Bagi penumpang KRL, Hand Straps atau gantungan tangan sangat membantu kita ketika dalam kondisi berdiri di dalam KRL. Gantungan tangan tersebut sangat bermanfaat untuk menjaga keseimbangan tubuh dari godaan goncangan KRL. Namun, apa yang terjadi jika salah satu benda penting di dalam KRL tersebut hilang dicuri?
Hal tersebut baru saja terjadi di Jepang. Pihak kepolisian Jepang kali ini dibuat kebingungan. Ratusan Hand Straps (gantungan tangan) yang ada di rangkaian KRL Commuter di Tokyo hilang secara misterius. Pihak operator meminta siapa saja yang mengetahui pelaku untuk melaporkannya kepada petugas kepolisian.
Entah apa maksud dan tujuan si pencuri melakukan hal tersebut. Tapi, gantungan tangan ini sesungguhnya sangat sulit untuk dilepaskan dari tempatnya.
Dilaporkan juga sebelumnya bahwa kasus serupa juga pernah terjadi di Jepang. Sebanyak 400 gantungan tangan yang ada di KRL hilang sejak November 2015. Kasus ini terjadi hampir diseluruh rute.
Kasus terbaru terjadi di jalur Seibu Ikebukuro. Seorang pria dilaporkan ke petugas stasiun Sayamagaoka di Tokorozawa, prefektur Saitama. Pria tersebut dilaporkan atas tuduhan pencurian gantungan tangan yang ada di salah satu kereta yang ia naiki. Setelah diperiksa, ditemukan 16 buah gantungan tangan kereta yang hilang. Kasus tersebut akhirnya ditindaklanjuti kepolisian setempat.
“Saya tidak tahu apa yang akan mereka lakukan dengan barang tersebut. Hal ini jelas menganggu kenyamanan penumpang yang lain. Saya berharap orang-orang akan berhenti melakukan pencurian ini”, kata juru bicara Seibu Group.
Sementara itu, Tokyu Corp. mengungkapkan bahwa 182 buah gantungan tangan di KRL telah dicuri dari kereta di jalur Denentoshi, 17 buah di jalur Toyoko dan 2 buah di Jalur Meguro.

Tokyo Metro Co. juga mengalami kasus serupa. Dilaporkan sebanyak 80 buah gantungan tangan hilang di KRL yang berada di jalur Hibiya, Chiyoda, Oedo dan Fukutoshin.
Pencurian juga terjadi di jalur lain. Sebanyak 54 buah gantungan tangan dilaporkan hilang di KRL yang dioperasikan oleh Odakyu Electric Railway Co., 16 buah dari Tobu Railway Co., 9 buah dari Keio Corp. dan 20 buah dari Japan Railway.
“Kami memperhitungkan gaya yang terjadi ketika seorang penumpang menarik atau memelintir gantungan tangan selama di perjalanan dalam penggunaan normal,” kata Yusuke Tanaka, yang mengepalai Divisi Teknis. Kualitas dari gantungan tangan ini harus lulus dari persyaratan ketat yang dikeluarkan oleh Asosiasi Industri Armada Perkeretaapian Jepang.
Walaupun begitu, penggemar kereta api menganggap gantungan tangan tersebut sangat berharga sebagai cinderamata. Gantungan-gantungan lama tersebut terjual sekitar 500 buah dalam kisaran harga 100-200 yen ketika perusahaan operator kereta api swasta Keikyu Corp. memutuskan untuk mengganti sejumlah gantungan tersebut. “Mereka terjual dengan cukup laris”, sebut salah satu perwakilan dari perusahaan tersebut.
Akan tetapi, kasus pencurian ini nampaknya tidak sebanding dengan hasil yang diinginkan.
“Gantungan-gantungan tersebut bukanlah sesuatu yang dapat menghasilkan keuntungan yang besar jika dijual, maka dari itu saya pikir kasus ini hanyalah sekedar pekerjaan usil semata atau ada seseorang yang ingin membuat onar”, ucap Jun Umehara, jurnalis yang seringkali mengulas isu perkeretaapian.
Setelah kejadian ini, perusahaan kereta api Jepang mulai memperketat patroli keamanan dalam kereta dan stasiun.
Cemplus Newsline by KAORI