Lain halnya dengan BB 300 24 yang hanya terdiam membisu di dalam dipo lokomotif Cepu (CU) yang sebenarnya lokomotif ini masih bisa hidup namun untuk beroperasi terkadang harus menunggu petak jalan Semarang Poncol (SMC) hingga Alastua (ATA) terendam banjir barulah lokomotif ini berdinas sebagai lokomotif “Yuyu Kangkang” atau lokomotif penyeberang ketika KA-KA yang melewati jalur utara tersendat perjalanannya efek terjadinya banjir pada petak jalan tersebut. Lokomotif bermersin Maybach Mercedes Benz (MB) 820 B ini mampu menerobos banjir dengan ketinggian air maksimal 30cm diatas rel, hal yang mustahil dilakukan oleh lokomotif-lokomotif modern bertipe diesel elektrik (DE).

BB 300 24 | Source : (http://www.semboyan35.com/archive/index.php?thread-1212-11.html)
BB 300 24 | Source : (http://www.semboyan35.com/archive/index.php?thread-1212-11.html)

Hal yang lebih buruk lagi menimpa BB 300 01,07 dan 17. Mereka harus purna tugas dan ditumpuk di emplasemen stasiun Cikampek dan Sidotopo padahal pada saat itu BB 300 01 masih terlihat sehat bahkan menggunakan cat eksterior terbaru PT KAI dan masih sering berdinas langsir di stasiun Manggarai namun pada akhirnya lokomotif ini harus di unspoorkan di emplasemen stasiun Cikampek. Sama halnya dengan BB 300 17 yang sebelumnya berada di dipo lokomotif bandung dipindahkan ke dipo lokomotif tanah abang (THB) yang pada saat itu berhembus kabar bahwa lokomotif ini dibawah ke THB untuk dihidupkan kembali ada juga kabar bahwa lokomotif ini dibawa ke Dipo THB untuk dikanibalkan ke lokomotif BB 300 01. Namun tak lama setelah itu lokomotif ini juga ikut di unspoor kan di stasiun Cikampek.

BB 300 01 ketika masih bedinas langsir di stasiun Manggarai | Source : (http://www.semboyan35.com/archive/index.php?thread-1212-11.html)
BB 300 01 ketika masih bedinas langsir di stasiun Manggarai | Source : (http://www.semboyan35.com/archive/index.php?thread-1212-11.html)

Semoga saja sisa-sisa dari lokomotif-lokomotif ini masih dapat terus berdinas meramaikan dunia perkeretaapian di indonesia meski hanya sekedar sebagai lokomotif langsir karena lokomotif ini menjadi salah satu aset perkeretaapian di Indonesia yang harusnya bisa dilesatarikan ataupun dipajang di dalam museum-museum transportasi maupun museum khusus kereta api tidak langsung di besi tuakan ketika mereka semua sudah tidak berdinas lagi meramaikan perkeretaapian di Indonesia

Cemplus Newsline by KAORI

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses