Moccatune Hadir dengan Album Debut ‘Kembali ke Kotamu’ – Nostalgia Manis ke Masa Sekolah dan Cinta Pertama

0
Kembali ke Kotamu
© Ilustrasi karakter Anya, Satria, Fahri, Hendra dan Mumut dari Moccatune di Jalan Tunjungan, Surabaya. Diilustrasikan oleh Satriwara, Disunting oleh Satriagung Caesar Wijaya.

Setelah lima tahun berkarya, Moccatune akhirnya siap merilis album debut yang sudah lama dinanti, Kembali ke Kotamu. Album ini jadi semacam nostalgia kolektif untuk mereka yang belum bisa move on dari masa-masa sekolah—baik karena momen indahnya masih melekat, atau ada perasaan yang tak sempat diungkapkan.

Melalui “Kembali ke Kotamu,” Moccatune tak hanya menyuguhkan musik, tetapi juga menghadirkan potongan-potongan perasaan yang dulu mereka alami. Mulai dari diam-diam suka sama temen sendiri, jadi pengagum rahasia, merasakan putus untuk pertama kalinya, sampai ditinggal circle pertemanan sendiri.

Dengan nuansa pop rock tahun 2000-an yang dulu mendominasi chart musik Indonesia, Moccatune menghidupkan lagi vibe dari band-band seperti Cokelat, Vierra, Geisha, dan Potret. Bagi millennial usia 20 hingga 30-an, album ini adalah mesin waktu yang membawa mereka kembali ke momen-momen sederhana namun berkesan. Masa-masa ketika hidup terasa begitu ringan, ketika masalah terbesar kita adalah patah hati pertama.

Suara Anya yang bright dan centil menjadi senjata andalan Moccatune untuk merepresentasikan kepolosan remaja. Sentuhan Add9 di setiap sudut piano Satria, komposer dan kibordis, berpadu dengan bass line ala Jeremy Davis, dan pattern drum disko memperkuat kesederhanaan vibe power pop era 2000-an yang membuat kita kembali ke masa-masa emas musik Indonesia.

Album ini berisi 10 track, dan sejauh ini, Moccatune telah merilis enam single yang telah menarik ribuan pendengar. Beberapa music video yang bisa ditonton antara lain Surat Cintaku, Halu, dan Di Sampingmu, yang mencuri perhatian Kevin Aprilio (Vierratale) hingga berujung ke kolaborasi mereka di event grand launching Honor of Kings bulan Juni lalu.

Di Spotify, lagu-lagu mereka yang paling populer adalah yang sedih; contohnya Kisah Ini, yang merupakan soundtrack untuk mobile game The Sun Shines Over Us, dan Pilu, yang telah mencapai lebih dari 100k pendengar.

Moccatune memilih Jalan Tunjungan sebagai visual utama album Kembali ke Kotamu karena jalan ikonik ini menjadi simbol kampung halaman mereka, Surabaya—tempat di mana cinta monyet dan hobi bermusik mereka bermula.

Bagi mereka, album ini adalah pengingat bahwa masa sekolah memang cuma sebentar, tapi kenangannya tetap kekal.

“Masa sekolah tuh shapes who we are as a person. Mungkin banyak momen yang kalo diinget bikin cringe, baik yang manis maupun yang pahit, tapi origin story setiap manusia itu pasti dimulai di masa sekolah,” jawab Anya.

Setelah sukses menggelar tur Jawa Timur dalam rangka promo single Halu bulan lalu, Moccatune kini semakin bersemangat untuk melanjutkan tur album di kota-kota dengan pendengar terbanyak mereka, yaitu Jakarta, Semarang, dan Bandung.

“Kembali Ke Kotamu” akan mengudara pada 29 November 2024 di Spotify, Apple Music, dan platform musik lainnya.

Siapa Moccatune?

Moccatune, band teen-pop asal Surabaya yang terdiri dari Anya (vokal), Satria (keyboard), Fahri (gitar), Hendra (bass), dan Mumut (drum), dengan nuansa nostalgia pop rock 2000-an. Dibentuk pada 2019, Moccatune terinspirasi oleh band-band legendaris seperti Cokelat, Potret, dan Vierra. Dengan enam single catchy yang telah meraih ratusan ribu streams di Spotify, Moccatune terus berkembang dan tetap relevan di kalangan remaja masa kini.

KAORI Newsline | Informasi yang disampaikan berasal dari pihak pemberi siaran pers dan tidak merepresentasikan kebijakan editorial KAORI.

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses