Cerpen: Persahabatan Sang Presiden

0

Cerpen: Persahabatan Sang Presiden, karya KazuyaKujo

betrayal_12

Ini adalah cerita tentang persahabatan….

Ada dua orang yang saling bersahabat sejak lama…., yang satu adalah seorang menteri, menteri yang sangat disegani rakyatnya. Dia juga dikenal tegas dan nasionalis, pejabat terpandang diantara para pejabat lainnya. Ketika disebut namanya dikalangan para pejabat negeri ini, pasti mereka menaruh hormat….

Satunya adalah seorang pengusaha, tidak terlalu sukses sahabatnya, tetapi dia seorang pengusaha yang cukup terkenal di daerahnya, orangnya lembut dan kalem, tetapi pekerja keras. Dia mempunyai banyak teman dari kalangan pengusaha – pengusaha bahkan konglomerat besar nan tersohor

Sangat eratnya persahabatan ini dibuktikan saat pengusaha ini jatuh bangkrut, terlilit banyak utang, dan karena persaingan dunia usaha di negeri ini salingsikut-sikutan, pengusaha-pengusaha lain bahkan yang pernah jadi mitra kerjanya siap menerkam kapanpun. Memang persis kara orang, “ada uang abang kusayang, gak ada uang, abang ku tendang”. Sang pejabat ini (sebelum jadi menteri) rela memberikan apapun demi dia terlepas dari ancaman dan hutang, dan pada akhirnya usahanya bangkit seperti semula, bahkan jauh lebih besar dan punya cabang dimana-mana

Tetapi karena keluguan pengusaha ini, dia masih belum tahu mana yang musuh dalam selimut. Ketika dahulu mereka yang jadi ancaman bagi dia, dan ingin kembali jadian, dia terima-terima saja, walau dia tahu nantinya jika usahanya hancur lagi, ya….. ditinggal lagi….. Sang menteri memaklumi saja sahabatnya ini, dan bahkan dia bilang “kalo ada masalah, tinggal bilang saja, asal bukan jabatan di kabinet, karena kamu masih belum pantas…” 

Hari demi hari berlalu, tahun demu tahun berlalu…..

Pengusaha ini menjadi orang terkenal, banyak masyarakat membicarakannya, bahkan kalo kata orang-orang atas jabatan macam apapun termasuk presiden dengan mudah diraih kalau-kalau dia berambisi. Sekarang….. dia jadi kepala daerah….
Tetapi itu semua tidak lepas dari dukungan para konglomerat dibelakangnya, dan jika dilihat track record mereka, memang bukan orang-orang bersih

Di lain tempat, seorang menteri yang sudah mendekati akhir masa jabatan, sedang diusulkan oleh banyak tokoh-tokoh nasionalis dan agama untuk dijadikan seorang Presiden. Dia sebenarnya menolak, tapi apa daya tokoh-tokoh yang muncul dan berpotensi menjadi capres banyak yang tidak kredibel, banyak dari mereka sebenarnya terjerat 

Beberapa bulan kemudian…. pemilihan presiden usai, sang menteri terpilih jadi presiden. Tetapi saat pembentukan kabinet, tiba-tiba si pengusaha datang ke istana. Dia datang untuk meminta jabatan di kabinetnya. Tentu saja sang presiden menolaknya dengan halus, tetapi dia tetap saja ngotot “banyak yang mendukung saya, dan saya rasa saya sudah pantas”. Sang presiden dengan kukuh tetap menolak, dia tahu benar kemampuan sebenarnya dari sahabatnya.

Tentu saja karena tujuan pengusaha-pengusaha kotor ini menjadikan mitranya menyusup ke kabinet tidak tercapai, dibuat opini sedemikian rupa. Citra sang presiden terancam hancur, hingga akhirnya dia terpaksa menangkat sahabatnya itu menduduki jabatan menteri yang dimintanya, tetapi tetap didampingi orang terpercayanya.

3,5 tahun menjabat, kementriannya benar-benar bobrok, korupsi gila-gilaan terjadi di hampir semua bagian. Tetapi berhasil ditutup-tutupi, seolah olah kementrian ini adalah kementrian paling berprestasi, dan program-programnya paling pro rakyat, padahal dengan tidak sadar duit mereka dirampok. Apakah presiden tahu? jelas dia tahu, dia sudah mencoba untuk membongkar melalui staf dan orang terpercayanya, nasibnya? ada yang berakhir dikriminalisasi masuk penjara, yang tidak mempan, dihancurkan citranya


