Sebagaimana telah diberitakan sebelumnya, bahwa kepolisian Jepang memberikan perhatian khusus kepada kejahatan pelecehan seksual dengan memberikan himbauan untuk tidak takut terhadap setiap perilaku pelecehan yang terjadi dan juga memberikan perlindungan bila mengetahui kejahatan tersebut terjadi. Namun bagaimana jika pelakunya berasal dari oknum aparat kepolisian, yang seharusnya menjadi pelindung bagi setiap korban kejahatan.
Dilansir dari JapanToday, perilaku bejat tersebut dilakukan pada hari minggu jam 8 malam di stasiun Ebina jalur Odakyu. Korban wanita berusia 23 tahun saat itu sedang menaiki eskalator yang di belakangnya terdapat pelaku yang secara diam – diam telah mengambil gambar tanpa sepengetahuan korban.
Setelah terindetifikasi, Pelaku yang bernama Tomoya Kitahara tercatat sebagai sersan pada kantor kepolisian Aoba. Modus kejahatan yang dilakukan mengunakan kamera kecil yang diselipkan kedalam tas untuk mengambil gambar bagian atas pada paha korban dengan sembunyi – sembunyi. Namun, hal tersebut telah dicurigai oleh polisi yang berpatroli di stasiun, dan langsung bertindak untuk menangkap oknum polisi tersebut.
Pelecehan seksual menjadi masalah serius di Jepang. Dikenal dengan sebutan sekuhara, perilaku ini bertujuan untuk melecehkan, merendahkan, bahkan mengintimidasi korban tersebut. Hal tersebut didasari oleh dorongan hasrat seksual yang tidak terkontrol dari pelaku. Korban sering kali mengalami ketakutan dan trauma yang cukup serius. sehingga tindakan kriminal ini membutuhkan tindakan preventif dari semua pihak baik pihak aparat kepolisian maupun peran masyarakat secara langsung.
KAORI Newsline | oleh R Ikhsan Nur Akbar