tetap terkadang saya merindukan kembali musik-musik sintesis seperti di gim sebelumnya. Andaikan saja di sini ada opsi untuk merubah musik kembali ke tipe tersebut, saya pikir itu dapat lebih memanjakan para penggemar RPG. Ya, tapi mungkin itu hanya saya saja sih…
Kesimpulan

Etrian Odyseey IV: Legends of the Titan kembali memanjakan para penggemar genre DRPG. Seri ini selalu membawakan suasana klasik DRPG menjadi pengalaman yang tidak terlupakan karena keseruannya. Improvisasi dari segi grafis, musik, dan bahkan “cerita” membuat gim keempat dari seri ini menjadi lebih baik lagi daripada sebelumnya. Walau konsep permainan utama tidak berubah, namun komposisi mekanik baru membuat gim ini serasa seperti gim baru dengan gayanya sendiri.
Bagi penggemar seri ini namun merasa takut karena tingkat kesulitannya dan keterbatasan ceritanya, maka tidak perlu khawatir karenanya gim keempat ini telah menyajikan opsi untuk menurunkan tingkat kesulitan dan setidaknya telah memberikan “cerita” yang cukup baik walau mayoritas pengembangan ceritanya hanya terjadi pada akhir gim ini. Terlepas dari itu, sensasi atas petualangan sangatlah terasa di sini sehingga walaupun memang ceritanya terbatas, setiap kali pemain menemukan sebuah cerita ditengah perjalanan memberikan kesan menarik karena ceritanya juga disusun dengan baik dan menarik untuk dibaca.
Salah satu alasan mengapa saya selalu tertarik dengan seri ini mungkin adalah visual gambar yang imut, keren, dan indah. Pada gim ini juga visualnya telah membuat hati saya senang, walau mungkin beberapa monster disini terasa sama seperti seri sebelumnya. Tapi melihat mereka dalam bentuk 3D untuk pertama kalinya membuat kesan spesial, karena pemain kini dapat menyusun strategi lebih baik lagi karena gerakannya dapat terlihat dengan baik. Lalu dengan adanya musik orkestra baru, gim ini semakin seru untuk dimainkan baik diperjalanan maupun ketika senggang, karena setiap eksplorasi terasa sangat menantang.
Gim ini akan menelan waktu sekitar 55 jam hingga 96 jam untuk menyelesaikannya. Namun saya pribadi hampir menghabiskan waktu 110 jam lebih (ini jika menghitung waktu dahulu saya bermain gim ini ketika rilis). Walau terasa lama, gim ini membawakan eksplorasi menjadi menarik seiring waktu kalian menemui labirin baru karenanya semakin banyak informasi baru yang didapatkan terkait dengan pohon Yggdrasil. Sesuai juga dengan namanya “Legends of the Titan” gim ini membawakan cerita dan monster “raksasa”. Serta dengan adanya ras dan kelas unik untuk karakter yang kalian buat, memberikan kesan petualangan yang selalu menyajikan hal baru dan menarik setiap waktunya.
Namun tidak dapat dipungkiri bahwa gim ini tidak cocok untuk semua orang, terutama orang yang menyukai RPG karena cerita utama dan pengembangan karakternya. Walau memang gim ini telah menyajikan cerita yang setidaknya menarik, namun daya tarik itu hanya kuat menjelang akhir dari gim ini. Pemain hanya disajikan premis sederhana untuk mencapai pohon Yggdrasil. Selain itu bagi beberapa pemain gim ini mungkin hanya seperti RPG yang hanya mengandalkan teks pemanis dan angka status karakter. Tapi bagi kalian yang menyukai eksplorasi dengan imajinasi sendiri dan menikmati perjalanannya, maka gim keempat ini dapat menjadi rekomendasi bagi pemain lama dan baru yang ingin memainkan gim RPG di Nintendo 3DS.
Baca juga:
Ulasan Gim Etrian Odyssey (Nintendo DS): Serunya Membuat Peta Sendiri!
KAORI Newsline | Oleh Cakra Bhirawa