Satu bulan lagi masuk tahun pemilu, sang presiden mencalonkan diri untuk kedua kalinya karena dia tahu masih belum ada tokoh yang benar-benar bisa menggantikannya, dan masih banyak yang perlu dibenahi, termasuk sahabatnya ini. Tidak disangka-sangka ternyata sahabatnya ini ikut mencalonkan diri juga, tentu saja…. tidak ada yang dapat menandinginya

Berkali-kali sang presiden menanyakan maksud dari sahabatnya itu, tetapi tidak ada jawaban memuaskan… Dia tahu siapa dibelakang si sahabatnya ini, kemampuannya, kredibilitasnya, dan nasib negaranya jika dia berhasil merebut kursi presiden. Sekarang dia harus memilih sahabat…., atau negara? 2 hal yang sangat dicintainya

Di tengah-tengah keraguannya, tiba-tiba muncul suatu peristiwa yang benar-benar membulatkan tekadnya, sore hari ketika sang presiden akan berangkat menuju ke pertemuan partainya, tiba-tiba dia mendapat telefon dari agen intel-nya bahwa akan ada rencana pembunuhan yang sangat terencana saat iring-iringan melaju. Tidak mengambil resiko, presidenpun melakukan operasi penyamaran saat menuju lokasi, benar saja iring-iringan yang sudah diset sebagai pengalih perhatian diserang sekelompok orang tak dikenal.

Presidenpun mengerahkan seluruh kemampuan intelejen milik negara yang masih loyal untuk mengungkap percobaan pembunuhan. Ketika hasil ditemukan dan disampaikan secara diam-diam oleh agen terpercayanya, dia kaget bukan main, otak dibelakang ini semua adalah suatu kelompok konglomerat yang ingin berkuasa, termasuk……..

sahabatnya sendiri

Akhirnya sang presiden benar-benar sadar bahwa… sahabatnya bukan seperti yang dulu lagi dan kesabaran itu…. ada batasnya, dengan segala kekuatan negara yang masih loyal kepadanya, presiden menyatakan dan melakukan perang terhadap kelompok ini. Tentu saja tidak semudah menumpas kelompok teroris bersenjata abal-abal, konglomerat ini juga punya kekuatan dan backup asing. Karena kedua pihak sama-sama tidak bisa dan tidak mau untuk menyerah, apa yang terjadi jika 2 kekuatan besar berbenturan? Kerusuhan, perang terjadi dimana-mana, negara dalam kondisi darurat, masyarakat buta mana pihak yang benar, mana pihak yang salah, ada bahkan yang ikut larut dalam pertempuran, korban militer bahkan sipil berjatuhan……

Berkat bantuan Tuhan yang maha Kuasa, loyalis sang presiden mampu memenangkan pertempuran, sebagian penjahat-penjahat negara itu terbunuh, ada yang kabur ke luar negeri, tetapi ada yang tertangkap, termasuk sahabat sang presiden….

Mereka yang tertangkan disidang dan dijatuhi hukuman, hukuman bagi penghianat negara adalah hukuman mati, tetapi presiden masih mau menyelamatkan sahabatnya ini, sehingga dia hanya dihukum seumur hidup. Dia sangat menangis saat si pengusaha ini dihadapkan kepada sang presiden tersebut, menyesali pengkhiatan yang dilakukan sahabatnya itu. Bahkan, dia masih mengunjungi secara berkala ke penjara. Tentu saja dia menuai tanggapan negatif dari 2 pihak karena pemberontakan dan penjatuhan hukuman yang dianggap tidak adil itu. Satu pihak menganggap presidennya sudah menjadi diktator, yang lainnya menuntut ketegasan hukuman terhadap sahabatnya itu. 

Akhirnya, citra sang presiden hancur, tak mungkin terpilih untuk kedua kalinya, dihujat banyak orang, seperti menjadi public enemy, sang presiden maklum mereka tidak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Tetapi memang… sang presiden sangat cerdas….., dia dapat menggunakan orang lain untuk meneruskan perjuangannya walau tak sebaik dirinya dan untuk jabatan presiden tahun depan memang punya tanggungan yang luar biasa berat…… 

“Aku akan membuatmu menjadi presiden tahun ini, kau, aku, tahu dan sepakat bahwa dirimu tidak sepengalaman dan setangguh diriku, tapi aku sudah terlanjur percayakan amanah ini kepadamu, jadi… apa yang akan kamu lakukan untuk negeri ini?”

Ini adalah sepenggal cerita fiksi tentang persahabatan….
yang berujung ke penghianatan……



***

*cerita ini hanya fiktif belaka, bukan pengalaman pribadi penulis, dan kesamaan nama, tempat, maupun cerita semata kebetulan belaka. Tautan cerita : Persahabatan Sang Presiden

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses