Acara Creators Super Fest 2018 telah diselenggarakan pada tanggal 12-13 Mei 2018. Selain menghadirkan bintang tamu cosplayer dan kreator, acara yang digelar Grand Ballroom Pullman Central Park, Jakarta Barat ini juga turut mengundang para DJ anisong dari dalam dan luar negeri untuk menghibur penonton.
Salah satu DJ yang tampil di acara ini adalah D-YAMA. Bersama para DJ anisong Jepang lainnya, ia mendirikan club MOGRA AKIHABARA yang memainkan lagu-lagu remix anisong dan menjadi pelopor berbagai event club anisong di Jepang. Selain tampil menjadi DJ, ia juga pernah berkolaborasi dengan penyanyi anisong kawakan Mami Kawada.
Dalam acara #CSF18, tim KAORI Nusantara berkesempatan mewawancarai D-YAMA seputar seluk beluk kultur DJ anisong di Jepang. Selain itu, sang DJ yang juga dikenal dengan panggilan “Tenchou” ini juga memberikan komentarnya seputar DJ anisong di Indonesia yang akhir-akhir ini juga sedang ramai.
Berikut adalah petikan wawancara kami bersama DJ D-YAMA.
Sudah berapa kali D-YAMA-san datang ke Indonesia dan apa yang Anda rasakan setelah datang ke sini?
Saya baru pertama kali datang ke sini. Makanan-makanan yang ada di Indonesia enak-enak.
Apa yang menginspirasi Anda untuk menjadi seorang DJ?
Alasan saya terinspirasi menjadi DJ kurang lebih sama seperti para DJ-DJ lainnya. Ketika masih muda, saya merasa kalau menjadi DJ itu keren dan punya wibawa sendiri.
Adakah ada musisi yang disukai oleh Anda?
Untuk musisi favorit, saya menyukai Mami Kawada sejak muda dulu. Saya juga pernah tampil keliling Asia bersama beliau dan juga menjadi “official DJ”-nya.
Kapan club MOGRA AKIHABARA pertama kali didirikan? Apa yang mendasari Anda mendirikan club yang khusus memainkan lagu-lagu anime dan bagaimana perkembangannya hingga saat ini?
MOGRA dibentuk pada tahun 2009. Alasannya itu, kira-kira setahun sebelum saya dan teman-teman mendirikan club ini, kultur club-music dan anisong berjalan kesinambungan, sehingga terjadi mix-culture di antara kedua hal itu.
Mengapa Anda memilih genre musik anisong sebagai basis DJ Anda?
Kalau di Jepang itu para DJ biasanya me-mix berbagai macam genre lagu dalam setlist mereka, mulai dari J-Pop hingga anisong. Saya akhirnya mulai fokus memainkan lagu-lagu anisong karena pamor anisong sendiri di sana sudah mulai naik.

Selama menjadi DJ, apakah D-YAMA-san memiliki lagu signature yang selalu dimainkan dalam setiap setlist penampilan Anda?
Dalam membuat setlist, saya lebih memilih lagu-lagu yang memiliki nuansa “club” dan Akihabara yang begitu kental. Selain itu, saya biasanya juga melihat situasi penonton di acara tersebut secara real time untuk mengetahui lagu seperti apa yang akan disukai oleh mereka.
Di Jepang sendiri, genre musik J-Core dan Funkot sekarang sedang booming. Apakah D-YAMA-san berniat untuk memadukan kedua genre tersebut dengan genre anisong yang biasa Anda mainkan?
Di sana genre J-Core dan Funkot sendiri memang cukup populer, tapi sifatnya masih cenderung underground. Jadi untuk sekarang saya belum tertarik untuk memadukan kedua genre itu ke lagu-lagu yang saya mainkan.
Sebagai seorang DJ, Anda lebih suka untuk me-remix lagu original, J-Pop atau anisong?
Saya kebetulan suka lagu-lagu J-Pop dan juga suka me-remix lagu-lagu yang biasa dimainkan di club. Jadi, bisa dibilang saya suka semuanya.
Apakah Anda pernah diganggu atau menerima komplain oleh tetangga ketika Anda sedang berlatih nge-DJ?
Di Jepang ukuran rumah itu lumayan kecil, jadi kalau menyalakan radio dengan volume sedikit keras pun akan di-komplain oleh tetangga. Di MOGRA sendiri ada space khusus untuk latihan nge-DJ saya, jadi tidak ada masalah khusus untuk itu.
Apakah Anda memiliki kesulitan selama menjadi DJ dan apa cara Anda untuk mengatasi hal tersebut?
Untuk kendalanya sendiri ada dua. Peralatan set DJ yang digunakan dalam setiap penampilan saya disponsori oleh Pioneer. Karena sudah terbiasa memakai set dari merek tersebut, saya harus meraba-raba ketika harus memakai set turn-table dari merek lain. Dan yang terakhir, saya merasa tidak bisa tampil kalau belum minum minuman beralkohol.
Anda sudah mengunjungi berbagai negara-negara di luar Jepang. Apakah pengalaman yang unik dan berkesan ketika D-YAMA-san mengunjungi negara tertentu?
Sebagai negara yang peredaran minuman beralkoholnya cukup terbatas, saya melihat para penonton di Indonesia lebih menikmati lagu yang dimainkan dengan gaya mereka sendiri, seperti mengayunkan lightstick-nya secara serentak. Penonton di negara luar biasanya menikmati penampilan para DJ dengan nge-dance.
Apa perasaan Anda bisa tampil sepanggung bersama dengan DJ anisong di Indonesia?
Saya senang bisa bertemu dengan para DJ anisong di sini. Saya sebenarnya sempat mengajak mereka makan bareng, tetapi akhirnya batal dilakukan karena masalah jadwal masing-masing. Saya juga banyak kenal dengan para DJ di sini setelah bertemu dengan Redshift yang sebelumnya pernah tampil di MOGRA.
Apa komentar Anda seputar perkembangan DJ anisong di Indonesia yang akhir-akhir ini juga mulai sering muncul di berbagai acara jejepangan?
Keunikan lagu-lagu anisong menurut saya terletak di melodi dan liriknya. DJ anisong di sini banyak yang bagus, tetapi mereka perlu mempelajari lagi melodi dan lirik dari setiap lagu anisong yang dimainkan agar perpindahan di tiap lagunya bisa lebih sempurna.

Apa perasaan Anda setelah perform di CSF dan bertemu dengan para fans di Indonesia?
Antusiasme penonton di sini menurut saya bagus. Namun, saya melihat penonton di sini begitu excited ketika saya memainkan lagu-lagu yang mereka tahu, tetapi ketika memainkan lagu yang kurang familiar penonton jadi terasa “adem-ayem”. Saya berharap ke depannya ketika saya datang ke sini lagi, penonton bisa benar-benar menikmati show-nya sampai habis, terlepas apakah mereka familiar dengan lagu yang dimainkan atau tidak.
Menurut Anda, apa perbedaan penonton show DJ anisong di Jepang dengan di Indonesia?
Sebelum tampil, saya biasanya melakukan sedikit riset untuk mengetahui selera penonton. Di Indonesia, saya melihat beberapa judul anime lawas masih disukai di sini.
Ketika tampil di Indonesia, apakah hal yang membuat Anda kaget?
Makanan-makanan di sini rata-rata pedas. Lalu, setiap kali saya tampil saya biasa menyiarkannya secara live-streaming lewat Twitch banyak fans dari Indonesia yang chat ke saya, dan saya kaget ada satu fans di sini yang memberikan batik ke saya.
Apakah Anda berniat untuk datang ke kota-kota lain di Indonesia bila diundang tampil ke acara tertentu?
Saya tentu akan tampil di kota lain, seperti Yogyakarta, bila diundang lagi. Saya memang suka jalan-jalan, mencicipi makanan dan mengobrol dengan orang-orang di kota tersebut.
Apakah D-YAMA-san ke depannya berniat untuk menggelar acara anisong khusus para DJ dari MOGRA di Indonesia?
Meskipun sampai sekarang belum kepikiran, tetapi saya ingin menggelar acara tersebut di sini. Mungkin kendalanya, mereka suka meminum minuman beralkohol dan akan sulit bagi mereka untuk mencari minuman tersebut di sini (sedikit tertawa). Tetapi saya akan tetap memikirkan hal tersebut.
Adakah tips bagi teman-teman di Indonesia yang berminat menjadi seorang DJ?
Tips dari saya, seringlah memainkan lagu yang kamu suka dulu. Untuk membuat setilist yang kira-kira dapat menghibur penonton, itu bisa dilakukan kemudian.
Setelah melihat penampilan para DJ anisong dalam negeri, apakah ada saran agar mereka terus berkembang?
Saya berharap DJ-DJ anisong di sini dan juga di Jepang untuk tidak malu berinteraksi dengan penonton.
KAORI Newsline | Teks: Tanto Dhaneswara | Foto: Dean Astarada dan CSF