Ini bukan kasus Eyang Dubur versus Arrey Diguna-guna. Tapi dalam banyak hal, akan lebih baik jika kita melihat contoh dari berbagai pendahulu, yang sudah ada, kemudian memodifikasi dan mengembangkan konsep yang ada itu lebih lanjut.
KAORI misalnya, ketika awal sekali dibangun, tampilan Newsline terus mencari jati dirinya. Begitu pula konten apa yang sebaiknya diunggulkan dari Newsline, ini masih menjadi pertanyaan sulit yang masih dicari rumusannya hingga hari ini.
Setelah awal tahun ini saya mengikrarkan akan habis-habisan dalam merevitalisasi Newsline, Newsline kini mulai “membentuk” jati dirinya sendiri. Mencermati perkembangan yang terjadi baik dari akses artikel, respons pengguna eksternal ke Newsline, dan konten yang di-RT di Twitter, berita lokal dan anime umum yang laris-lah yang akan menjadi target dan harus dijual ke pengguna lain.
Kalau boleh sebut merek, KAORI akan sulit sekali mengimbangi web seperti ANN atau blog wongjep. Tapi ada “senmon” yang KAORI bisa unggul dan menjadi basis membangun reputasi, yaitu berita lokal dan anime umum.
Mungkin ke depan, Newsline dalam keterbatasannya yang ada sekarang akan dipola seperti Jagad atau Anand dulu ya. Meski beritanya tidak update setiap hari, tetapi pengguna mencari kualitas informasi yang disajikan di dalamnya.
Itu mengapa ketika saya menjaga stan di Gen-reon kemarin Sabtu, banner Newsline (dan tagline secara tidak langsung) adalah “menjangkau yang tak terjangkau oleh media lain.”Ini sejalan dengan fokus Newsline yang ke depan memang akan berfokus pada kebutuhan khayalak umum, sembari menyajikan info-info “menengah” kepada mereka yang selama ini setia melihat acara-acara televisi, namun tertarik mencari berita Ro-Kyu-Bu dan tidak berminat stalk situs berbahasa Inggris, apalagi berbahasa Jepang.
Masih ada kaitannya dengan stan Gen-reon, saya mengucapkan terima kasih kepada mantan saya dan mbak Ika (akhirnya ketemu juga!), dan dalam diskusi saya dengan mbak Ika, saya melihat contoh pun lagi-lagi diperlukan dalam hal misalnya penyelenggaraan acara. Tidak peduli apakah sebuah acara berlevel internasional, mendatangkan siapa, sebesar apapun skalanya, hendaklah saat seseorang menjadi panitia, ia melihat acara yang sudah diselenggarakan sebelumnya. Jangan sampai antikritik dan menjawab dengan nada pedas, apalagi mengatakan alasan yang sebenarnya “kankei nai” (tidak ada hubungannya).
Kembali ke soal stan, saya memahami Daop 2 Bandung yang kelimpungan ketika membuat stan pertamanya. Ini membuat saya berpikir, kalau Daop 2 yang begitu besar saja bingung kalau harus diserahkan mandiri soal stan (tidak punya bayangan sama sekali), bagaimana dengan Kaorin lain di daerah lain, bahkan di luar Daop? Memang harus ada manual maupun panduan umum bagi siapa saja di daerah yang berminat untuk membuat stan (yang sekarang sepertinya random sekali). Stan Daop 1 harus dijadikan contoh, meskipun nanti bisa dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan dan kepuasan masing-masing Daop.
Saya masih ingat awal-awal forum KAORI. Untuk masalah ini, bisa membaca sejarah forum KAORI dalam judul thread “Cerita di Balik Berita” dan melihat perjalanan forum KAORI di awal. KAORI forum belajar, melihat peraturan dari berbagai forum yang ada di internet, lalu memodifikasi dan menerapkannya sesuai dengan kondisi peraturan di KAORI. Pun dalam perencanaan kebijakan yang akan dilaksanakan, saya mencontoh penerapan dari forum-forum lain maupun komunitas-komunitas lain.
Tanpa saya sadari, apa yang ditiru dan dikembangkan sendiri itu, kemudian ditiru, dimodifikasi, dan disempurnakan oleh orang lain. Ketika melihat penyempurnaan tersebut, hal itu dibawa kembali ke KAORI dan mungkin bisa diterapkan sesuai dengan situasi KAORI.
Begitu pula dengan subforum kreatif KAORI seperti LPK/LSK. Ketika saya melihat stan kreatif di sebelah stan KAORI di Gen-reon kemarin (katanya punya si Qwerty ya), saya berkesimpulan sistem yang ada di LPK/LSK harus dievaluasi, barangkali cukup radikal, kalau memang ingin benar-benar maju dan memberikan kebanggaan baik bagi KAORI maupun bagi insan yang berkembang di dalamnya.
Selayaknya seorang pribadi, seorang pemimpin, maupun sebuah organisasi, bahkan sebuah negara, bisa mencontoh apa-apa yang telah ada di luar, kemudian memodifikasi dan menjadi konsep baru yang mungkin bisa lebih baik dari apa yang dicontoh.
Kritik maupun sindiran hendaknya diterima dengan bijaksana, dan saya harap inilah yang saya maupun para pengguna KAORI lakukan saat ini sehingga KAORI tetap berada dalam jalan yang benar.
Shin Muhammad
Administrator KAORI
Sumber gambar: http://danbooru.donmai.us/posts/1405572