
Bila Shirobako menayangkan drama dan intrik dalam membuat sebuah anime, Saekano menampilkan perjalanan fiktif sebuah grup bernama Blessing Software dalam membuat novel visual yang targetnya akan dijual dalam Comiket musim dingin.
Seri 13 episode garapan A-1 Pictures (yang ganjilnya, dimulai dari episode 0) ini sesungguhnya tidak jauh berbeda dari anime-anime lain dengan cute girls doing cute things dengan gaya pengadaptasian yang sedikit banyak mengingatkan pada OreShura, lalu mengapa cukup banyak orang yang menggemari seri ini dan jatuh cinta pada karakternya?
Sebagaimana pemain novel visual mendapatkan rasa chuuni dan jatuh cinta hidup-mati terhadap karakter dalam eroge yang dimainkannya, pengembangan karakter di sini menjadi hal paling kuat dalam seri ini. Aki Tomoya bukan otaku sembarangan, ia adalah otaku yang berniat tinggi bila melakukan hal yang ia inginkan. Penonton (yang mungkin saja juga otaku) akan mudah bersimpati dan menempatkan perspektif dirinya dalam posisi Aki.
Pada awal sampai tiga perempat jalannya cerita, pengembangan karakter menjadi topik dominan seri ini. Bila pada episode satu (yang merupakan episode kedua) Aki mengenali tiga cewek utama (Eriri, Utaha, dan Kato), perkembangan selanjutnya penonton akan dimanjakan dengan eksplorasi – bukan semata flashback – menggali bagaimana Aki bisa mengajak ketiga orang ini – dan selanjutnya, Michiru – untuk bisa bergabung dalam lingkar kreatifnya.

Bila seorang tokoh tidak punya latar masa kecil yang bisa dikenang, solusinya mudah: ajak saja mereka berdua tidur di hotel! Lebih mengejutkan dari seri ini karena sang sutradara memutuskan untuk tidak “mengeksploitasi” bagian ini (cq: mendongkrak citra Utaha sebagai seorang slut) untuk memanjakan mata para penontonnya. Apresiasi untuk seri ini yang juga secara umum relatif minim fanservice, kecuali di bagian Michiru yang digenjot sampai akhir.
Patut dicermati pula bahwa nasib seri ini tidak setragis Absolute Duo (yang secara kebetulan suara pemeran laki-lakinya sama-sama diisi oleh Yoshitsugu Matsuoka), sama-sama adaptasi novel ringan yang dibuat untuk menggenjot penjualan novel ringan aslinya. Akankah kesan orang-orang terhadap Saekano masih akan baik, atau akankah orang-orang masih akan mencintai Eriri bila hasil adaptasi animenya setragis Ushinawareta Mirai no Motomete?
Dari segi lagu, seri ini tidak memberikan lagu pengiring maupun lagu pembuka dan penutup yang bisa dicintai (terkecuali bagi fans berat Haruna Luna.) Cukup menunjang namun rasa-rasanya flat saja, tidak terlalu menambah kekuatan cerita. Cukup kontradiktif dengan pernyataan Aki saat membujuk Michiru yang mengatakan kalau desain (Eriri), cerita (Utaha), dan musik (Michiru) itu faktor yang sama pentingnya. Setidaknya jangan lupakan siapa yang akan menjadi programmer-nya (Kato.)
Mengakhiri seri ini, tentu saja penonton disajikan akhir yang menggantung dan sudah bisa ditebak dari novel-novel rilisan Kadokawa yang seolah berkata, “Mau tahu kelanjutannya? Baca novelnya, gih.”
Positif:
- Pengembangan karakter yang menjadi nilai plus, bahkan nilai utama dalam seri ini
- Fanservice yang tidak berlebihan
- Komposisi yang pas sehingga tidak menjadikan Aki terlihat seperti maniak perempuan (loh, memangnya otaku doyan perempuan beneran?)
- Tidak perlu tim bertabur bintang untuk bisa menghidupkan karakter di dalam seri ini. (Ya, Eriri dan Kato.)
Negatif:
- Haruna Luna tidak memberi kesan wah dalam seri ini
- Penempatan episode 0 yang tedjo dan sebenarnya bisa dipindah ke tengah (episode 7 atau 8)
Yang Disayangkan:
- Tayangan yang secara premis menarik, saking menarik dan cocoknya akan sulit dinikmati oleh orang yang bukan otaku atau tidak mengetahui dunia anime dan mungkin tidak akan cocok dengan jalan cerita keseluruhan yang sangat “otaku-oriented.”
KAORI Newsline | oleh Kevin W
Data dan Fakta:
Nama: Saenai Kanojo (Heroine) no Sodatekata
Karya asli: novel ringan, ditulis oleh Fumiaki Maruto dan digambar oleh Kurehito Misaki
Sutradara: Kanta Kamei
Studio: A-1 Pictures
langsung jadi demen sama megumi kato
Megumi Kato The Best Heroine (y)
Wkwkwk utaha da best
Nb: Baru nnton wkwkwk