Ulasan Anime Houseki no Kuni: Sang Permata Terpendam Anime 3DCG

0

Sebuah Hikayat tentang Perubahan, Pendewasaan, dan Menemukan Tujuan untuk Hidup

Namun jika seorang animator handal mampu membuat gambaran tangan dari sebuah scene tertentu, mengapa mereka repot-repot membuat Houseki no Kuni menjadi CG? Mengapa mereka tidak langsung membuat animasi 2D dari cut tersebut? Apakah ada tujuan tertentu mengapa anime ini harus dibuat dengan 3DCG?

Adakah keharusan untuk menganimasikan karakter-karakter ini dengan CG? © 2017 Haruko Ichikawa · Kodansha / “Houseki no Kuni” Production Committee

Dalam sebuah wawancara, sutradara Takahito Kyogoku (Love Live!, GATE) mengungkapkan bahwa Houseki no Kuni dianimasikan dengan 3DCG dikarenakan oleh pertimbangan estetika. Dia berpendapat bahwa jika diangkat ke media anime, gambaran tangan tidak akan mampu menerjemahkan feel yang telah dibangun oleh manganya. Di dalam manganya, mangaka Haruko Ichikawa banyak bermain dengan art yang simpel dan abstrak, namun elegan. Hal ini coba diterjemahkan oleh Kyogoku dengan membuat badan para permata terlihat kaku layaknya batu asli. Rambut para karakter juga didesain agar terlihat layaknya kristal berwarna yang memantulkan cahaya. Meskipun diadaptasi ke dalam media berbeda, sutradara Kyogoku tetap berusaha membuat para permata terlihat elegan.

Kemudian, untuk menghilangkan kesan kaku para karakternya, gerakan para permata dalam Houseki no Kuni dibuat lebih cartoonish dan cenderung teatrikal. Hal ini membuat interaksi dan pergerakan para permata menjadi menarik untuk dilihat. Perlakuan berbeda justru diberikan pada para makhluk bulan. Model CG para makhluk bulan dirender agar terlihat realistis. Karenanya, model CG makhluk bulan justru terlihat aneh karena tidak menyatu dengan latar belakangnya. Hal ini sengaja dilakukan untuk memberi kesan bahwa makhluk bulan memang bukan makhluk yang datang dari dunia para permata.

Gerakan para permata dibuat lebih “cartoonish” untuk menghilangkan kesan kaku © 2017 Haruko Ichikawa · Kodansha / “Houseki no Kuni” Production Committee
Para makhluk bulan yang dirender sangat realistis agar tidak terlihat menyatu dengan latar belakang © 2017 Haruko Ichikawa · Kodansha / “Houseki no Kuni” Production Committee

Dengan pendekatan tersebut, Houseki no Kuni mampu menyajikan animasi yang tidak mengecewakan. Visualnya terlihat menawan, mengiringi cerita perjalanan Phos dalam memenuhi janjinya terhadap Cinsha.

Untuk ceritanya, meskipun Houseki no Kuni memiliki beberapa momen komedi, ide dasarnya sebenarnya cukup serius. Terlihat bagaimana kekecewaan Cinsha atas kondisi yang harus dia alami, membuatnya memikirkan untuk mengakhiri hidupnya di tangan para makhluk bulan. Phos, yang untuk pertama kalinya bertemu permata yang lebih tidak beruntung dari dirinya, dengan serius berusaha menepati janjinya. Namun, masalah terbesar Phos adalah bahwa dia, sama seperti Cinsha, juga merupakan permata yang tidak berguna. Jadi sebelum dia dapat membantu Cinsha, Phos sendirilah yang harus terlebih dahulu untuk berubah dan membantu dirinya sendiri.

Phos saat bertemu Cinsha © 2017 Haruko Ichikawa · Kodansha / “Houseki no Kuni” Production Committee

Sayangnya, merubah diri sendiri tidak semudah yang dikatakan. Sifat rapuh yang dimiliki Phos sejak lahir dan ketidak dewasaannya justru membuatnya lebih sering terlibat dalam masalah. Pada awal cerita, Phos benar-benar terlihat sebagai seorang troublemaker yang banyak membuat kesalahan tidak perlu. Kesalahan-kesalahan tersebut membuatnya dan para permata lain terlibat bahaya yang lebih besar. Di satu sisi, mudah untuk berempati pada keadaan Phos yang ditakdirkan untuk lemah sejak lahir. Namun di sisi lain, tidak menyenangkan melihat bagaimana permata lain harus menanggung akibat dari perbuatan bodoh Phos.

Berbagai kesalahan yang dilakukan Phos hanya membuat rekan-rekannya terjebak dalam bahaya © 2017 Haruko Ichikawa · Kodansha / “Houseki no Kuni” Production Committee

Pada akhirnya, membuat kesalahan adalah bagian dari pendewasaan. Dengan belajar dari semua itu, Phos menjadi lebih kuat dan lebih dewasa. Melihat bagaimana karakter Phos berkembang merupakan salah satu daya tarik anime ini. perjalanan Phos untuk mengubah dirinya akan mengingatkan penonton bahwa untuk mendapatkan apa yang kita inginkan, keberanian untuk menghadapi resiko dibaliknya itu diperlukan. Perubahan tidak akan terjadi jika kita hanya berdiam diri dan menyesali apa yang kita lakukan.

Hanya saja, perubahan tersebut ternyata memiliki implikasi lain. Seiring perjalanannya menuju pendewasaan, semakin dia harus menyadari bahwa dunia yang dia tinggali menyimpan kenyataan pahit. Hal tersebut membuatnya ragu. Apakah semua ini diperlukan? Kepada siapa dia harus percaya? Mengapa dia harus melakukannya? Proses menuju pendewasaan itu tidaklah mudah. Selain karena selalu ada masalah yang menghadang, kenyataan-kenyataan lain akan selalu muncul untuk mempertanyakan jalan hidup yang kita tempuh.

Phos harus menyadari fakta bahwa segalanya tidaklah seindah yang dia bayangkan © 2017 Haruko Ichikawa · Kodansha / “Houseki no Kuni” Production Committee

Namun tidak ada perjalanan tanpa pengorbanan. Dengan membuat ikrar untuk membantu Cinsha, Phos telah berubah. Dia menjadi lebih kuat, lebih cerdas, dan lebih bijak, meskipun Phos yang sekarang mungkin tidaklah sama dengan Phos yang dulu. Banyak pengorbanan yang dilakukan Phos untuk sampai ke tahap ini, dan harus diakui, semua itu tidaklah mudah. Namun penting untuk mengingat apa yang menjadi tujuan hidupmu kemudian menjadikannya pijakan untuk melangkah maju kedepan.

Houseki no Kuni merupakan bukti bahwa animasi CG mampu menyajikan animasi yang menawan dan tetap menarik untuk para penggemar anime secara umum. Selain itu, anime ini juga menceritakan cerita tentang seorang karakter utama yang berusaha menepati janjinya pada sahabatnya, meskipun banyak hal yang harus dia korbankan untuk melakukannya. Meskipun berwujud permata humanoid, konflik Phos sebagai karakter utama justru dapat menjadi cermin bagaimana manusia tumbuh, berkembang, dan mengalami perubahan dalam proses pendewasaannya. Sayangnya, asumsi animasi CG sebagai animasi yang jelek mungkin tidak akan hilang begitu saja. Namun layaknya Phos, animasi CG juga akan terus berkembang. Mereka mungkin juga akan melakukan kesalahan dalam prosesnya, namun hal tersebut dibutuhkan untuk mencapai hasil yang terbaik. Houseki no Kuni jelas tidak akan menjadi anime terakhir yang mencoba menantang asumsi tersebut, tapi saat ini, Houseki no Kuni adalah salah satu yang terbaik.

Sembari menjawab kritikan pada animasi CG, “Houseki no Kuni” menceritakan kisah pendewasaan tentang seorang permata yang berusaha untuk memenuhi janjinya pada sahabatnya. © 2017 Haruko Ichikawa · Kodansha / “Houseki no Kuni” Production Committee

KAORI Newsline | oleh Dany Muhammad

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses