Pengantar: Komunitas Conan Fans Club mengadakan “Kompetisi Menulis Review Film Detektif Conan” untuk merayakan 11 tahun berdirinya komunitas ini. Dibuka dari tanggal 15-30 Juni 2022, para peserta yang mengikuti kompetisi ini diharuskan untuk menulis salah satu dari berbagai film-film Detektif Conan yang dirilis hingga kini. Dalam kompetisi ini, KAORI Nusantara turut berpartisipasi untuk menilai submisi tulisan yang telah dikirim oleh para peserta. Setelah disaring oleh tim dari komunitas CFC di penjurian tahap pertama pada 1-9 Juli, tim editor KAORI kemudian menilai dan mencari tiga peserta terbaik pada penjurian tahap kedua yang berhak mendapatkan hadiah spesial dari CFC dan ulasannya dimuat di situs KAORI pada Rabu (20/7). Selamat membaca!
Film Detective Conan: Zero the Enforcer merupakan film ke-22 dari serial Detektif Conan yang dirilis pada 13 April 2018 di Jepang. Film ini disutradarai oleh Yuzuru Tachikawa dan ditulis oleh Takeharu Sakurai. Film ini menceritakan Konferensi Tokyo yang akan berlangsung di sebuah fasilitas baru bernama “Edge of Ocean” yang terletak di teluk Tokyo. Sayangnya, sebuah ledakan berskala besar tiba-tiba terjadi sebelum puncak konferensi dilaksanakan. Tidak berhenti sampai di sana, berbagai hal aneh mulai terjadi seperti penangkapan Kogoro dan serangan teror di kota. Diketahui salah satu orang yang berada di lokasi saat ledakan tersebut merupakan pria dengan tiga wajah bernama Rei Furuya. Ia merupakan anggota Organisasi Hitam dengan kode nama Bourbon dan bekerja sebagai pelayan kafe dengan nama Toru Amuro. Selain itu, ia juga memiliki kode nama Zero dan bekerja sebagai polisi keamanan publik.
Daya tarik utama dari film Detective Conan: Zero the Enforcer adalah penampilan Rei Furuya sebagai karakter kunci. Karakter ini memiliki popularitas yang cukup tinggi di antara karakter Detektif Conan dan pernah muncul dalam film ke-20 yang berjudul “The Darkest Nightmare”. Karakter yang memusuhi Shuichi Akai ini cukup terkenal dengan ketampanannya di kalangan penggemar wanita. Selain itu, karakter ini juga terkenal dengan kepribadian serta aksinya yang tidak biasa dibanding dengan karakter lain. Memiliki kemampuan dalam menggunakan tiga wajahnya dengan baik, karakter ini lebih banyak bertindak sebagai polisi keamanan publik dalam film tersebut.
Hal menarik lainnya dari film ini adalah banyaknya informasi mengenai keamanan publik dan teknologi. Dalam hal teknologi, penonton dapat melihat teknologi terbaru buatan Profesor Agasa berupa drone yang mampu terbang jauh. Drone tersebut nantinya akan banyak digunakan oleh Detektif Cilik. Teknologi lain yang diperlihatkan dalam film ini adalah perangkat IoT atau Internet of Things yang dapat diakses dengan internet. Kedua teknologi tersebut tentunya memiliki peranan penting dalam film ini. Di samping itu, bahasan mengenai keamanan publik serta hal-hal yang berkaitan dengan kejaksaan juga tidak kalah menarik karena dapat menambah wawasan dan pengetahuan serta membantu penonton dalam memahami cerita.

Beberapa karakter diperlihatkan berbeda dalam film Detective Conan: Zero the Enforcer, terutama Ran yang harus menerima kenyataan pahit dengan penangkapan ayahnya. Tentu saja Conan tidak bisa membiarkan Ran terus menangis sehingga berusaha untuk membebaskan Kogoro dari tuntunan kejaksaan. Selain itu, Detektif Cilik memiliki andil yang cukup dalam kasus kali ini, berbeda dengan kebanyakan film dari serial ini yang tidak terlalu banyak memberikan porsi kepada mereka.
Meski film Detective Conan: Zero the Enforcer terlihat cukup sempurna, beberapa bagian seperti penjelasan keamanan publik cukup sulit dimengerti, terutama oleh penonton dari luar negeri yang tidak begitu paham dengan sistem kepolisian Jepang. Ditambah lagi, kasus kompleks yang terkadang membuat penonton menjadi semakin bingung di samping menambah keseruan dalam menonton. Selain itu, sosok Rei Furuya yang terlihat seperti antagonis dalam film ini tampak seperti mengulangi konsep cerita yang sama dengan karakter yang berbeda. Karakter lain seperti Kaito Kid juga pernah terlihat seperti itu dalam film ke-19 yang berjudul “Sunflowers of Inferno”.
Terlepas dari itu semua, film ini tetap layak untuk ditonton mengingat beberapa kelebihan yang telah dijabarkan sebelumnya. Kerja keras para pemeran dan tim produksi patut untuk diapresiasi melihat kesuksesan yang luar biasa dari film ini. Bagi yang belum menontonnya, film ini sekarang tersedia dalam platform streaming digital tertentu dan direkomendasikan bagi para penggemar serial Detektif Conan, terutama para penggemar Rei Furuya itu sendiri.
Oleh Tegar Rifqiaulian | Salah satu pemenang “Kompetisi Menulis Review Film Detektif Conan” yang diselenggarakan oleh Conan Fans Club dan KAORI Nusantara