Ajang “Lebaran” game Indonesia, BEKRAF Game Prime 2018 telah usai diselenggarakan pada 13 – 15 Juli 2018 lalu. Di perhelatan tersebut berbagai pengembang game dalam negeri saling menunjukkan game-game karya mereka, di mana sebagian darinya sudah masuk ke pasar dunia.
Dilansir dari Duniaku, dua game lokal berhasil tembus pasar global pada awal bulan Juli 2018. Yaitu game petualangan supranatural besutan studio Lentera Nusantara Bandung, Ghost Parade yang akan segera dirilis di PC, PS4, dan Nintendo Switch mulai tahun 2019 mendatang, dan game “kawin silang” PONG dan game berantem, Ultra Space Battle Sprawl (USBS) hasil karya Mojiken Studio yang sudah bisa dimainkan di Nintendo Switch.
Berbagai pengembang game anak negeri saling memamerkan karya-karya mereka
Kepala Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) Triawan Munaf berharap pameran game terbesar di Indonesia ini bisa melahirkan lebih banyak lagi game lokal yang menembus persaingan global.
“Saya berharap melalui kegiatan ini (BEKRAF Game Prime 2018) lahir produk-produk game nasional melalui talenta lokal yang mampu menjadi tuan rumah di negara sendiri sekaligus dapat bersaing dengan produk-produk negara lain di tataran global,” tutur Kepala Bekraf Triawan Munaf.
Bisa main ding dong retro juga lho!
Selain kedua game tersebut, game horor lainnya besutan studio Digital Happiness asal Bandung yaitu DreadOut lebih dahulu berprestasi. Game produksi tahun 2014 cukup fenomenal karena berhasil diunduh hingga mencapai 1 juta kali dan menginspirasi sebuah produser film untuk diangkat ke layar lebar. Ini merupakan yang pertama kalinya, sebuah game lokal diangkat menjadi sebuah tema film.
Terakhir, satu game lagi dari Bandung besutan Agate Studio Valthirian Arc: Hero School Story, akan dirilis pada kuartal empat tahun 2018 di PlayStation 4 dan Nintendo Switch. Perilisan di game konsol tersebut akan menjadi batu loncatan bagi CEO Arief Widhiyasa untuk membawa Agate Studio sebagai pemain game global.
Wah, ada sekolah-sekolahan juga!
Keempat game yang membawa harum nama Indonesia ini menjadi bagian dari deretan game lokal yang dipamerkan di Bekraf Game Prime 2018 tersebut.
“Tujuan mengadakan ini memang ingin mempertontonkan kepada masyarakat di Indonesia bahwa banyak pembuat-pembuat game lokal termasuk startup startup lokal yang memang mempunyai kualitas yang sudah layak kita pertontonkan,” papar Deputi Infrastruktur Hari Sungkari.
Bermain video game sudah terlalu mainstream? Coba main board game!
Bekraf Game Prime 2018 juga menganugerahkan penghargaan kepada para developer berprestasi dalam berbagai kategori yang telah masuk tahap seleksi sebagai bentuk apresiasi atas usahanya memajukan industri game Indonesia.
Selain pameran game-game karya para pengembang dalam negeri, acara BEKRAF Game Prime 2018 juga diramaikan dengan sejumlah atraksi seperti permainan Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR). Tak lupa para pegiat board game (sejenis monopoli, ular tangga) juga saling memamerkan dan mengajak pengunjung untuk memainkan permainan-permainan board game karya mereka, hingga bermain dengan mesin-mesin ding dong retro, maupun sejumlah pegiat komik yang juga memamerkan karya-karya mereka. Tak lupa para pegiat Gundam, hingga cosplayer dari Komunitas Order 66 Indonesia dan Mandoan Bounty Hunter Tribes, sampai turnamen PES 2018 dan Mobile Legends semakin membuat pergelaran BEKRAF Game Prime 2018 semakin semarak.
Berbagai atraksi lainnya dari Gundam, cosplay Star Wars, hingga lego, dan tentu saja turnamen Mobile Legends turut menyemarakkan pergelaran ini
Tujuan diadakannya BEKRAF Game Prime 2018 adalah untuk mempertontonkan kepada masyarakat di indonesia bahwa banyak pembuat-pembuat game lokal termasuk startup startup lokal yang memang mempunyai kualitas yang sudah layak untuk dipertontonkan. Selain itu BEKRAF Game Prime 2018 juga turut menganugerahkan penghargaan kepada para developer berprestasi dalam berbagai kategori yang telah masuk tahap seleksi sebagai bentuk apresiasi atas usahanya memajukan industri game Indonesia.
Berikut adalah game-game yang berhasil memenangkan penghargaan di pergelaran ini:
Most Innovative Gameplay |
King’s Play – Mintsphere |
Most Promising Game |
Forged of Blood – Critical Forge |
Game Industry Icon of the Year |
Hari Sungkari (BEKRAF) |
Game of the Year |
Ultra Space Battle Brawl – Mojiken Studio/Toge Productions |
Best Publisher |
Toge Productions |
Best Tabletop Games |
Candrageni |
Best Booth |
Own Games |
Citizen Choice |
RedRain Game Studio |
Selain itu, penghargaan Game Industry Icon of the Year juga diberikan kepada Deputi Infrastruktur Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) Hari Santosa Sungkari atas jasanya dalam dalam pengembangan ekosistem game tanah air selama setahun belakangan ini. Di antaranya dengan menggelar sejumlah event di berbagai daerah yang berkaitan dengan peningkatan kualitas game lokal seperti Bekraf Developer Day.
“Dukungan beliau mulai dari memberikan kesempatan kepada developer game lokal untuk unjuk gigi pada konferensi game internasional hingga menggelar Bekraf Game Prime 2018 ini sendiri sudah terbukti berbuah manis kepada perkembangan industri game Indonesia. Semoga ke depannya, Bekraf dapat terus memberikan dukungan penuh sehingga produk dari industri game Indonesia dapat bersinar di panggung dunia,” ujar salah satu juri BGP 2018, Audi Eka Prasetyo.
Akhir kata, sampai berjumpa lagi di BEKRAF Game Prime 2019!
KAORI Newsline