Shoot! Goal to the Future
Sinopsis
SMA Kakegawa adalah sebuah legenda keajaiban dalam ranah sepakbola SMA Jepang. Didirikan oleh mendiang Yoshiharu Kubo, SMA Kakegawa pernah merajai sepakbola SMA, terutama dengan trio legendaris Toshihiko Tanaka, Kazuhiro Hiramatsu, dan Kenji Shiraishi…Tapi itu dulu. Jauh setelah masa kejayaannya, klub sepakbola SMA Kakegawa kini tengah terpuruk mengalami kekalahan demi kekalahan hingga terancam akan dibubarkan. Atsushi Kamiya, mantan rekan Kubo yang bersama-sama mendirikan klub sepakbola SMA Kakegawa kini ditugaskan untuk menata ulang klub sepakbola hingga bangkit dari keterpurukan. Dan kini perhatiannya tertarik pada Hideto Tsuji, seorang jenius sepakbola yang pernah berjaya di masa SMP, namun kini telah kehilangan hasratnya akan sepakbola. Akankah Hideto menjadi kunci dalam membangkitkan kembali klub sepakbola SMA Kakegawa dari keterpurukan?
Komentar
Dody Kusumanto – KAORI Newsline
Sebelumnya ada satu hal yang perlu diluruskan dulu di sini. Anime Shoot! Goal to the Future BUKANLAH remake dari komik Shoot! klasik, maupun adaptasi animenya, yakni Aoki Densetsu Shoot! (Blue Legend Shoot!). Anime ini adalah kisah lanjutan atau sekuel dari Shoot! lama, namun dibuat langsung dalam bentuk anime, tidak berasal dari komik. Bisa dibilang adalah sekuel original. Sebagai perbandingan, anime ini bisa dibandingkan dengan Dragon Ball GT yang merupakan sekuel original dari Dragon Ball Z maupun Yashahime yang merupakan sekuel original dari Inuyasha. Intinya anime ini adalah SEKUEL, tapi langsung dibuat dalam bentuk anime, bukannya komik yang ditulis langsung oleh sang kreator, Tsukasa Oshima.
Yak, puluhan tahun sudah berlalu sejak kisah Shoot! yang komik dan animenya (juga lagu dubbingan bahasa Indonesianya) pernah cukup populer di Indonesia. Konon anime ini dibuat dalam rangka menyambut ajang Piala Dunia 2022. Tapi kenapa seri lawas ini harus dihidupkan kembali di tahun 2022? Berapa banyak generasi sekarang yang tahu atau mengingat seri ini, apalagi anime ini juga harus bersaing dengan anime sepakbola lainnya yang lebih “kekinian” seperti Blue Lock hingga Aoashi. Berapa banyak juga generasi yang pernah besar bersama Shoot! masih mengingat seri tersebut, dan kalaupun masih ingat, akankah anime ini akan memuaskan mereka, karena anime baru ini hampir tidak memiliki “charm” dari Shoot! klasik, bahkan malah menyisipkan sejumlah unsur-unsur yang mungkin malah bikin “ilfeel” penggemar lamanya.
Jadi kita dihadapkan pada klub sepakbola SMA Kakegawa yang kini tengah terpuruk, dan Kamiya ditugaskan untuk membangkitkan kembali kejayaan klub sepakbola, atau paling tidak menyelamatkannya dari keterpurukan sehingga tidak jadi dibubarkan. Premisnya cukup menarik. Apalagi kisah Shoot! klasik sebenarnya juga memiliki premis “from zero to hero” seperti ini dari mulai Kubo dan Kamiya yang membangun klub sepakbola SMA Kakegawa dari nol, Toshi DKK yang berjuang dari bawah hingga anak-anak kelas 1 bisa diterima masuk tim reguler, hingga bagaimana mereka semua harus bangkit kembali memulai dari awal setelah ditinggal mati Kubo, bahkan termasuk bagaimana SMA Kurihama yang awalnya bukan siapa-siapa, namun akhirnya bisa menjadi rival terkuat SMA Kakegawa di akhir cerita komiknya.
Sayangnya, Shoot! Goal to the Future diisi dengan karakter-karakter protagonis yang nyaris tidak simpatik, bahkan terasa annoying bagi sebagian kalangan. Dari Hideto yang over obsesif dengan temannya, sampai-sampai dia sampai kehilangan hasratnya bermain bola hingga membuat kemampuannya menumpul, cuma gara-gara temannya pindah ke Inggris. Pernah nonton Kapten Tsubasa? Bayangkan apabila duo Tsubasa-Taro Misaki berpisah karena Taro minggat ke luar negeri, lalu gara-gara itu Tsubasa stres berat hingga tidak bisa bermain dengan benar, sampai-sampai dia dicibir rekan-rekan setimnya, hingga akhirnya kehilangan hasrat bermain bola, lalu ujung-ujungnya menjadi sosok figur “GUWEH BANGET!” Annoying? ANNOYING NJIR!!!!
Berbicara mengenai Kapten Tsubasa, tak lupa anime ini juga rasa-rasanya terinspirasi dengan jargon legendaris “BOLA ADALAH TEMAN”. Coba saja ditonton dan rasakan sendiri sensasinya. Hint: Its annoying.
