Survey Publik: Kebiasaan Menonton Anime di Bulan Ramadan

0

Bulan Ramadan 1439 H tinggal beberapa hari lagi. Bulan di mana umat Islam seluruh dunia dianjurkan untuk meningkatkan intensitas ibadah mereka. Masjid-masjid menjadi lebih ramai dari biasanya, suara tilawah saling bersahut-sahutan, dan hampir semua rumah makan pada siang hari tutup, namun malamnya mendadak menjadi sangat ramai.

Meskipun penuh dengan nuansa ibadah, namun hiburan juga masih merupakan kebutuhan bagi seorang manusia. Utamanya yang akan kita bahas di sini adalah hiburan menonton anime dan bermain gim. Mungkin pernah terbesit di pikiran kita apakah hampir semua orang mengubah kebiasaan sehari-hari mereka ketika bulan puasa datang, ataukah segala sesuatunya tetap berjalan sebagaimana di bulan-bulan lain? Apakah para penggemar anime juga akan merubah kebiasaan menonton anime dan bermain gim mereka dan membatasi aktivitas hiburan mereka pada hal-hal tertentu?

KAORI Nusantara pun mengadakan survey kecil untuk mengetahui bagaimana Bulan Ramadan mempengaruhi kebiasaan ini. Kami telah menyebar angket daring ke berbagai individu maupun kelompok, wibu ataupun orang biasa, untuk mengetahui hal ini. Total responden yang terkumpul sebanyak 319 orang, dan identitas mereka dirahasiakan. Dalam angket tersebut responden akan ditanya mengenai bagaimana kebiasaan menonton anime dan bermain gim mereka selama Bulan Ramadan. Responden hanya menjawab sebagian pertanyaan yang sesuai dengan kondisi mereka.

Berikut hasil yang kami peroleh:

Sebanyak 296 responden atau 93% mengatakan bahwa mereka tetap menonton anime selama Bulan Ramadan. Hanya 23 responden atau 7% yang mengatakan bahwa mereka berpuasa menonton anime selama Bulan Ramadan. Ini menunjukkan sebuah penglihatan awal bahwa Ramadan tidak begitu memengaruhi kegiatan hiburan.

Lalu apa yang dilakukan oleh responden selain menonton anime? Sesuka apapun seseorang terhadap anime, pasti akan ada saat jenuh ketika menonton sehingga perlu melakukan kegiatan hiburan lainnya. Hasil yang diperoleh tidak begitu mengejutkan, yang mana bermain gim ponsel, bermain gim komputer, dan membaca manga menjadi tiga kegiatan hiburan yang akan menjadi pilihan kedua responden. Gim ponsel tentu lebih divaforitkan mengingat ponsel lebih praktis untuk digunakan selain juga gim-gim ponsel kebanyakan tidak terlalu rumit dibandingkan gim komputer. Kita akan membahas soal gim ponsel lebih dalam di pertanyaan berikutnya.

Yang sedikit mengejutkan adalah sebanyak 12% responden atau 37 orang memilih untuk melakukan ibadah. Ibadah menjadi kegiatan ‘hiburan’ yang difavoritkan mengingat di Bulan Puasa ada kecenderungan untuk meningkatkan kegiatan ibadah dibanding bulan-bulan lainnya, entah itu karena lingkungan yang memaksa ataukah memang sudah menjadi tabiat beberapa orang. Penggemar anime yang gemar beribadah ini mungkin juga ada kaitannya dengan fenomena wibu syariah yang makin hari jumlahnya meningkat.

Sementara pilihan “Lain-lain” berisi beberapa kegiatan seperti istirahat, bekerja, menggambar, bermusik, dan olahraga. Ada juga responden yang menulis “tidak ada”, menandakan bahwa mereka menghibur diri hanya dengan menonton anime saja.

Mau atau tidak, Bulan Ramadan akan memaksa kita untuk merubah kebiasaan harian kita, minimal yang berkaitan dengan aktivitas makan. Sebagian besar umat Islam akan bangun lebih pagi untuk makan sahur atau waktu malam mereka terpotong untuk salat tarawih. Setelah melihat grafik di atas, kita akan memaklumi bahwa waktu sesudah salat tarawih menjadi pilihan pertama waktu untuk menonton anime bagi sebagian besar responden. Ini dikarenakan jarang ada orang yang masih beraktivitas di waktu-waktu ini. Selain itu, perut yang sudah kenyang setelah berbuka menjadikan nyaman untuk menghabiskan waktu menonton di jam-jam ini.

Waktu favorit berikutnya adalah siang hari sesudah zuhur diikuti dengan waktu menjelang berbuka. Setelah zuhur bagi sebagian orang yang tidak sedang bekerja atau sekolah memang lebih cocok untuk menonton anime dibandingkan waktu menjelang berbuka. Sore hari orang akan disibukkan dengan kegiatan mencari menu berbuka puasa (atau masjid bagi yang hendak berhemat) ataupun ngabuburit bersama teman-teman atau sanak keluarga.

Waktu ketika sahur dan sesudah salat subuh kurang difavoritkan karena sebagian besar orang masih mengantuk pada waktu-waktu itu. Demikian juga waktu sesudah salat magrib dan saat salat tarawih, di mana sebagian besar umat Islam akan disibukkan dengan makan menu berbuka dan beribadah di dua waktu tersebut.

Sekarang mari kita lihat bagaimana responden berpikir mengenai perubahan kebiasaan menonton di Bulan Ramadan. Di luar dugaan, sebagian besar responden yaitu sebanyak 61% mengaku bahwa tidak ada perubahan lamanya waktu menonton anime ketika Bulan Ramadan dibandingkan dengan di bulan lainnya. Sebanyak 27% responden mengaku waktu mereka berkurang, sementara sisanya yang mengaku waktu menonton mereka bertambah menjadi minoritas.

Pertanyaan berikutnya adalah soal apakah anime merupakan hambatan bagi seseorang untuk menjalankan aktivitas ibadah. Mayoritas responden yaitu sebanyak 81% mengaku bahwa menonton anime tidaklah mengganggu aktivitas ibadah mereka. Sisanya yaitu 19% mengaku bahwa anime cenderung menghambat dalam beribadah.

Bicara soal mengganggu ibadah, pertanyaan ini muncul karena stigma yang lumayan berkembang di masyarakat bahwa anime itu selalu identik dengan pornografi, yang diistilahkan dengan istilah genre Ecchi dan Hentai. Kenyataannya bahwa genre-genre seperti ini memang ada dan lumayan sering kita jumpai pada beberapa judul, baik yang tingkat kevulgarannya ringan (Ecchi) atau yang sudah jatuh ke tingkat anime porno (Hentai). Kesampingkan dulu soal di bulan lain, grafik di atas menunjukkan bahwa sebagian besar responden memilih untuk tidak menonton anime ecchi/hentai selama Bulan Ramadan. Sedangkan sejumlah 29% responden tetap istiqamah untuk menonton anime bergenre ecchi/hentai, jumlah yang lebih kecil namun tetap merupakan angka yang tidak sedikit (89 dari 296 responden).

Artikel ini berlanjut di halaman berikutnya.

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses