KAORI Nusantara merilis T-Shirt Official KAORI Nusantara yang terdiri dari 3 desain, yakni Kaori, Cemplus, dan dua karakter half-body. Ketiga desain T-Shirt tersebut memiliki desain yang menarik, lebih menyesuaikan selera lantaran menyediakan 3 pilihan desain dalam lini produknya, dan tentunya memiliki desain yang sangat representatif dengan KAORI Nusantara. Desain karakter maskot pada T-Shirt buatan illustrator lokal dengan artstyle manga/anime untuk menyesuaikan style dari KAORI Nusantara dalam pemberitaan menjadi daya tarik pada T-Shirt tersebut. Harganya pun sangat terjangkau, hanya Rp. 75.000,-/pcs. Namun ada satu hal yang paling spesial dari T-Shirt tersebut, setelah dikonfirmasi oleh pihak KAORI Nusantara, T-Shirt tersebut buatan Kizaru Animanga, salah satu industri garmen lokal di sektor distro anime terbonafide di Indonesia.
Selama ini Kizaru Animanga terkenal sebagai distro dengan kiblat jejepangan yang elemennya dimasukkan dan dikemas dengan sangat menarik untuk berbagai merchandise, seperti T-Shirt, Polo Shirt, sepatu, dompet, topi, baju lengan panjang, sweater, hingga tas. Hal tersebut turut didukung oleh pemanfaatan yang tepat dari tingginya animo jejepangan di Indonesia untuk marketing yang dibantu dengan berbagai inovasinya, seperti membuka toko online atau menerima pemesanan cash on delivery (COD) via ojek online untuk pelayanan yang lebih cepat. Inovasi tersebut membuatnya menjadi salah satu distro dengan kiblat jejepangan yang mencetak angka penjualan yang tinggi hingga membuatnya menjadi bonafide. Kizaru Animanga juga membuka kesempatan bagi pelaku usaha franchise untuk bergabung menjadi official shoppoint yang sekarang jaringannya sudah tersedia di berbagai daerah lantaran banyaknya pelaku usaha yang berminat menjadi official shoppoint-nya.
Bonafide-nya Kizaru Animanga terlihat dari adanya brand ambassador seperti band Thousand Sunny dan Honeybeat dengan pakaian yang disponsorinya untuk perform atau menjadi model, hingga cosplayer Clarissa Punipun dan Matcha Mei yang menjadi model produknya. Bahkan Kizaru Animanga sempat beriklan di majalah komik re:ON volume 20 dan 21. Sekarang Kizaru Animanga tidak hanya menjual merchandise ataupun Gundam di outlet pusatnya, tetapi juga kerap memberi kesempatan para musisi maupun grup musik Indonesia beraliran J-Pop/J-Indo untuk menampilkan cover soundtrack anime di Kizaru Music Box dan juga menjual CD lagu J-Indo untuk apresiasi karya anak bangsa dalam bidang musik. Jika Kizaru Animanga bisa mengapresiasi karya beraliran jejepangan dengan menjadikan grup musik dan cosplayer sebagai brand ambassador, ditambah lagi dengan kemampuan mengemas karakter anime Jepang ke dalam berbagai produk distro, bagaimana dengan memasukkan elemen komik Indonesia dengan artstyle manga ke dalam lini produknya sebagai salah satu bentuk apresiasi atau dukungan terhadap komik Indonesia?
Seperti kita ketahui bahwa sekarang ini pamor komik Indonesia terus meningkat bahkan sampai bisa mengadakan berbagai event seperti Comic Frontier, ComicFestID, dan Comic Market (Coma). Tentunya itu semua berawal dari kualitas komikus Indonesia yang semakin banyak dan sudah diakui di dunia, termasuk yang memiliki artstyle manga yang notabene artstyle-nya Jepang, seperti Chris Lie yang sebelum mendirikan re:ON comics sempat menjadi illustrator manga Return to Labyrinth, Ockto Baringbing dan Muhammad Fathanatul Haq yang pernah mendapatkan silver award di 6th International Manga Award pada tahun 2013 dengan komik 5 Menit Sebelum Tayang, komikus para pemenang Silent Manga Audition 2016, dan masih banyak lagi. Mungkin komiknya bukan mengenai budaya Jepang atau jejepangan itu sendiri, namun artstyle sangat berbicara bahkan bisa membuat orang menyangka bahwa komik tersebut buatan Jepang. Mereka mendapatkan sederet prestasi yang salah satunya adalah penghargaan langsung dari Jepang atau mencetak angka penjualan teratas di negara tempatnya berkarya.