Lalu ada juga Jo yang terobsesi ingin mengembalikan kejayaan klub sepakbola SMA Kakegawa demi “menebus dosa” ayahnya. Awalnya menarik, namun dalam obsesinya tersebut ia seringkali bertindak impulsif meledak-ledak kekanakan, in a bad way, hingga terus-terusan berteriak-teriak annoying.
Lalu apa lagi yang paling membuat kesal dari anime ini? ANJIR NYEREMPET-NYEREMPET ELGEBETE! INI SIAPA YANG PUNYA IDE MASUKIN UNSUR BL KE SHOOT? Oke. Penulis bukannya anti dengan elgebete meski memang bukan penikmat konten-konten BL juga. Tapi, MAN! Serius ini siapa yang punya ide bikin sekuel Shoot! dengan unsur nyerempet BL? Ini anime sebenarnya dibuat untuk menyasar penggemar seri Shoot! apa pecinta BL? Atau mau main-main mencoba kedua-duanya? Di Shoot klasik selain serunya laga sepakbola, kita juga dihibur dengan romansa-romansa muda-mudi yang romantis dan ngangenin, terutama bagi generasi yang pernah tumbuh besar dengannya. Lalu pertanyaannya, apa anak-anak SMA di Jepang zaman sekarang banyak yang suka konten BL?
Tapi terlepas dari masalah-masalah yang ada di anime ini, anime ini juga masih memiliki beberapa sisi menarik. Salah satu yang menarik dari Shoot! Goal to the Future ini adalah pacingnya, di mana seringkali episode anime ini berakhir setelah klimaks yang cukup “mendebarkan”, hingga membuat anda menjadi semakin tidak sabar untuk menantikan episode terbaru di minggu depannya, itu kalau anda bisa menikmati konten yang disajikan di anime ini tentunya. Tapi percayalah jika anda memang bisa enjoy, anda pasti tidak akan sabar menantikan episode minggu depannya, setelah menonton episode minggu ini.
Lalu, Shoot! sendiri merupakan sebuah kisah sepakbola dan romansa masa muda yang cukup populer di masanya, terutama generasi yang tumbuh di era 90an dan 2000an. Karenanya bagi generasi yang pernah tumbuh besar bersama Shoot!, menonton Shoot! Goal to the Future tetap merupakan sebuah kesan tersendiri sebagai pelepas rindu, atau mungkin juga sebuah guilty pleasure. Seannoying apapun bocah-bocah Kakegawa sekarang, SMA Kakegawa tetaplah bagian dari masa muda kita dan adalah sebuah “kewajiban” atau mungkin malah “kehormatan” untuk terus menyaksikan dan mendampingi bagaimana SMA Kakegawa juga akan mewarnai masa muda generasi kini yang saat ini tengah berjuang membesarkan namanya kembali.
Masalahnya anda mungkin malah harus memahami kisah Shoot! lama untuk bisa memahami beberapa paragraf di panduan ini.
Fakta dan Data
Judul Lain | 「シュート! Goal to the Future」 |
Karya Asli | Sekuel original dari komik karya Tsukasa Oshima |
Sutradara | Noriyuki Nakamura (Itsudatte My Santa!) |
Pengisi Suara | Chiaki Kobayashi sebagai Hideto Tsuji Shunichi Toki sebagai Subaru Kurokawa Yūki Ono sebagai Jo Kazama Shimba Tsuchiya sebagai Kohei Kokubo Yuichiro Umehara sebagai Atsushi Kamiya Kousuke Toriumi sebagai Yoshiharu Kubo Tomoaki Maeno sebagai Ryo Sahara Junichi Saitou sebagai Takumi Sonoda Kentaro Mashiro sebagai Tsubasa Namioka Ryota Suzuki sebagai Ryuji Amagai Ryunosuke Matsumura sebagai Soma Hayashi Daisuke Hirose sebagai Hinata Tatsunami Yugo Sato sebagai Kei Matsuhashi Yuya Hozumi sebagai Kazuki Yamaguchi Yuya Hirose sebagai Toya Nakano |
Penulis Naskah | Mitsutaka Hirota (Anime-Gataris) |
Desainer Karakter | Yukiko Akiyama (Black Cat) |
Lagu Pembuka |
“Aoreido” oleh Airi Miyakawa
|
Lagu Penutup |
“Rivals” oleh All at Once
|
Studio | EMT Squared & Magic Bus |
Situs resmi | https://shoot-anime.com/ |
https://twitter.com/shoot_anime | |
Mulai tayang pada | 2 Juli 2000 (2130 WIB, 2200 JST, 1300 GMT) |
Screenshot dan Video







KAORI Newsline
waahh, setuju banget sama komennya mas dody diatas.
Saya salah satu yg ngikutin semua serie shoot (dari shoot, shoot in memories, shoot hot challenge & shoot legend of new age), kereeenn abis ceritanya.
Kamiya di Juve, Kazuhiro di Arsenal, Toshi di Madrid, Kenji di tim lokal jepang (lupa namanya :p).
Jadi penasaran, di serie ini, apa Kamiya & Kazuhiro udh pensiun dr pemain pro & akhrnya jd pelatih bola sma, semoga nanti diceritain.
Dan utk unsur LaGiBeTenya, hmm, iya sii, pas liat di awal2, rada2 gimanaa gitu,, tp overall, yaah cukup bikin nostalgia aja,, dan semoga kedepannya jg datengin karekter lama (toshi, kenji, mahori, otsuka, nitta, sasaki, akahori dkk deh)