Kasus Pencurian Kabel Tembaga tengah jadi perhatian serius di Jepang. Lonjakan harga tembaga global membuat kabel tembaga jadi incaran para pencuri. Aksi ini menargetkan sejumlah tempat seperti fasilitas pembangkit listrik tenaga surya, stadion, taman, bahkan kolam renang sekolah dasar dan menengah. Pencurian ini bukan hanya menyebabkan kerugian finansial, tapi juga mengganggu aktivitas masyarakat di fasilitas umum.
Modus Terorganisir dan Sulit Dideteksi
Pencurian kabel biasanya terjadi di malam hari saat aliran listrik minim dan alarm tidak aktif. Para pelaku kerap membagi tugas, bahkan mengganti anggota kelompok agar tak mudah dilacak. Operator fasilitas baru menyadari pencurian setelah mendeteksi penurunan output listrik. Situasi ini menyulitkan pengawasan dan meningkatkan beban biaya keamanan.
Lokasi Olahraga Turut Terdampak
Beberapa lokasi yang terdampak di antaranya adalah Uchihara Civic Sports Ground dan Noble Home Stadium Mito di Kota Mito. Tidak ketinggalan Shirakawa dan Motomiya pun ikut menjadi korban. Di Fukushima, kabel sepanjang 1,2 kilometer di fasilitas penerangan stadion ditemukan hilang, dan biaya perbaikannya ditaksir mencapai 14 juta yen. Ini bukan pencurian biasa, tapi benar-benar merugikan dalam skala besar.
Kerugian Miliaran Yen
Pencurian kabel tembaga ini dilaporkan telah menyebabkan kerugian hingga lebih dari 100 juta yen. Bahkan, ada satu kelompok warga asing yang ditangkap karena diduga bertanggung jawab atas lebih dari 70 insiden pencurian kabel dari pembangkit listrik tenaga surya di 10 prefektur. Mereka tidak hanya mencuri, tapi juga menjual kembali logam tersebut ke perusahaan-perusahaan logam bekas.
Jaringan Penadah dan Perdagangan Logam
Permintaan tinggi membuat kabel hasil curian mudah dijual. Beberapa pedagang logam bekas diketahui menerima kabel curian dan menjualnya kembali, bahkan ke luar negeri. Kepolisian Gunma pernah mengungkap pedagang logam yang membeli kabel hasil curian dari kelompok tertentu, memperlihatkan adanya jaringan penadah yang aktif di balik maraknya Pencurian Kabel Tembaga.
Pemerintah Daerah Dorong Regulasi Baru
Pemerintah daerah seperti Chiba dan Ibaraki telah merancang aturan ketat terkait perdagangan logam. Aturan ini mencakup lisensi khusus, verifikasi identitas penjual, hingga inspeksi tempat usaha. Meski begitu, pencurian lintas daerah membuat efektivitas aturan lokal ini masih dipertanyakan, dan dorongan untuk regulasi nasional makin menguat.
Penangkapan Pelaku Skala Besar
Kepolisian setempat telah mengambil langkah tegas dengan melakukan penggerebekan terhadap enam bisnis yang membeli logam curian. Meski begitu, pencurian kabel tembaga masih terus terjadi dan meresahkan warga. Berbagai penggerebekan telah dilakukan pihak kepolisian, seperti yang terjadi pada empat pria asal Kamboja yang terlibat dalam 68 pencurian kabel di 15 prefektur. Total kerugian ditaksir mencapai 220 juta yen. Para pelaku mengaku menjual kabel curian untuk biaya hidup dan hiburan selama di Jepang.
KAORI Newsline | Diolah dari berbagai sumber