Beberapa industri komik Indonesia memang ada yang sudah menunjuk industri rekanan dalam pembuatan official T-Shirt dan beberapa merchandise lainnya. Namun penulis tidak begitu bermaksud dalam waktu dekat, mungkin suatu saat. Misalnya dilaksanakan dalam waktu dekat, untuk industri komik yang sudah menunjuk industri garmen rekanan, terutama dalam produksi T-Shirt, sebaiknya hal tersebut dilakukan untuk produk tertentu saja, seperti T-Shirt yang dijual terbatas, produk kolaborasi, atau merchandise pakaian atau aksesoris yang belum pernah dirilis oleh pihaknya. Masalah kesepakatan kerja seperti apakah dilaksanakan dengan komisi, kolaborasi, atau dari pihak Kizaru Animanga sendiri yang mengajukan licensing-nya, itu persoalan yang memang harus dipikirkan secara matang, termasuk juga nanti rancangannya seperti apa. Namun, yang menjadi poin penting dari penulis adalah bagaimana supaya industri komik Indonesia dikenal lebih luas melalui penjualan merchandise yang lebih tersebar sehingga tidak sebatas dijual pada saat event atau toko online saja.
Buat Kizaru Animanga yang biasa menjual produk dengan elemen jejepangan, penulis hanya menyarankan untuk menambah lini produk dengan elemen komik Indonesia, baik karakter maupun elemen representatif. Penulis menunjuk Kizaru Animanga karena perusahaan tersebut sudah bonafide dengan adanya jaringan official store-nya yang sangat luas dan sudah menyebar ke berbagai daerah di Indonesia yang memudahkan penggemarnya untuk bertransaksi lebih cepat, sehingga lebih memungkinkan untuk lebih dikenali di berbagai daerah di Indonesia. Sesuai namanya, distro tersebut menjual merchandise dengan elemen manga atau anime. Dengan hal ini penulis menyarankan bahwa komik Indonesia yang ber-artstyle Jepang saja dapat masuk ke lini produknya.
Penulis sendiri memiliki satu buah T-Shirt Kizaru Animanga yang sudah dimodifikasi dan mudah-mudahan dari karya modifikasi tersebut bisa menjadi patokan untuk diterapkan ke desain T-Shirt berikutnya kedepan. Intinya, kreativitas komikus lokal seyogyanya dikemas dengan inovasi marketing lokal yang sudah bonafide dan diakui secara nasional.
Satu nasihat terpenting dari penulis adalah pastikan produk dengan elemen komik Indonesia tersebut sudah mendapatkan licensing approval dari pembuat komik Indonesia tersebut, sebab licensing adalah salah satu persoalan penting untuk memajukan eksistensi komik Indonesia. Penulis mengerti bahwa licensing yang notabene bagian dari hak atas kekayaan intelektual adalah salah satu persoalan yang paling sulit diselesaikan, namun untuk ukuran perusahaan bonafide semestinya tidak ada alasan untuk merilis sebuah produk tanpa lisensi apalagi domisili industrinya masih di Indonesia dan itu terkait kontribusi anak bangsa. Cobalah untuk berdiskusi bersama bagaimana supaya mengundang banyak pembeli dengan mematok harga yang terjangkau, kualitas buatan yang baik, hingga marketing yang se-menjual mungkin, sehingga tercipta produk Indonesia yang fine quality dan menghasilkan profit antara industri garmen dan pemegang lisensi.
Harapan dari penulis terkait usulan ini adalah memajukan eksistensi komik Indonesia melalui merchandise, lantaran merchandise seperti pakaian bisa memajukan ekonomi melalui penjualannya dan juga memajukan eksistensi, sebab ketika orang berpergian memakai pakaian tersebut, bisa saja orang akan melihat dan mungkin menyangka produk buatan luar negeri padahal bukan hingga membuat orang tersebut ingin membelinya.
Ditulis oleh: Julfikri Ahmad Mursyid | Panelis “Mengontrol Fanatisme Pop Culture Jepang untuk Masyarakat Indonesia” pada event Road to KAORI Expo, Konsultan Kreatif.
KAORI Nusantara membuka kesempatan bagi pembaca utk menulis opini tentang dunia anime & industri kreatif Indonesia. Opini ditulis 500-1000 kata dlm bhs Indonesia/Inggris & kirim ke opini@kaorinusantara.or.id