Kalian yang rajin baca komik-komik lokal di platform CIAYO Comics mungkin sudah tahu judul dari NaoBun Project satu ini: Primate Peril. Digawangi oleh Bonni Rambatan sebagai penulis dan Nin Dianda sebagai ilustrator, Primate Peril merupakan komik yang berlatarkan hutan Kalimantan, dengan tokoh hewan-hewan endemik Indonesia. Komik ini juga edukatif, disertai banyak fakta menarik tentang hutan gambut di Kalimantan serta berbagai permasalahan yang menimpanya.
Komik ini memang bukan komik yang dibuat sekadar sebagai hiburan belaka. Diproduseri oleh TRI Handkerchiefs, sebuah perusahaan sosial yang bergerak di bidang edukasi dan konservasi lingkungan, komik ini sengaja digarap untuk meningkatkan kesadaran generasi muda tentang isu-isu hutan yang ada di Indonesia.
“Primate Peril merupakan satu dari perwujudan komitmen NaoBun Project untuk terus menghasilkan komik-komik berkualitas yang dapat berbicara tentang isu-isu yang ada di masyarakat saat ini,” ujar Bonni Rambatan. “Kami merasa senang dan beruntung dapat bermitra dengan TRI Handkerchiefs untuk berbicara tentang isu hutan di Kalimantan.”
TRI Handkerchiefs dan NaoBun Project sendiri menggarap serial ini dengan serius, dengan waktu yang cukup lama, melibatkan riset langsung ke habitat asli orangutan di Kalimantan enam bulan lalu. Nin Dianda sendiri sempat menulis tentang perjalanan itu di sini.
Primate Peril bercerita tentang perperangan antara berbagai spesies monyet cerdas tentang bagaimana sebaiknya memperlakukan manusia. Ada yang beranggapan manusia sudah terlalu salah jalan, dan harus dihancurkan demi menyelamatkan Bumi. Sementara Neo dan keluarganya beranggapan manusia pada intinya baik hati, namun kurang diberikan pemahaman saja.
“Perang antara monyet cerdas dan manusia memang sudah pernah dilakukan sebelumnya, misalnya dalam Planet of the Apes. Tapi di sini saya ingin berfokus pada perdebatan tentang status baik buruk dari manusia itu sendiri, dipandang dari kacamata spesies lain yang dirugikan,” kata Bonni.
Hingga saat ini, Primate Peril tayang sebanyak 12 episode dari total 16 episode untuk musim pertama mereka. Gejolak perang yang muncul semakin tinggi. Tidak mengherankan jika mulai Jumat (17/11) NaoBun Project merilis episode khusus yang mengajak kita semua untuk menyuarakan dukungan kita pada Neo dan hutan Kalimantan dengan tagar #IStandForNeo.
Untuk mengetahui mengenai tagar ini lebih lanjut, teman-teman bisa mengunjungi akun Instagram NaoBun Project. Di sana, ada berbagai dukungan dari para tokoh dalam komik yang mereka naungi. Nah, sekalian cari tahu komik-komik apa saja yang segera dirilis oleh perusahaan yang berkomitmen menerbitkan komik untuk misi perubahan sosial ini.
Serunya lagi, tagar #IStandForNeo mulai dipakai juga oleh beberapa selebgram, di antaranya @bellacpm, @sahlahasanah, @ninafj, @miseliaa, @addehrp, dan lainnya. Berkat dukungan CIAYO Comics dan TRI Handkerchiefs mereka bisa mempromosikan langkah nyata dalam membantu Neo melindungi hutan, salah satunya dengan memakai sapu tangan dari Tri Handkerchiefs. Keren, ya!
Bagaimana dengan kalian? Eits, nggak perlu merasa ketinggalan! Kalian pun bisa ikut serta menyuarakan pendapat kalian tentang Primate Peril dan kondisi hutan di Kalimantan. Kirim gambar atau foto kalian dengan tagar #IStandForNeo, dan kalian bisa mendapatkan saputangan cantik dan TRI Handkerchiefs, serta bonus khusus dari NaoBun Project kalau kalian posting sebelum akhir tahun ini.
Dengan mulai melaksanakan berbagai kampanye sosial untuk melengkapi lini komik mereka yang selalu didorong isu-isu penting dalam masyarakat, NaoBun Project seolah makin mengukuhkan positioning mereka sebagai pengembang dan manajemen IP paling mawas isu sosial di Indonesia.
KAORI Newsline | Informasi yang disampaikan berasal dari pihak pemberi siaran pers dan tidak merepresentasikan kebijakan editorial KAORI.