
Tahukah anda, jika KRL Commuter Line memiliki fasilitas free out? Free out yang dimaksud adalah fasilitas untuk melakukan tap out di stasiun yang sama dengan tap in dengan batas waktu satu jam. Fasilitas ini sangat berguna saat penumpang batal untuk naik kereta, tapi sudah terlanjur tap in.
Namun, fasilitas ini justru akan segera dihapuskan. Menurut Direktur Utama PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ), Muhammad Nurul Fadhila, dalam keterangannya pada pers saat kunjungan ke stasiun Tebet pada Senin (30/11/2015), menyebutkan bahwa fasilitas ini kerap digunakan sebagian penumpang untuk bisa menumpang KRL secara gratis. Modus yang digunakan adalah, penumpang masuk dan tap in seperti biasa, beberapa saat kemudian tap out di stasiun yang sama namun tidak keluar dari stasiun.
Tetapi, apakah penumpang yang benar-benar memerlukan fasilitas ini harus mengalah akibat peraturan yang ditujukan untuk mencegah kecurangan penumpang nakal? Lalu bagaimana bisa petugas di lapangan selama ini bisa kecolongan atas kejadian yang sebetulnya bisa dicegah? Alih-alih mendisiplinkan petugas yang berada di dekat dengan gate, justru PT KCJ berniat menghilangkan petugas yang berjaga di gate dengan alasan untuk mengajak penumpang mandiri.
Saat ini, beberapa stasiun seperti di lintas layang Manggarai – Jakarta Kota (stasiun Cikini hingga Jayakarta) dan lintas Tangerang seperti Bojong Indah, Rawa Buaya dan Batuceper belum memiliki toilet di area steril (area penumpang setelah masuk / tap in dari gate), sehingga jika penghapusan sistem free out diberlakukan nanti, penumpang yang tiba-tiba hendak ke toilet saat sudah berada di peron tidak dapat keluar lagi untuk pergi ke toilet, kecuali jika merelakan saldo Kartu Multi Trip (KMT) atau kartu uang elektronik bank-nya terpotong untuk denda penalti. Belum lagi nantinya denda penalti ini tidak berlaku hanya saat keadaan darurat, padahal saat ini kinerja ketepatan waktu KRL Commuter Line tengah mendapat banyak sorotan karena seringnya terjadi keterlambatan tinggi yang bisa mencapai 120 menit. Bukankah petinggi PT KAI selaku perusahaan induk dari PT KCJ kerap melontarkan kata-kata “Kalau tidak suka, silahkan cari alternatif transportasi lain”?
Adanya rencana penghilangan fasilitas free out ini membuat penumpang seolah dipersulit untuk berpindah moda jika terjadi sedikit kelambatan.
Apakah penghilangan fasilitas free out ini akan membantu mendisiplinkan penumpang? Atau justru malah nantinya kita akan menyaksikan penumpang gelap melompati gate seperti di Paris Metro karena tak ada penjagaan di gate? Waktu yang akan menjawabnya.