Sebagaimana telah diberitakan sebelumnya, anggota parlemen Jepang dari Partai Demokrat Liberal, Ichita Yamamoto baru-baru ini menyebutkan bahwa anime dan game turut berpengaruh dalam tindak kejahatan.
Berbicara dalam acara bincang-bincang politik berjudul Shin Hodo 2001 dalam tema kasus pembunuhan sadis yang terjadi di Zama, Prefektur Kanagawa, Jepang, yang terjadi beberapa waktu yang lalu, Yamamoto menyebutkan bahwa video game dan anime turut berpengaruh pada kasus tersebut.
Lebih jauh, dirinya menyebutkan bahwa game turut berpengaruh terhadap tindak kriminal tatkala orang tak lagi dapat membedakan fiksi dan kenyataan. Yamamoto menyebutkan bahwa di dalam anime juga terdapat berbagai cerita mengenai kasus pembunuhan sadis seperti yang terjadi di Zama beberapa waktu yang lalu. Ia yakin bahwa konten-konten seperti itu dapat memengaruhi orang untuk berbuat kejahatan di dunia nyata. Karenanya demi mengurangi tindakan-tindakan serupa di masa mendatang, dirinya menyebutkan perlunya pengawasan di dunia maya.
Belakangan melalui blog pribadinya, dirinya meminta maaf atas pernyataanya tersebut. Dalam pernyataan maafnya tersebut, dirinya menyebutkan bahwa pernyataannya bahwa game dan anime berpengaruh terhadap tindak kejahatan adalah sebuah pernyataan yang “tidak sepantasnya diucapkan.”
Lebih jauh, Yamamoto kini menyebut anime sebagai “aset terbesar dari program Cool Japan,” dan menyesal telah menyebutkan bahwa anime berdampak buruh atas perilaku manusia. Dirinya kemudian mengucapkan permohonan maafnya kepada insan-insan di industri anime, pada fans, dan para praktisi program Cool Japan. Lebih jauh dirinya kini malah mengklaim sebagai salah seorang penggemar anime dan komik di dunia perpolitikan Jepang.
KAORI Newsline | Sumber: Netlab & ANN