Jaman terus bergulir, banyak yang mulai tergeser dalam perkembangan jaman. Tak heran, dalam dunia musik juga banyak yang telah berubah. Jika pada jaman dahulu orang-orang hanya mengenal Vocaloid sebagai Miku dan kawan kawan, kini banyak yang jauh lebih mengenal para produser seperti Ryo, 40mP, Jin, Neru, MikitoP, Wowaka dan lain-lain.
Ya , berdasarkan hal yang telah diamati penulis KAORI ini, Vocaloid sebagai karakter bisa jadi akan segera tergeser jaman. Mungkinkah dalam lima tahun kedepan, Miku Hatsune, Rin Kagamine, dan kawan kawan tidak akan terlalu dikenal? Tanda-tandanya mulai hadir, seperti yang dilihat dari bagaimana Vocaloid baru yang bermunculan tidak terlalu banyak digemari dan dikenal. Ini bisa dibilang bukan hal yang buruk, melainkan salah satu bagian dari perkembangan jaman itu sendiri. Banyak sekali faktor yang mendukung hal ini terjadi, namun akan dijabarkan menjadi lima poin dasar.
1. Orang orang mulai menyadari peran Vocaloid itu sendiri
Vocaloid pada hakikatnya adalah alat untuk para komposer, terutama yang amatir, berkarya tanpa harus susah payah mencari vokalis. Tinggal membeli program, dan sang komposer dapat berkarya. Namun, karena Vocaloid memiliki sosok maskot yang bisa dijabarkan dengan kata moe, orang-orang pun menyayangi sang maskot. Apalagi, sang maskot umumnya bisa menjadi apapun yang mereka mau. Inilah yang membuat karakter Vocaloid tenar.
Namun jaman pun bergeser, orang mulai memahami bahwa kumpulan suara yang bermaskot tetap hanyalah alat, dan tidak baik jika orang-orang hanya mengapresiasi sang alat ketimbang orang-orang yang membuat alat tersebut hidup. Dan hal ini membawa kita ke poin kedua.
 2. Apresiasi Terhadap Artis Dibalik Lagu Vocaloid Meningkat
Kini banyak yang mengenal bahwa ada komposer berbakat di balik lagu lagu Vocaloid yang mereka kenal. Kini pada umumnya lebih pintar bagi seorang fans untuk mengetahui bahwa Ryo adalah yang berkarya di balik lagu Black Rock Shooter ketimbang Miku Hatsune, atau Last Note sebagai manusia yang mengerjakan Houkago Stride daripada GUMI yang hanya kebagian menyanyikan lagunya. Orang pun jauh lebih mengidolakan sang komposer ketimbang sang maskot.
Hal ini berarti para produser yang juga dikenal dengan ungkapan VocaloP jauh lebih diapresiasi di kalangan fans sekarang. Mereka pun bisa jadi lebih maju dan lebih berkarya karena diapresiasi. Hal ini membawa kita pada poin ketiga.
3. Artis Tenarnya Banyak yang Go Professional

Tak bisa dipungkiri bahwa semakin banyak komposer maupun ilustrator lagu Vocaloid yang kini maju ke dunia musik profesional. Sebut saja TokuP yang dulunya tenar dengan lagu Mikunya seperti Spica, kini maju sebagai duo dengan MARiA dalam GARNiDELiA, Wowaka komposer lagu Miku yaitu Rolling Girl yang kini fokus dalam bandnya yang bernama Hitorie, atau Hachi sang komposer lagu Matryoshka dan Panda Hero oleh Gumi kini merintis karir vokalis solo dengan nama aslinya Kenshi Yonezu.

Bagi fans yang mencintai hanya Miku dan kawan-kawan, kepindahan mereka bukanlah hal besar. Namun bagi fans yang lebih menyukai lagu-lagu komposer era lama, mereka pun akhirnya move on bersama dengan sang komposer idola dan meninggalkan para sosok maskot Vocaloid. Keduanya bukan hal yang salah, hanya memberi dampak tersendiri pada era Vocaloid keseluruhan yang mulai bergeser.
Toh, hal ini nampak disadari oleh pemilik IA, 1st Place yang kini meraup pasaran luas dengan musik yang lebih beragam dan lebih mempromosikan artis labelnya selain IA nya sendiri. Mengenai 1st Place dan IA Project, tentu saja jadi teringat Kagerou Project, dimana hal itu membawa kita ke poin keempat.
4. Tren PV lagu Vocaloid yang memakai karakter Original

Semenjak terkenalnya Kagerou Project besutan Jin, mulai bermunculan seri-seri Vocaloid yang memakai karakter orisinil alih alih memakai karakter Vocaloid itu sendiri. Mulai bermunculan seri semacam itu, contohnya Mikagura School Suite yang kini mengikuti Kagerou Project kini tayang dalam format anime, Shuuen no Shiori Project, dan lain lain. Mereka tidak memiliki Miku, Rin, Luka, Len dan kawan-kawan sebagai karakter, melainkan memiliki karakternya sendiri yang dicintai sebagai karakter orisinil.

Namun tak hanya untuk yang memiliki seri. Sebelum Kagerou Project sendiri, komposer seperti Neru sudah memakai karakter orisinil untuk lagunya (contohnya dalam How to Sekai Seifuku dan Inochi no Justitia), bahkan sampai memiliki fansnya sendiri meskipun karakter-karakter itu tidak mempunyai cerita. Contoh lainnya Sarisinohara oleh MikitoP yang kini menjadi novel dan komik, mengenalkan karakter perempuan dan lelaki yang anonim, namun tentu bukan Vocaloid.
Tren ini membuat kemunculan Miku dan lain lain semakin menurun dalam video klip Vocaloid, karena hanya menjadi sang pengisi suara di balik karakter lain.
5. Vocaloid yang Semakin Banyak Namun Semakin Monoton

