Salah satu momen yang mungkin saya ingat dari Another mungkin “kecelakaan payung”. Pada saat itu saya masih kecil dan tidak ingin melanjutkan seri ini lagi. Namun ketika saya melihat adanya komik Another yang dijual di toko buku terdekat saya, maka saya mencoba untuk membacanya walau saya hanya menemukan volume keduanya saja.
Komik Another merupakan komik adaptasi dari novel misteri horor pada tahun 2009 dengan nama yang sama karangan Yukito Ayatsuji. Adaptasi komik ini ditulis oleh Yukito Ayatsuji dan diilustrasikan oleh Hiro Kiyohara. Komik ini pertama kali diterbitkan pada tahun 2010 hingga 2011 sejumlah 4 volume. Selain itu seri ini juga telah diadaptasi menjadi anime dan film live action.
Di Indonesia sendiri komik volume ketiga ini diterbitkan oleh M&C! melalui label Akasha pada tanggal 03 Maret 2021 lalu. Mari simak ulasan volume kedua dari komik Another berikut ini!
Sinopsis

Kouichi yang kini bersekolah di SMP mendiang ibunya dulu, SMP Yomi Utara, merasakan keganjilan dari suasana kelas 3-3 yang seolah-olah sedang ketakutan akan sesuatu. Ditambah lagi, ada perempuan misterius, Mei Misaki, yang keberadaanya dianggap tidak ada oleh seisi kelas…
Pada hari kedua ujian tengah semester, Yukari Sakuragi bergegas pulang karena mendengar kabar kalau keluarganya kecelakaan. Namun, pada saat meneruni tangga, dia terpeleset…
Penceritaan Komik – Bertambahnya Pertanyaan

Melanjutkan kembali kejadian “kecelakaan” yang terjadi pada volume sebelumnya, pembaca langsung disajikan oleh halaman berwarna dari tempat kejadian tersebut. Kejadian ini membuat shock siswa-siswi di kelas 3-3 SMP Yomi Utara. Walaupun begitu nampaknya kelas sangatlah tenang. Cerita dalam volume kedua ini akan lebih membahas mengenai masa lalu ibu Kouichi dan juga Mei Misaki. Walau belum banyak informasi yang terungkap, namun seiring waktu ada beberapa informasi yang saya pikir akan berperan penting dalam volume selanjutnya.
Penggambaran Komik – Polos Namun Menegangkan

Mungkin hal yang saya sangat hargai dari komik ini adalah penggambarannya. Apalagi detil dari setiap karakter di sini. Perasaan tegang hingga terkagum dari detil karakternya cukup bagus sekali. Hanya saja ini tidak berlaku pada latar belakang, karena banyak sekali interaksi dalam komik ini yang dilakukan hanya dengan panel kosong saja. Sehingga percakapan terasa sangat hampa. Hal ini membuat setiap percakapan terasa menegangkan, apalagi pada saat momen-momen tertentu. Momen tertentu seperti kecelakaan, digambarkan dengan detil dan itu sangat mendukung sekali karena dalam komik ini hampir jarang ada penggambaran objek selain karakter selain hanya pada momen tertentu.
Dengan visual karakter yang luar biasa terlepas dengan minimnya visual latar belakang, penggambaran di sini sangat baik untuk menggambarkan situasi yang terjadi pada saat itu.
Kesimpulan

Jujur saya belum sempat membaca volume pertamanya dan langsung membaca ke volume kedua ini. Selain itu saya juga sedikit awam memang dengan seri ini. Mungkin ulasan ini akan lebih ke pandangan orang yang baru di seri ini dan langsung meloncat ke pertengahan cerita. Bila mengambil pandangan itu, maka tentu akan banyak sekali keluh kesah saya. Mungkin yang terbesar adalah tidak adanya prolog ataupun informasi karakter yang ada di komik ini. Ketika membaca komik ini saya langsung terbinggungkan oleh nama-nama karakter ini dan mengapa mencapai titik ini. Sehingga mungkin saya perlu membaca volume pertama di lain waktu.
Dibanderol dengan harga 45.000 Rupiah (untuk pulau Jawa). Sama seperti komik dalam rentang yang sama, memiliki kualitas yang sangat baik sehingga cukup nyaman dalam pembacaan komik ini terutama pada kontras hitamnya. Selain itu pembaca juga dimanjakan oleh beberapa halaman berwarna pada awal pembacaan walau mungkin momennya cukup melanjutkan apa yang terjadi pada volume pertama. Hasil cetaknya juga cukup konsisten sehingga tidak terlihat adanya warna pudar.
Dalam segi penerjemahannya saya cukup menyukai gaya bahasa yang dibawakan oleh lokalisasi komik ini. Namun mungkin hanya keluhan minor saja yang saya kurang sukai di mana terjadi penyingkatan kata seperti rumah sakit ke RS. Ya mungkin saya juga paham itu untuk menyesuaikan balon teksnya. Hanya saja minor ini yang mungkin saya kurang sukai secara pribadi. Selebihnya walaupun memang saya kurang memahami seri ini, dengan bahasa yang mudah dimengerti setidaknya saya memahami beberapa konteks yang tengah dibicarakan dalam cerita komik ini.
Mengakhiri ulasan volume kedua dari komik Another, mungkin saya bukanlah orang yang tepat memberikan nilai. Namun sebagai orang awam mungkin bagi kalian yang ingin mendalami seri ini, pembaca setidaknya dapat memulai dari volume pertamanya terlebih dahulu atau bahkan mencoba membaca novel ringannya yang pernah diterbitkan oleh Penerbit Haru.
KAORI Newsline | Oleh Cakra Bhirawa