Tak hanya sekadar canggih, Light Rail Transit (LRT) Palembang ternyata akan gunakan produk dalam negeri untuk komponen persinyalan utamanya. Pada Jumat (25/11), PT Waskita Karya selaku kontraktor proyek ini menandatangi perjanjian kerjasama dengan PT LEN lndustri (LEN).

Perjanjian kerjasama tersebut meliputi persinyalan, sistem komunikasi, kelistrikan untuk gardu atau substation, Signal on Depot, termasuk prasarana untuk tiket elektronik.

LEN sendiri melalui anak usahanya, LEN Railway System sudah berpengalaman dalam menyuplai sistem persinyalan kereta api (KA). Sistem persinyalan yang sudah menggunakan teknologi dari mereka diantaranya ialah persinyalan di jalur ganda pantura Jawa. Tak hanya sekedar menyuplai untuk kebutuhan dalam negeri, LEN juga sudah Go International, salah satunya ialah mampu memenangkan kontrak pengadaan sistem persinyalan di Bangladesh.

LRT Palembang sendiri merupakan proyek transportasi publik yang dibangun untuk membantu menyelesaikan masalah kemacetan di Palembang sekaligus persiapan untuk menyongsong Asian Games 2018 yang akan berlangsung di Palembang dan Jakarta. Jalur LRT Palembang akan membentang sepanjang 22 kilometer yang menghubungkan Bandar Udara Sultan Mahmud Badaruddin II dengan Jakabaring Sport Center yang akan menjadi venue Asian Games 2018.

Untuk pengoperasian LRT dan jalurnya, semuanya akan diserahkan kepada PT Kereta Api Indonesia (KAI). Rencananya pembangunan akan dimulai pada Januari 2016 dan akan selesai pada 2017 akhir dan ditargetkan mulai beroperasi pertengahan 2018 atau sebelum dimulainya Asian Games. Pendanaannya sendiri akan menggunakan anggaran Kementerian Perhubungan sebesar Rp 7 Triliun dan akan dibayarkan melalui APBN 2017 dan 2018.

Cemplus Newsline by KAORI

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses