Jika kita naik kereta rel listrik berpendingin udara (KRL AC) Jabodetabek, hal paling mencolok yang terlihat tentunya adalah warna dari muka dan garis pada KRL tersebut saat tiba atau melintas di stasiun. Warna-warni bodi KRL menjadi pemanis dan daya tarik mempercantik rangkaian, sehingga terlihat lebih indah.

Dari masa ke masa, pewarnaan aneka seri rangkaian KRL AC dari awal kedatangan sampai saat ini, selama 15 tahun mewarnai lintas komuter Jabodetabek memiliki kekhasan dan keunikan masing-masing dan terus berkembang seiring berjalannya waktu. Berikut ini adalah beberapa skema warna KRL AC Jabodetabek dari masa ke masa. Beberapa warna unik diantaranya dahulu mungkin sering kita lihat, walaupun saat ini memiliki warna yang hampir selalu seragam.
1. Original Scheme (Warna dan Corak Asli)

Warna asli KRL eks-Jepang biasanya menunjukkan dari perusahaan dan jalur mana KRL ini berasal. Corak dan warna asli ini sempat digunakan pada seluruh KRL Seri 6000 dari Toei jalur Mita, Seri 103 dari JR East jalur Musashino, Seri 1000 dari Toyo Rapid Railway, seri 8000 set 8007F dari Tokyu jalur Toyoko (KLB Izukyu), serta KRLI dan Bombardier-KFW yang asli Indonesia.

2. Garis Jingga

Warna Jingga (Orange) tanpa penambahan corak hanya sempat digunakan pada KRL seri 6000 dari Toei. Warna Jingga ini diterapkan setelah satu per satu set KRL seri 6000 menjalani perawatan akhir (PA) untuk pertama kalinya.

3. Garis Jingga dengan kombinasi Kuning
Setelah menjalani PA pada periode berikutnya, beberapa KRL seri 6000 dari Toei mengalami penambahan warna, dari hanya sekedar Jingga, ditambahkan dengan corak Kuning.

4. Kombinasi Coklat-Kuning
Warna dan skema yang diterapkan hanya pada seri 103 ini bisa dibilang salah satu warnanya yang unik, namun kesan kumuh menghinggapi saat makin lama warna ini makin memudar.

5. Garis tipis pada muka dengan dua warna


Garis tipis pada muka KRL dengan dua warna pernah diterapkan pada KRL seri 8000 dan 8500 eks-Tokyu. Umumnya menggunakan satu garis yang tidak terlalu tebal dengan beragam corak dan warna pada muka, namun pada bodi samping menggunakan dua warna dengan ketebalan yang cukup lebar. Skema ini membuat KRL seri 8000 dan 8500 tampak lebih indah dan berwarna-warni, bahkan hampir setiap rangkaian memiliki warna ciri khas tersendiri. Skema pewarnaan seperti ini diterapkan sejak tahun 2005 hingga 2008.


6. Kombinasi Biru tua – Biru muda
Setelah menjalani PA Lengkap (PAL) pada tahun 2008, semua KRL seri 103 mengalami perubahan warna menjadi Biru tua dengan corak Biru muda pada bagian jendela penumpang. Cukup menarik dan mengubah kesan kumuh yang melekat karena skema sebelumnya.

7. Warna Hijau-Kuning, garis muka tebal dengan aneka corak

Warna Hijau-Kuning dengan garis wajah tebal dan aneka ragam corak mulai dipakai sejak 8007F menjalani PAL untuk pertama kalinya. Setelah itu, hampir semua KRL dari Tokyu yang menjalani PAL pada 2008-2009 pernah menggunakan tipe garis ini.

Digunakan pada KRL seri 8000 rangkaian 8003F dan 8007F, seri 8500 rangkaian 8608F, 8611F, dan 8613F (sebelum berganti menjadi warna merah ala KCJ), juga pada seri 6000 set rakitan 6227F. Diterapkan pula pada seluruh KRL seri 5000 dari Tokyo Metro jalur Tozai sejak awal beroperasi.

8. Kombinasi Hijau-Kuning (Balai Yasa Manggarai)

Mulai awal 2009, sempat dilakukan penyeragaman warna KRL berdasarkan tempat dijalaninya PAL. Warna kombinasi Hijau-Kuning ini diterapkan pada semua KRL AC yang menjalani PAL di Balai Yasa Manggarai. Tercatat semua KRL seri 6000 kecuali set 6121F, dan seri 8500 set 8604F yang pernah menggunakan corak warna Hijau tua dengan kombinasi Kuning ini.

8. Kombinasi Biru-Kuning ala KAI
Skema ini adalah tahap awal penyeragaman warna garis KRL AC milik PT Kereta Api Indonesia (KAI). Pada tahun 2010, corak ini mulai diterapkan hanya pada 3 trainset KRL seri 8500, diawali dari 8610F, dilanjutkan dengan 8607F dan 8611F, tanpa menjalani PAL.

Sejak itu, skema warna ini mulai diterapkan pada setiap KRL yang menjalani PAL di Dipo Depok, dengan corak senyuman yang berbeda-beda pada tiap serinya. Menggunakan warna Biru dan Kuning dengan warna tengah putih tipis di bagian bodi samping dengan garis tebal pada bagian muka yang bercorak seperti senyuman, sampai sekarang skema pewarnaan seperti ini masih terus digunakan pada KRL-KRL milik KAI yang menjalani PAL baik di Dipo Depok maupun Balai Yasa Manggarai.

10. Kombinasi Merah-Kuning ala KCJ

Skema warna ini diterapkan pada rangkaian milik PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) mulai tahun 2010, dan menjadi ciri khas dari setiap armada KCJ. Dipilihlah warna Merah dengan kombinasi kuning sebagai warna dari skema ini. Skema warna ini tidak menggunakan corak yang spesifik, karena warna kuning hanyalah sebagai warna garis pemanis. Warna tersebut diaplikasikan menutupi seluruh bagian wajah KRL, sehingga seluruh bagian wajah KRL berwarna Merah dengan pelengkap Kuning sebagai garis tengah.


Skema ini diterapkan pada seluruh rangkaian KRL milik KCJ diantaranya KRL seri 8500 (rangkaian 8613F/JALITA), seluruh rangkaian KRL seri 7000 dari Tokyo Metro jalur Yurakucho, seri 05 dari Tokyo Metro jalur Tozai, seri 6000 dari Tokyo Metro jalur Chiyoda, seri 203 dari JR East jalur Joban, dan seri 205 dari JR East jalur Saikyo dan Yokohama. Yang unik, setelah menjalani PAL pada tahun 2014, KRL seri 103 milik KAI ikut menggunakan skema warna ini.

11. Skema Unik Lainnya

Beberapa skema warna berikut ini bisa dibilang tidak termasuk pada skema yang ditulis diatas, alias beda sendiri. Kadang, penerapan skema berbeda ini merupakan selingan dari skema-skema yang ada. Skema dan corak warna yang tidak biasa juga menjadi penyegar ditengah keseragaman skema warna KRL pada saat ini.

Diterapkan dalam berbagai macam corak dan warna, beberapa skema unik ini dahulu dapat ditemukan pada beberapa rangkaian KRL seri 6000 dari Toei jalur Mita, KRLI INKA, seri 1000 dari Toyo Rapid Railway, seri 8500 trainset 8613F, dan yang terbaru pada KRL seri 205 dari JR East Jalur Nambu yang menggunakan warna garis asli pada bagian samping dan muka KRL, namun diberikan tambahan warna merah di sekeliling bagian muka sebagai ciri khas KRL milik KCJ.

Cemplus Newsline by KAORI | Faris Fadhli