Skandal Paradise Papers tengah menjadi perbincangan dunia sejak awal bulan November 2017. Investigasi yang diprakarsai oleh International Consortium of Investigative Journalists (ICIJ) dengan melibatkan lebih dari 380 jurnalis dari 95 media internasional ini mengungkap rahasia kekayaan berbagai elit dunia yang disimpan di berbagai perusahaan cangkang (offshore) di negara lain. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari pajak di negaranya. Investigasi tersebut dilakukan melalui bocoran arsip yang sebagian besar diperoleh dari perusahaan firma hukum Appleby.
Yang menarik, ternyata tidak hanya para politikus, pengusaha, dan selebritas dunia yang terseret skandal Paradise Papers. Akira Toriyama, sosok yang menjadi kreator dari seri Dragon Ball dilaporkan juga ikut tersandung kasus ini.
Dilaporkan oleh kantor berita Jepang Kyodo, Akira Toriyama bersama dengan 11 warga Jepang lainnya melakukan investasi di sebuah perusahaan real estate Amerika Serikat pada tahun 2000. Setelah ditelusuri, metode akuntansi yang digunakan perusahaan tersebut ternyata tidak sesuai dengan regulasi federal yang berlaku.
Berdasarkan dokumen yang digunakan pada proses pengadilan, Asahi Shimbun melaporkan perusahaan ini menggunakan dana modal dan pinjaman untuk membeli apartemen bekas. Investor kemudian melaporkan bagian pemasukan yang lebih kecil dengan menambahkan defisit penurunan nilai properti tersebut serta nilai defisit lainnya bersama dengan keuntungan utama milik perusahaan. Kyodo melaporkan pada tahun 2005, otoritas pajak menginformasikan para investor bahwa mereka perlu membayar biaya pajak tambahan.
Dalam kasus terpisah yang melibatkan perusahaan lain yang berhutang pajak tambahan, kasusnya diajukan ke Mahkamah Agung Amerika Serikat pada 2015. Beberapa investor dari perusahaan tersebut berusaha untuk membalikkan untuk membayar pajak tersebut, namun mereka kalah di pengadilan.
Ketika dimintai keterangan oleh Kyodo dan Asahi Shimbun, Akira Toriyama masih belum sempat memberikan komentar karena jadwal kesibukannya yang padat.
KAORI Newsline