Singapura, negara dengan layanan transportasi perkotaan di Asia Tenggara pun tak luput dari gangguan operasional kereta api. MRT Circle Line Singapura alami gangguan sinyal dua hari beruntun sejak Rabu (2/11). Ribuan penumpang terdampak akibat adanya gangguan yang terjadi pada jam sibuk, tepatnya pukul 7 pagi waktu setempat.
Gangguan perjalanan menyebabkan keterlambatan kereta hingga lebih dari satu jam, khususnya pada 5 stasiun antara Stasiun Botanic Gardens hingga Serangoon, pada petak stasiun lainnya andil keterlambatan KA bertambah hingga mencapai 20 dan 30 menit.

Gangguan tersebut disebabkan adanya sinyal asing yang mengganggu komunikasi antara kereta dan jalur sehingga kereta selalu berhenti menggunakan rem darurat. SMRT selaku operator jalur MRT Singapura menduga gangguan ini disebabkan rusaknya kabel komunikasi pengatur perjalanan KA di terowongan, namun kenyataannya gangguan masih terjadi walaupun sudah dilakukan pemeriksaan teknis.
Akibat gangguan ini rangkaian kereta MRT jalur Circle Line yang seharusnya beroperasi tanpa masinis karena menggunakan teknologi CBTC harus kembali menggunakan mode manual oleh masinis. Sementara itu ribuan penumpang yang terlantar beralih menggunakan moda transportasi lain seperti bus dan taksi, SMRT dan LTA juga menyediakan layanan bus gratis untuk mengakomodir penumpang.
Kinerja SMRT kini juga tengah disorot oleh publik Singapura, mengingat gangguan operasional seperti ini bukan yang pertama terjadi pada jalur MRT Circle Line, pada Agustus dan September 2016 gangguan serupa juga terjadi. Selain itu SMRT juga sempat diguncang skandal akibat beberapa rangkaian mereka ternyata memiliki retakan yang dapat membahayakan perjalanan KA.
Cemplus Newsline by KAORI