Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, mengaku bahwa sejak dulu tidak setuju dengan konsep pengiriman tenaga kerja Indonesia (TKI) ke luar negeri tanpa bekal keterampilan. Sebab dikhawatirkan akan membawa situasi kurang menguntungkan bagi pekerja.
Dilansir dari VIVA, untuk meningkatkan kualitas pekerja Surabaya, Pemerintah Kota menerapkan pelatihan dan peningkatan keterampilan. Sedikitnya 50 pelajar jurusan keperawatan dikursuskan Bahasa Jepang. Mereka memang diproyeksikan bekerja di Jepang.
Informasinya, Jepang memang membutuhkan banyak perawat guna ditempatkan di berbagai fasilitas kesehatan. Di sisi lain, ada sekitar 80 anak mendapat beasiswa sekolah juru masak.
“Di sana, kesempatan bekerja sebagai chef (juru masak) profesional terbuka lebar,” kata Risma, Selasa, 27 Januari 2015.
Lebih lanjut, Pemerintah Kota Surabaya bakal menggagas sekolah perfilman, animasi dan peranti lunak berbasis teknologi informasi. Sekarang sudah ada 48 anak yang dijadikan pioner pendidikan khusus itu.
Risma berharap, dengan bekal keterampilan ini, tenaga kerja Indonesia bisa lebih dihargai dan mempunyai nilai tawar lebih tinggi di luar negeri.
KAORI Newsline