Opini: DARLING in the FRANXX, Pilot Robot Baper di antara Petaka Dunia dan Batin

0

Dunia Gersang Sekaikei

Gersang baik secara harfiah maupun kiasan ©DARLING in the FRANXX Production Committee

Dalam DARLING in the FRANXX, manusia telah berpindah tinggal dalam benteng-benteng bergerak yang disebut plantation (kata plantation sendiri berarti lahan perkebunan yang digunakan untuk menanam tumbuhan untuk keperluan komersil seperti teh, kopi, karet, sawit, atau bunga hias) untuk berlindung dari serangan monster-monster raksasa yang disebut kyoryuu. FRANXX adalah senjata yang dibuat untuk melawan kyoryuu dan yang mengemban tanggung jawab menggunakan FRANXX untuk menjaga manusia agar aman dari kyoryuu, sebagaimana telah dibahas sebelumnya, adalah remaja-remaja labil yang terbelit manis pahit hubungan antar pribadi.

Skenario ini nampak sesuai dengan gambaran suatu genre yang disebut sekaikei. Menyadur penjelasan Motoko Tanaka (2013), cerita sekaikei berpijak pada pembagian kehidupan sosial dalam tiga tingkatan. Pertama adalah tingkatan hubungan antar pribadi yang bersifat dekat dan berada di sekeliling seseorang. Selanjutnya, adalah tingkatan dunia yang terasa jauh dari jangkauan pribadi seseorang. Terakhir, di antara keduanya terdapat masyarakat yang menengahi antara tingkatan dunia dengan tingkatan hubungan antar pribadi. Namun dalam cerita sekaikei, hubungan-hubungan antar pribadi, khususnya kasih antara remaja, terhubung langsung dengan petaka yang mengancam keberlangsungan seluruh dunia, sementara struktur-struktur masyarakat yang seharusnya menengahi antara kedua tingkatan tersebut tidak hadir.

Cerita-cerita sekaikei semakin marak setelah anime Neon Genesis Evangelion (1995) yang dibesut Hideaki Anno di studio GAINAX menjadi beken, tetapi contoh-contoh yang biasanya dianggap paling mewakili genre ini adalah tiga judul berikut: anime Voices of a Distant Star/Hoshi no Koe (2002) karya Makoto Shinkai, manga Saishuu Heiki Kanojo/Saikano (2000-2001) karya Shin Takahashi, dan novel ringan Iriya no Sora, UFO no Natsu (2001-2003) karya Mizuhito Akiyama. Maraknya cerita sekaikei dianggap berhubungan dengan krisis dan stagnasi yang dialami Jepang setelah pecahnya bubble ekonomi di awal 90-an. Sulitnya mencari pekerjaan yang mapan pasca bubble tersebut menimbulkan kekecewaan dan rasa tidak percaya pada peran struktur masyarakat sebagai sumber dari interaksi sosial yang berarti (Tanaka, 2013).

Mengingat Evangelion dianggap sebagai “pemicu” maraknya cerita sekaikei menunjukkan adanya kaitan dengan genre mecha. Kembali ke Darlifra, seperti telah disinggung sebelumnya, kendali mecha di anime ini membawa konflik dalam hubungan antar pribadi para remaja pilot berbenturan langsung dengan petaka yang mengancam umat manusia, yaitu pertarungan dengan kyoryuu. Kemudian sebagaimana cerita sekaikei, masyarakat nampak tidak hadir secara berarti dalam kehidupan para remaja pilot. Tampilan kota di dalam plantation yang gemerlapan sesekali ditampakkan, dan karakter remajanya berkomentar betapa indahnya kota itu. Namun orang-orang dewasa yang tinggal di kota itu nyaris tidak nampak, seolah-olah tidak ada masyarakat yang hidup di dalamnya. Sekalinya penonton disempatkan melihat penduduk kota di episode 10, justru hanya untuk melihat bahwa para orang dewasa di dunia anime ini tidak hidup selayaknya masyarakat “normal” di dunia nyata.

“Aku ingin pindah ke…” (©DARLING in the FRANXX Production Committee)

Masyarakat tidak hilang secara seluruhnya dalam Darlifra, tetapi orang-orang dewasa yang berinteraksi langsung dengan para remaja pilot pun tidak membantu menengahi antara dunia dengan para pilot. Mereka seringkali tidak menjawab pertanyaan-pertanyaan dan permintaan penjelasan dari para remaja pilot. Kemudian dari penggambaran latar, secara keseluruhan, lingkungan dalam anime ini begitu steril sehingga terasa sepi dan gersang. Hanya dalam interaksi di antara karakter-karakter remaja pilotnya saja dapat terasa semacam keakraban yang hangat.

Menyambung dari minimya penjelasan yang diterima oleh para remaja pilot dari orang-orang dewasa, hal ini juga sesuai dengan ciri lainnya dari genre sekaikei, yaitu ambigunya ancaman dan konflik yang dialami oleh dunia. Jadi jangan heran jika asal-usul kyoryuu tidak dipaparkan secara jelas, misalnya. Cerita sekaikei memang membuat karakternya merasa rancu mengenai apa yang benar dan salah dalam pertarungan yang mereka hadapi, berkaitan dengan gagalnya fungsi masyarakat untuk mencontohkan norma-norma yang berarti (Tanaka, 2013).

“Orang dewasa tak pernah menjawab pertanyaan-pertanyaan kami” (©DARLING in the FRANXX Production Committee)

Satu ciri lainnya dari sekaikei yang relevan dengan Darlifra adalah pada peran tokoh perempuan (heroine) yang biasanya bersifat “keibuan” kepada sang tokoh utama lelaki (Tanaka, 2013). Mereka memberi “zona nyaman” bagi sang karakter lelaki dalam menghadapi masyarakat dan dunia yang terasa asing dan sulit dimasuki. Dalam Evangelion, karakter Rei Ayanami bahkan sebenarnya merupakan kloning dari ibu sang tokoh utama, Shinji.

Berkaitan dengan teori Lamarre mengenai mecha yang menjadi menyerupai sosok ibu, mecha dalam Darlifra tidak hanya berbentuk seperti perempuan, pilot yang terhubung langsung dengan mecha-nya pun adalah pilot yang perempuan. Ekspresi muka FRANXX mengikuti ekspresi muka pilot perempuannya, kerusakan yang dialami FRANXX dirasakan sebagai sakit oleh pilot yang perempuan, dan pilot perempuan dapat mengendalikan sendiri FRANXX walaupun dalam keadaan berserk yang membahayakan keselamatan sang pilot. Dengan demikian, bisa dibilang seolah-olah sang pilot perempuan menjadi mecha itu sendiri dengan membawa pilot lelaki di dalam dirinya. Kondisi ini menggambarkan seperti apa hubungan heroine Darlifra bagi karakter-karakter pilot lelaki sebagai heroine cerita sekaikei: kuat, tetapi penuh perhatian pada si tokoh lelaki.

Penampilan Saori Hayami ikut memperkuat momen karakter Kokoro (©DARLING in the FRANXX Production Committee)

Halaman selanjutnya: Sekaikei yang Belum Usang

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses