Denyu-sha Co., Ltd. Mungkin terdengar asing untuk khalayak umum nama perusahaan asal Jepang ini, namun apabila kita mendengar nama besar Nintendo tidak semua orang tahu bahwa Denyu-Sha telah lama menjadi mitra Nintendo dalam pengembangan software dan Hardware, Denyu-sha didirikan di Kyoto Jepang pada tahun 2002 untuk mengembangkan game multi-platform sekaligus mengelola game online.
Pada kesempatan acara Game Networking di Jakarta mereka hadir untuk mencari partner lokal, dibantu oleh Nikkei Group yang mempunyai hak lisensi event Tokyo Game Show akhirnya Mr. Shogo Hayashi selaku CEO dari Denyu-Sha telah menanda tangani perjanjian kerjasama dengan salah satu penerbit game di Indonesia.
Untuk awal pihak Denyu-Sha akan segera merilis Houseki Hunter. Houseki Hunter atau disingkat H2 adalah permainan card battle seru beradu kecepatan yang dapat diunduh di dua platform yaitu Google Play dan juga App Store secara gratis.
Dalam H2 dikisahkanlah suatu desa yang mencekam karena ancaman kekuatan magis yang misterius, manusia dan peri hidup berdampingan bekerjasama untuk menghadapi monster jahat yang akan selalu menghadang, dengan cara menjelajahi tempat tertentu guna mendapatkan gemstone yang dapat dikombinasikan dengan peri sehingga lahirlah kekuatan baru yang memberikan harapan untuk manusia, dalam permainan H2 mempunyai tokoh karakter utama seorang anak umur 12 tahun yang kehilangan ayahnya ketika berpetualang, dengan bantuan dan petunjuk peri yang dia jumpai saat berpetualang, hadirlah monster yang harus dihadapi ketika akan mengumpulkan gemstone, disitulah permainan card battle dimunculkan, adu kecepatan yang unik, membentuk formasi untuk melawan musuh merupakan ketegangan yang mengasyikan untuk para Hunters.

Rencananya game ini akan dirilis pada akhir tahun 2017 mendatang.
Ke depan pihak Denyu-sha akan bekerjasama dalam pembuatan game lokal dengan bantuan para ahli dari tim mereka untuk dapat memberikan hiburan terbaik bagi gamer Indonesia khususnya.
Salam Hunters!
KAORI Newsline | Informasi yang disampaikan berasal dari pihak pemberi siaran pers dan tidak merepresentasikan kebijakan editorial KAORI.