Ulasan Komik re:ON Comics Vol. 29

0

Dalam edisi ke-29 ini, re:ON comics kedatangan beberapa komik one shot yang ikut menemani komik-komik utama yang masih berlangsung. Seperti apa saja komiknya?

Onthelku (Matto Haq)

Rencana untuk Bayu berdansa dengan Anna ternyata berjalan dengan lebih mulus dari yang disangka, namun justru Rani yang mengalami kemelut. Para jones pendengki yang tidak senang dengan Bayu juga mulai mengambil langkah, tapi bantuan yang mereka harapkan punya agendanya sendiri untuk mengintervensi kemelut hubungan segitiga Rani-Bayu-Anna.

Nusa V (Sweta Kartika)

Ksatria berjubah merah yang misterius berusaha mengalahkan asura yang menangkap anak-anak tanpa bekerja sama dengan ksatria-ksatria lainnya. Kondisi ini mengingatkan pada seri-seri Sentai/Power Ranger yang di awal cerita ranger merahnya belum bergabung dengan tim utama. Melihat cara-cara yang digunakan oleh sang ksatria merah justru memancing perlawanan terhadap dirinya karena dianggap terlalu gegabah dan membahayakan anak-anak, nampaknya perkembangan hubungan mereka tidak akan berlangsung dengan mulus. Secara keseluruhan, pembukaan cerita dengan pertarungan melawan asura di dua bab pertama ini memberi pratinjau kepada misteri-misteri yang perlu dijawab dalam bagian-bagian seterusnya.

The Grand Legend: Ramayana (Is Yuniarto)

Masa lalu tuan Agastya selaku pimpinan Panchavadi terungkap, sehingga lengkaplah gambaran rencana licik dan rapi Surpanaka untuk merebut kekuasaan di Panchavadi selama bertahun-tahun. Tetapi rencana Surpanaka bukannya tanpa celah, dan Rama, Laksman, Shinta, serta tuan Agastya yang asli terus maju dan berjuang memanfaatkan celah-celah yang ada dan sekutu-sekutu yang bisa mereka temukan untuk membalikkan keadaan.

Bachelor’s Brotherhood (Shu Eirin)

Masih dengan flashback Novy, Bachelor’s Brotherhood dengan pendekatan komedinya terus mangarahkan perhatian kita pada norma-norma peran gender. Ditampilkan bagaimana Novy yang tadinya dirugikan oleh norma-norma gender di masyarakat, disebut sebagai banci karena penampilannya yang “tidak jantan,” kemudian berbalik memanfaatkan norma-norma gender itu melalui crossdressing dan mempermainkan cowok-cowok yang dulu merundungnya. Diniatkan atau tidak, Bachelor’s Brotherhood telah mengangkat hal yang menarik untuk dipikirkan mengenai peran gender.

Up in the Air (Yudha Negara Nyoman dan Annisa Nisfihani)

Komik one shot pertama di edisi ini adalah sebuat silent comic atau komik yang dituturkan tanpa dialog.  Menceritakan pertemuan antara antara seorangg pramugari dengan penumpang yang berlanjut menjadi lebih dari sekedar kebetulan. Alurnya cukup mudah dipahami dan tidak membingungkan walaupun tanpa dialog, dan bumbu ekspresi chibi ikut menambah semarak warna perasaan karakter yang digambarkan.

Grandpa is Here (Nan Nan)

“Dihantui” oleh kakeknya yang tidak mati-mati juga membuat Vincent semakin terobsesi dengan sosok di kakek, yang menambah derita fisik dan batinnya, serta membuatnya semakin terisolir dari lingkungannya. Masih tetap digambarkan dengan ambigu apakah yang terjadi antara Vincent dengan kakek benar-benar nyata terjadi atau hanya khayalannya saja, apakah bab selanjutnya akan mengakhiri itu semua?

Galauman (Ockto Baringbing dan Ino Septian)

Bab kali ini berfokus pada pertarungan Christa dan Gracia melawan Lavi alias Lain (bukan Iwakura). Variasi stiker yang dibuat oleh Lavi memberinya keunggulan dalam hal variasi serangan, sementara Christa dan Gracia berusaha mengimbangi dengan keunggulan jumlah. Tentu bukan Galauman namanya kalau tidak ada sesi curhat di tengah pertarungan, namun Christa dan Gracia lebih cenderung merendahkan masalah Lavi daripada menunjukkan kesalahan pola pikir Lavi dalam menanggapi masalah yang dihadapinya.

Reon and Friends (Yudha Negara Nyoman, Gita Juwita dan Dini Marlina)

Keluarga banyak anak dengan sendirinya merupakan setting yang mudah untuk mendapatkan konflik cerita, tapi tetap manageable karena resolusinya harus berasal dari mereka sendiri, bukan dari pihak luar.

Tawur (C. Suryo Laksono)

Inilah momen pembuktian bagi Wiji dan Wina. Selagi Budi masih memulihkan diri dan belum sadar, Wiji dan Wina harus harus maju bertarung dengan murid-murid sekolah lain tanpa Budi. Kerelaan mereka untuk maju hanya berdua dan bertahan hingga Budi sadar kembali, menunjukkan bahwa mereka telah mulai menyadari arti pertemanan. Tidak sekedar memanfaatkan kekuatan kepsuk Budi, Wiji dan Wina menunjukkan bahwa mereka sendiri adalah rekan yang dapat diandalkan oleh Budi sekalipun mereka tidak memiliki kekuatan kepsuk.

Grey & Jingga: Purple Sunday (Sweta Kartika)

Sementara Grey dapat kerjaan ngegitar, Jingga kebagian peran sebagai oneesan untuk menemani dek Nila. Terang saja Jingga kesal karena ditinggal Grey dalam mengurus Nila, tapi ada hikmah di balik keadaan itu. Penggunaan komposisi dan layout panel oleh Sweta begitu puitis dalam menggambarkan berlangsungnya waktu secara kontemplatif, dan dalam menggambarkan kegamangan dan renungan karakternya.

Di Perpustakaan (Angela Olivia, Mawla Fatha, Raissa Alexandra, Shahnaz Amira, Inez Wiguna)

Komik one shot kedua di edisi ini yang sangat pendek. Sebenarnya tidak sulit untuk menebak apa genre sesungguhnya dari cerita ini. Mungkin feel-nya akan lebih terbantu penggunaan dan pengaturan panel yang lebih kreatif.

Meong Meong (Sagtavilia)

Kisah asmara kucing liar dan kucing rumahan dari volume 26 kembali lagi. Sedikit salah paham telah membuat si kucing liar bisa sedikit “lebih dekat” dengan si kucing rumahan, tapi itu hanya keakraban yang fana yang terancam berakhir kapan saja. Jadi, mau dibawa ke mana hubungan mereka?

Selain komik-komik di atas, rubrik re:FRESH juga menghadirkan komik berisi tips-tips mengikuti lomba (penting diperhatikan agar survive). Ada juga wawancara dengan Matto Haq, komikus Onthelku yang bersahaja seperti komiknya. Sementara rubrik re:CREATE memberikan tutorial mewarnai atmosfer dan efek, dan rubrik re:PORT menghadirkan liputan acara PopCon Asia 2017.

KAORI Newsline | oleh Halimun Muhammad

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses