Minggu (3/4), Kereta Api (KA) Amtrak yang berangkat dari New York menuju Savannah, Georgia, Amerika Serikat (AS) menabrak sebuah ekskavator di selatan wilayah Philadelphia. Tabrakan antara kereta dengan peralatan konstruksi ini menyebabkan tewasnya 2 pegawai Amtrak dan anjloknya kereta tersebut. Lebih dari 30 orang penumpang dibawa ke rumah sakit terdekat, menurut keterangan pemerintah setempat.

KA Amtrak nomor 89 yang dikenal dengan nama “The Palmetto” berangkat dari New York pada pukul 8 pagi waktu setempat dan menabrak backhoe, sejenis dengan ekskavator, yang sedang berada di tengah jalur rel di Chester, Pennsylvania, sekitar 15 mil dari Philadelphia, terang salah satu pegawai Amtrak. Imbas dari tabrakan ini adalah anjloknya lokomotif dari KA Amtrak yang membawa lebih dari 300 penumpang dan 7 kru KA Amtrak. Komisaris pemadam kebakaran kota Chester, Travis Thomas, mengatakan bahwa 2 orang tewas dalam kejadian ini.

Setelah kejadian, sejumlah penumpang bersiap untuk keluar dari kereta setelah kereta berhenti, namun kondektur kereta dengan sigap menahan mereka agar tidak keluar sembarangan. Akhirnya, kru Amtrak mengevakuasi penumpang keluar lewat kereta paling belakang dan dibawa menuju gereja terdekat.

Senator New York, Chuck Schumer, mengatakan kepada wartawan dalam konferensi pers di New York jika dirinya diberitahu oleh Ketua Dewan Amtrak, Anthony Coscia bahwa dua orang yang tewas pada insiden itu adalah operator dari ekskavator tersebut dan juga seorang supervisor, keduanya merupakan pegawai Amtrak. Dirinya menambahkan bahwa puing-puing yang merupakan efek dari tabrakan tersebut berterbangan menuju kereta 1 dan 2 dan menyebabkan beberapa penumpang mengalami luka-luka.

Kereta penumpang Amtrak yang terkena puing dari tabrakan tersebut | Foto: nbcnews.com
Kereta penumpang Amtrak yang terkena puing dari tabrakan tersebut | Foto: nbcnews.com

Schumer mengatakan bahwa dalam peristiwa ini masih banyak hal yang belum dapat dijelaskan. Salah satunya adalah keberadaan ekskavator tersebut, apakah untuk operasi normal yang seharusnya dilaksanakan pada hari Minggu pagi, atau untuk membersihkan sisa-sisa puing yang diterbangkan angin kencang pada malam hari sebelumnya. Tetapi dirinya mengatakan bahwa Amtrak memiliki “Aturan 20 Langkah” untuk menempatkan ekskavator diatas rel, dan dipastikan tidak boleh ada kereta yang melewati jalur tersebut saat ekskavator sedang beroperasi disana.

“Hal ini jelas merupakan akibat dari Human Error alias kesalahan manusia,” ujar Schumer seraya meminta Amtrak untuk mengamati dan mengikuti seluruh proses investigasi. “Tidak ada alasan untuk ekskavator berada di jalur yang aktif,” lanjutnya. Dewan Keamanan Transportasi Nasional Amerika Serikat langsung menginvestigasi kejadian tersebut bersama perwakilan Amtrak dan Federal Railroad Administration (FRA), tutur juru bicara instansi tersebut.

Layanan kereta di koridor Timur Laut antara New York dan Philadelphia kembali dioperasikan setelah sempat terhenti beberapa saat. Namun, layanan antara Wilmington, Delaware, dan Philadelphian tetap dihentikan dan perjalanan KA yang melayaninya mengalami penundaan.

Cemplus Newsline by KAORI

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses