Selasa (3/10), PT Raillink yang merupakan anak perusahaan PT Kereta Api Indonesia (KAI) hasil joint venture dengan PT Angkasa Pura II dalam bidang perkeretaapian akses bandara melakukan uji coba armada kereta api (KA) bandaranya. Armada KA yang diuji coba merupakan armada kereta rel listrik (KRL) untuk layanan akses Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Basoetta).

Uji coba armada KRL untuk layanan KA Bandara ini mulai digelar sejak Agustus lalu, setelah rangkaian perdana tiba di Jakarta selesai dirakit di pabrik KA nasional, PT Industri Kereta Api (INKA) yang terletak di Madiun, Jawa Timur. Akan ada 10 rangkaian berformasi 6 kereta yang dihadirkan untuk melayani rute KA akses bandara gerbang ibukota yang terletak di Tangerang, Banten ini.

Staff Cemplus mendapatkan kesempatan eksklusif untuk turut serta mengikuti agenda uji coba rangkaian KRL Bandara ini, dengan rute Manggarai – Duri – Tangerang P.P. Rangkaian yang diujikan pada kali ini merupakan rangkaian ke-4 dengan nomor K1 1 17 25-30.

Perjalanan Kereta Luar Biasa (KLB) uji coba KRL Bandara ini berangkat dari stasiun Manggarai pukul 15.30 menuju stasiun Tangerang. Sementara jalur KA Bandara yang menghubungkan stasiun Batuceper dengan Basoetta belum rampung, KLB ini masih menggunakan jalur eksisting yang sehari-harinya digunakan untuk perjalanan KRL Commuter Line.

Selama di perjalanan, KAORI menikmati beberapa fasilitas di dalam rangkaian KRL yang memberikan kenyamanan lebih bagi penumpang. Reclining seat (kursi yang sandarannya dapat diubah kemiringannya) yang cukup nyaman, ruang kaki yang sangat lega -meski tanpa sandaran kaki (footrest)- dan lubang daya model Universal Serial Bus (USB) untuk melakukan pengisian baterai gawai, dengan dua pilihan keluaran arus yang berbeda (1 dan 2 Ampere). Selain itu, terdapat tempat untuk meletakkan koper, layar informasi serta toilet yang terpisah, khusus urinoir (khusus buang air kecil bagi pria) dan kloset duduk.

Interior KA Bandara Soetta | (KAORI Nusantara / Fasubkhanali)

Selama diperjalanan, guncangan yang dirasakan cukup minim dan menambah rasa nyaman bagi penumpang. Akselerasi KRL besutan Bombardier Transportation ini pun cukup halus dan mampu mencapai kecepatan yang sama seperti KRL Commuter Line. Selain minimnya guncangan saat KRL berjalan, di setiap kursi yang berada di sisi lorong lalu lalang penumpang juga diberikan pegangan tangan sehingga pergerakan penumpang saat KA sedang berjalan tidak merepotkan.

Pada pukul 15.47, KLB ini melintas perlahan di stasiun Sudirman Baru. Stasiun ini merupakan stasiun yang dibangun khusus untuk melayani perjalanan KA Bandara. Saat ini, pengerjaan konstruksi stasiun masih terus dilakukan. Pada tahap konstruksi ini, tinggi peron stasiun ini dibuat sejajar dengan bagian bawah jendela kereta. Nantinya, ketinggian rel antara stasiun Sudirman dan Sudirman Baru akan dinaikkan sehingga posisi peron stasiun Sudirman Baru dengan pintu penumpang KRL akan sejajar.

Port USB di KA Bandara | (KAORI Nusantara / Fasubkhanali)

Sekitar pukul 15.57, KLB uji coba KRL Bandara tiba di stasiun Duri untuk berbalik arah menuju stasiun Tangerang. Ini disebabkan tiadanya jalur pintas (shortcut) langsung dari arah stasiun Tanah Abang menuju stasiun Grogol di lintas Duri – Tangerang. Saat KLB memasuki stasiun Duri, terlihat beberapa penumpang KRL Commuter Line yang ada di peron mendokumentasikan momen uji coba KRL Bandara ini. Hanya butuh waktu 5 menit, KLB ini kembali melanjutkan perjalanan uji cobanya menuju stasiun Tangerang.

Salah satu kekurangan fasilitas di KRL Bandara ini diantaranya adalah arah kursi yang tidak dapat diputar menghadap arah perjalanan. Separuh jumlah kursi disusun berhadapan arah dengan separuh jumlah kursi lainnya. Akhirnya, KAORI yang sebelumnya dapat menikmati perjalanan dengan posisi yang bergerak maju, terpaksa menikmati perjalanan dengan posisi duduk bergerak mundur. Jika diperhatikan, posisi dan arah hadap kursi di KRL Bandara ini mirip seperti kereta kelas ekonomi (K3) buatan tahun 2016. Seluruh kursi menghadap ke area tengah kereta, sehingga di bagian tengah kereta terdapat kursi yang saling berhadapan.

Kabin Masinis KA Bandara |
(KAORI Nusantara / Fasubkhanali)

Akhirnya, KLB tiba di stasiun Tangerang pukul 16:35. Beberapa rombongan spesial yang ikut dalam perjalanan uji coba terlihat mengabadikan momen ini. Sekitar 10 menit kemudian, KLB kembali melanjutkan perjalanan uji cobanya menuju stasiun Manggarai. KLB ini sempat berhenti luar biasa (BLB) di stasiun Sudirman untuk menurunkan beberapa penumpang rombongan yang ingin turun di stasiun Sudirman. Beruntung, stasiun Sudirman tidak dalam keadaan padat meski sudah memasuki jam kerja. Bisa dibayangkan jika KLB uji coba KRL Bandara ini berhenti dan membuka pintu di stasiun Sudirman saat kondisi stasiun tersebut sedang ramai-ramainya. Bisa-bisa penumpang mengira itu adalah armada KRL Commuter Line dan saat pintu terbuka, penumpang-penumpang tersebut langsung menyerbu masuk ke dalam rangkaian KRL yang hanya untuk perjalanan akses ke Basoetta. Sekitar pukul 17:45, KLB ini mengakhiri perjalanan uji cobanya di Stasiun Manggarai.

Cemplus Newsline by KAORI

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses