Stasiun Sukoharjo
Tak berapa lama Railbus tiba di stasiun Sukoharjo. Tak banyak penumpang yang naik atau turun di sini. Namun dari pagar stasiun banyak masyarakat yang datang hanya untuk sekadar melihat Railbus .


Hanya berhenti beberapa menit, kereta kembali melanjutkan perjalanan. Sebetulnya selain memiliki beberapa stasiun pemberhentian yang masih aktif, jalur Solo-Wonogiri juga memiliki banyak halte kecil. Namun sebagian halte sudah tak bersisa. Setelah lepas dari stasiun Pasar Nguter menuju Wonogiri, pemandangan pun bertambah dengan adanya perbukitan hijau. Petak Pasar Nguter – Wonogiri ini merupakan petak yang jalannya sedikit menanjak, dalam jarak sekitar 11 kilometer kereta harus menanjak ketinggian 40 meter. Tentunya ini merupakan sebuah tantang untuk kereta sekelas Railbus.



Tiba di Wonogiri dan berwisata
Setelah menempuh perjalanan selama 1 jam 45 menit, KAORI akhirnya tiba di stasiun Wonogiri. Stasiun Wonogiri ini bukanlah stasiun yang besar, hanya memiliki 2 jalur dan bangunan utamanya mungil namun tetap cantik, layaknya seorang gadis kecil yang baru tumbuh remaja.


Karena KAORI memutuskan untuk kembali ke Solo menggunakan Railbus jadwal pemberangkatan yang terakhir, maka sambil menunggu waktu pemberangkatan KAORI memutuskan untuk jalan-jalan dan berwisata di salah satu objek wisata andalan Wonogiri yaitu Waduk Gajahmungkur.

Setelah puas berkeliling di waduk, KAORI kembali ke stasiun Wonogiri untuk bersiap pulang ke Solo. Setelah membeli tiket dan sambil menunggu kedatangan Railbus, KAORI mencoba menelisik sisa-sisa jalur menuju Baturetno. Tak banyak yang tersisa dari jalur yang ditutup di dekade 70’an karena wilayah yang dilewatinya ditenggelamkan untuk pembangunan Waduk Gajahmungkur. Yang berhasil KAORI temukan hanyalah gudang, sisa wesel dan rel yang sudah dipasang badug.

Tak lama kemudian, tepat pukul 11:45 Railbus tiba di Wonogiri. KAORI pun bergegas naik untuk kembali pulang ke Solo. Sungguh sebuah perjalanan yang menyenangkan, namun sayang sepanjang perjalanan ke Wonogiri, tidak tampak sama sekali pemandangan anak-anak SD yang lucu dan masih lugu sebagaimana lazimnya di kampung.
KAORI Newsline | oleh Amri Bintang