Semakin banyak karakter Vocaloid yang bermunculan, namun semakin lama mereka jadi sulit dibedakan. Komplain dari fans ini lama kelamaan menjadi mayoritas. Pada akhirnya, yang terkenal hanyalah Miku, sehingga para komposer juga memakai Miku atau mungkin saudaranya Rin dan Len. Sayang sekali karena tanpa komposer para Vocaloid pun tidak bisa bersinar, sehingga Vocaloid baru pun kalah pasaran dengan yang itu-itu saja.
Dengan kalahnya yang baru dengan yang itu-itu saja, bisa jadi lama kelamaan fans pun cepat menjadi bosan dengan karakter Vocaloid dan berpindah ke karakter moe lainnya. Hal ini berperan dalam dampak perkembangan jaman Vocaloid itu sendiri.
Patut dipahami bahwa tak berarti Vocaloid akan mati. Hanya, pergeseran jaman membuat karakter maskotnya sendiri tidak terlalu relevan atau menonjol. Tentu saja masih banyak yang mengagungkan karakter itu sendiri, tapi jumlahnya mulai berkurang akhir-akhir ini. Dalam era masa kini, dimana globalisasi bisa cepat terjadi, perubahan seringkali perlu terjadi.
Saya mau nambahin satu lagi alasan dari sisi personal saya: inovasi. Sejauh pengamatan saya, kebanyakan musik vocaloid yang populer di kalangan fans, selain karena karakternya juga karena genre yang dimainkan. Bisa dilihat karakter seperti Miku, Rin, Len, dan geng populernya lebih banyak dimainkan dalam genre pop rock, power pop, cute pop, gothic dan beberapa musik tematik lainnya. Selain overused, hal ini juga diperparah dengan kemampuan tuning vokal yang tidak begitu spesial. Sehingga stagnansi sangat bisa dirasakan.
Maka saya sangat setuju dengan poin ke-3 dimana produser haruslah mendapatkan spotlight yang lebih dari karakter. Jika produser tidak berani untuk membuat sebuah gebrakan dalam musikalitasnya, jangan harap vocaloid bisa terus berkembang. Saya sangat mengapresiasi langkah 1stPLACE selaku pengembang IA dimana mereka aktif mengejar musisi major label dan lintas genre musik untuk bekerja menggunakan IA. Tak tanggung-tanggung nama-nama yang ditarik oleh mereka adalah musisi sekaliber BACK-ON, Annabel, 9mm Parabellum Bullet, Masayuki Hasuo (ex school food punishment) hingga ASY dan lain-lainnya. Tujuan ini menurut saya, selain untuk mengenalkan musik vocaloid kepada fans-fans musisi yang bersangkutan, juga untuk mengkampanyekan vocaloid sebagai sebuah tool yang bermanfaat bagi para produser. Berbeda dengan kolaborasi Miku dengan Bump of Chicken atau Zedd yang terkesan sebatas gimmick marketing saja. Ngomong-ngomong soal Miku, ada juga Mitchie M yang bisa menggunakan karakter vocaloid yang “overused” agar terdengar memiliki suara yang sangat humanis dengan kemampuan tuning vokal yang sangat hebat.
Dan untuk karakter vocaloid yang makin ramai namun yang dipakai ternyata “dia-dia lagi”, sekali lagi kembali ke produsernya, apakah mereka berani mencoba sesuatu yang baru atau hanya nyaman dengan karaker andalannya. Avanna mendapatkan kepopuleran yang besar setelah digunakan secara dominan oleh Porter Robinson di album debut “Worlds” yang menjadi album vocaloid terpopuler dari produser barat, dengan lebih dari 2 juta play di setiap lagunya. Lalu ada lagi seri album All Vocaloid Attack dari label TamStar, dimana produser yang menjadi bagian album itu harus menggunakan karakter vocaloid yang jarang atau tidak pernah mereka gunakan dalam karir mereka.
Saya rasa inovasi adalah yang dibutuhkan oleh scene vocaloid saat ini. Kini dibutuhkan produser yang berani membuat karya-karya eksperimental dan keluar pakem agar scene vocaloid menjadi semakin bergairah.
>Bisa dilihat karakter seperti Miku, Rin, Len, dan geng populernya lebih banyak dimainkan dalam genre pop rock, power pop, cute pop, gothic dan beberapa musik tematik lainnya.
I remember spending hours on nico trying to find vocaloid drum and bass
ALL HAIL HATSUNE !
ALL HAIL MIKU !
ALL HAIL IMMORTAL IDOL !
intinya cinta saya terhadap miku tidak akan pernah lekang dari waktu,
walaupun banyak ada animu idol seperti lovelive, idolmaster, akb0048, dsb.
mereka hanyalah animu yang sifat “Hype” nya musiman,
tapi Miku terus berkembang-dan berkembang 🙂
baik software, desain karakter yang baru dan tetap dengan ciri khas “twintail biru”nya, figur yang tiap tahun selalu ada, produser musiknya, konsernya, game, dsb,
memang banyak ada vocaloid baru,
dengan desain karakter menawan, software yang bagus, dan yang jauh lebih mirip dengan suara manusia,
tapi miku memang sudah menjadi icon utama dalam vocaloid karena ciri khasnya dia yaitu “twintail biru”nya,
maaf kalau saya hanyalah seorang weaboo vocaloid yang cuma tau miku dan memandang dari sudut pandang saya sendiri sebagai weaboo miku :v /
39 <3
Jujur, Ane lebih suka ama komposer daripada Vocaloidnya sendiri. Karena lagu yang ane suka hanya dari komposer tertentu. Contohnya
Hitoshizuku P
Neru
AKu No P
dll
Walaupun Mothy atau Aku no P itu lagunya sangat kompleks
gue pribadi lebih ke no. 2
gue ga terlalu suka vocaloid, tapi gue demen lagu-lagu dari Producernya (contoh: sasakure.UK)
Persetan dengan itu semua, yang penting lagunya enak didenger…
ng… untuk beberapa alasan ane setju aja sih.
ane gak begitu tertarik sama Vocaloidnya tapi lebih tertarik sama Lagu, cerita Lagu dan Vokal si penyanyi.
Produsernya ane juga suka.
Aku no P
Hitoshizuku P
Neru
Last Note
lagu2 yang mereka berikan epic semua, dan akhir2 ini ane lebih tertarik sama Utaite daripada Vocaloid…. lagu yang mereka bawakan jadi terasa lebih enak di denger dan cocok sama lagunya
BUT IS BEDA ! dia manis, suara juga bagus dan semua lagu yang dia bawakan juga Epic ! ane suka semua tentang dia !
1stPLACE memang Producer terbaik !!! *terbang*
Aku setuju dengan poin di atas. Pada akhirnya aku juga lebih apresiasi ke komposer. Masalahnya kalau mereka gak ada, gak bakal banyak lagu Vocaloid yang bagus. Selain itu aku agak kesal dengan jumlah Vocaloid yang terlalu banyak muncul. Ada aja yg overlap, entah itu suara atau design.
Bener juga deh poin 1,2,3.apalagi poin 1