Sebagaimana telah diberitakan sebelumnya, Isao Takahata, sutradara kenamaan dari Studio Ghibli dikabarkan telah tutup usia pada 5 April 2018. Almarhum menghembuskan nafas terakhirnya akibat kanker paru-paru di Rumah Sakit Universitas Tokyo, pada usia 82 tahun, setelah setahun sebelumnya kesehatannya disebut-sebut telah menurun.
Jenazah almarhum akan disemayamkan secara tertutup dan hanya dihadiri oleh pihak kerabatnya saja. Meskipun begitu, pihak Studio Ghibli akan menggelar upacara penghormatan terakhir bagi almarhum pada 15 Mei 2018 mendatang.
Akibat dari kepergian ini, Hayao Miyazaki yang telah menjadi rekan dari almarhum selama bertahun-tahun dikabarkan masih terpukul atas kepergiannya. Dilansir dari Sponichi Annex, Miyazaki dilaporkan hampir tak bisa berkata apa-apa selain mengakui bahwa dirinya “tidak terbiasa dengan perasaan ini”, sembari memperlihatkan rasa kehilangan atas kepergian rekan yang sudah dikenalnya selama lebih dari 5 dekade tersebut.
Memulai debutnya di industri animasi Jepang sejak tahun 1959, Isao Takahata awalnya bergabung dengan Toei Doga, di mana dirinya memulai debutnya sebagai sutradara dalam film Hols: Prince of the Sun yang dirilis di Jepang pada tahun 1968. Kemudian dirinya juga terlibat dalam pembuatan sejumlah anime seperti GeGeGe no Kitaro, The Secret of Akko-chan, Heidi, Girl of the Alps, Future Boy Conan, Anne of Green Gables, dan sejumlah judul anime lainnya, di mana dirinya berperan sebagai sutradara, hingga penulis naskah, sampai produser. Di masa-masa inilah almarhum bertemu dengan Hayao Miyazaki,
Pada tahun 1985, bersama dengan Hayao Miyazaki, Toshio Suzuki, dan Yasuyoshi Tokuma, dirinya turut mendirikan Studio Ghibli yang terkenal dengan film-film animasinya yang mendunia. Selama bernaung di bawah Studio Ghibli, dirinya sempat menyutradarai sejumlah film seperti Grave of the Fireflies, Only Yesterday, Pom Poko, My Neighbors the Yamadas, hingga sejumlah film dokumenter dan kolaborasi. Karya terakhirnya adalah The Tale of the Princess Kaguya yang dirilis di Jepang pada tahun 2013 lalu, dan juga sempat diputar di Indonesia pada tahun 2015 lalu, maupun dalam perhelatan perhelatan The World of Ghibli Jakarta pada tahun 2017 lalu, maupun menjadi salah satu produser dalam film The Red Turtle karya Michaël Dudok de Wit yang dirilis pada tahun 2016 lalu. Di tahun yang sama Takahata juga sempat menuturkan kepada Variety bahwa ia masih berhasrat untuk berkarya kembali, di mana dirinya sudah memiliki beberapa rencana, namun dirinya tidak tahu apakah akan terfinalisasikan sebagai sebuah film.
KAORI Nusantara turut berbelasungkawa atas kepergian Almarhum Isao Takahata. Semoga segala amalnya dapat diterima di sisinya, diampuni dosa-dosanya, diberikan ketabahan bagi yang ditinggalkan, dan semoga karya-karyanya tidak lekang oleh waktu, serta menjadi inspirasi bagi siapapun yang menontonnya.
Baca juga:
KAORI Newsline | Sumber: Sponichi Annex & ANN