Kasus bunuh diri merupakan salah satu fenomena global yang terjadi di seluruh negara dewasa kini. Menurut organisasi kesehatan (WHO) telah mencatatkan terdapat 2000 orang setiap harinya meninggal dalam keadaan bunuh diri dengan keadaan depresi dan berbagai gangguan kesehatan mental. Beberapa kasus bunuh diri dapat disebabkan dari beberapa faktor seperti lingkungan, sosial, keluarga dan salah satunya adalah game.
Salah satu kasus tersebut terjadi pada seorang remaja di Inggris. Dilansir dari laman DailyMail dan Manchester Evening News, BW remaja 15 tahun dari Inggris kedapatan meninggal dalam keadaan bunuh diri pada bulan Februari 2018. Kejadian tersebut membuat sang ayah terpukul dan mempercayai bahwa sebuah game yang dimainkan oleh anaknya merupakan dalang dari anaknya melakukan bunuh diri.
Menurut keterangan sang ayah, “BW telah tumbuh dengan cepat. Sulit bagi orang tua untuk memahami kejadian ini namun hal ini perlu diperhatikan lebih lanjut. Belum ada konfirmasi lebih lanjut yang menyebabkan anak saya meninggal, tapi kami percaya bahwa game Doki Doki Literature Club dapat berhubungan dengan penyebab kematiannya. Dalam permainan tersebut, pemain dapat terseret dalam realita sesungguhnya, seakan karakter game-nya tahu keadaan real dari sang pemain. Hal tersebut ditunjukkan dengan terdapatnya beberapa kiriman teks kepada ponsel sang anak, setelah ia memasukkan nomor ponsel ke dalam permainan. Dalam game tersebut terdapat juga beberapa adegan melukai diri sendiri dan tindakan bunuh diri yang dilakukan oleh karakter – karakter tersebut.”
Kejadian ini telah diselidiki lebih lanjut oleh kepolisian di Manchester sejak bulan Februari, dan menunjukan peningkatan yang signifikan terhadap ketergantungan para remaja terhadap game tertentu, khususnya game bergenre Horor – Psikologis yang membuat mereka rentan terhadap tindakan bunuh diri. Kepolisian Manchester pun menyimpulkan bahwa game ini dapat berisiko untuk remaja, terutama kepada mereka yang rentan dari segi emosional dan dengan masalah kesehatan mental.
Kasus bunuh diri tersebut menjadi perhatian juga kepada sekolah – sekolah di Inggris, seperti salah satunya sekolah dasar Hetton yang sempat memberikan himbauan di laman Facebook-nya kepada orang tua untuk tetap memperhatikan anaknya ketika sedang bermain game di Internet. Belakangan himbauan itupun malah dihapus.

Pada tahun 2017 lalu, Doki Doki Literature Club, dikenal juga sebagai DDLC, telah diunduh sebanyak 1 juta kali dan terus bertamabah sampai sekarang. Doki Doki Literature Club yang merupakan novel visual buatan Team Salvato, diciptakan dengan menggunakan teknologi game engine Ren’py. Dalam novel visual ini, pemain akan dibawa ke dalam sebuah kisah penaklukan hati empat gadis cantik anggota ekskul literatur yang berisikan teman masa kecil yang riang gembira Sayori, gadis sastra yang pemalu Yuri, gadis imut yang mau tapi malu Natsuki, dan ketua klub yang baik hati Monika. Novel visual ini sendiri telah dirilis di PC sejak 22 September 2017 lalu.
Dengan kejadian tersebut menjadi pertanyaan juga seberapa penting sistem rating berjalan kepada konsumennya? Bagaimana penggunaan hal tersebut dapat efektif di Indonesia? Semoga menjadi perhatian bersama bagi pemerintah dan instansi terkait untuk menciptakan iklim yang sehat dalam bermain video game.
Seru juga game nya bahkan gua kaga depresi sama sekali bahkan ingin bunuh diri
Seru juga game nya bahkan gua kaga depresi sama sekali