Setelah melewati penantian yang panjang, akhirnya film Wiro Sableng versi baru yang diproduseri oleh Sheila Timothy telah dirilis di layar lebar pada 30 Agustus 2018 lalu. Wiro Sableng merupakan salah satu superhero Indonesia yang berasal dari seri novel silat karangan Bastian Tito. Pertama kali diterbitkan pada tahun 1967, hingga saat ini Wiro Sableng telah dirilis sebanyak 185 judul serta pernah diadaptasi menjadi sebuah serial TV dan sejumlah film layar lebar di masa lalu, dengan dimainkan oleh sejumlah aktor seperti Tony Hidayat, Atin Martino, Ken Ken dan Abhie Cancer.
Siapa sih Wiro Sableng? Tidak semua anak muda pada saat ini mengenalnya, apa lagi mengikuti seri Novel Silatnya. Sebagian dari mereka mungkin belum lahir atau malah terpesona serta lebih mengenal sosok para superhero dari DC ataupun Marvel. Begitu pula dengan penulis yang terlahir sebagai generasi milenial, jika tidak bermain salah satu game MOBA, mungkin penulis pun tidak pernah mengenal sosok Wiro Sableng. Hal tersebut sempat membuat penulis khawatir tidak dapat memahami film ini dengan baik. Namun sebaliknya, pada film ini penulis seakan diajak untuk mengenal sosok Wiro Sableng beserta dunia-nya. Ya, dunia-nya. Dikarenakan bagi penulis film ini berhasil menghadirkan universe-nya sendiri.
Film Sableng yang Penuh Action
Pada awal film ini, diceritakan tentang sosok Mahesa Birawa (diperankan oleh Yayan Ruhian) yang membunuh kedua orang tua dari Wiro (diperankan oleh Vino G. Bastian). Wiro kemudian diselamatkan oleh Sinto Gendeng (diperankan oleh Ruth Marini), hingga ia diasuh dan dilatih selama 17 tahun di Gunung Gede hingga menjadi seorang pendekar Silat.
Penonton akan diperkenalkan secara perlahan dengan sosok dari Wiro serta bagaimana Ia pada akhirnya mendapat julukan Wiro Sableng, serta Kapak Maut Naga Geni 212 pada awal bagian cerita.
Petualangan Wiro Sableng pun dimulai pada saat Sinto Gendeng meminta Wiro untuk menghentikan aksi Mahesa Birawa. Dibantu dengan dua orang rekannya yang bergabung pada saat perjalanan yaitu Anggini (diperankan oleh Sherina Munaf), dan Bujang Gila Tapak Sakti (diperankan oleh Fariz Alfarazi), mereka pun bertarung bertarung besama melawan Mahesa Birawa yang telah telah berencana untuk menghancurkan Kerajaan Kamandaka.
Sesuai dengan julukannya yang sableng, banyak sekali adegan-adegan menarik yang diperankan oleh para pemain berhasil membuat penulis tertawa tanpa henti. Hampir setengah cerita dalam film ini dipenuhi oleh berbagai macam lawakan yang akan menghibur para penonton, membuat film ini sangat jauh dari kata membosankan.
Namun jangan salah sangka, meskipun banyak sekali lawakan yang dihadirkan. film Wiro Sableng tidak melupakan jadi dirinya sebagai sebuah film aksi. Adegan petarungan berhasil dihadirkan dengan sangat baik serta berhasil memanjakan mata, berbagai macam jurus silat yang unik dari para tokoh berhasil ditampilkan dengan sangat baik meskipun memang dibantu dengan efek CGI.
Seriously, Wiro Sableng yang jenaka di sepanjang film dapat mendadak berubah menjadi serius pada beberapa adegan petarungan yang menegangkan. Aksi pertarungan yang ditampilkan pun terlihat sangat intens, bagaikan menonton seri The Raid namun dalam versi silat-nya. Berbagai macam aksi pertarungan yang memukau tersebut tidak terlepas dari peran Yayan Ruhian dan Cecep Arif Rahman sebagai yang bertanggung jawab sebagai action choreographer pada film ini. Good Works!
Tampil dengan Sangat Baik!
Selain cerita, banyak hal lainnya yang sangat penulis suka dalam film ini. Seperti sinematografi yang ditampilkan pada film ini, menurut penulis banyak sekali pengambilan gambar dari berbagai macam adegan yang berhasil membuat penulis terpesona dengan keindahan dari dunia Wiro Sableng itu sendiri. Bahkan pada adegan pertarungan pun ditampilkan dengan sangat baik, peralihan dari adegan pertarungan ke pertarungan lainnya terlihat amat mulus tanpa menganggu mata.


Pemilihan musik yang digunakan pun turut mendukung emosi yang ingin disampaikan pada adegan di film. Berbagai macam adegan yang membangkitkan emosi seperti marah, sedih, senang, dan bahagia berhasil tersampaikan dengan baik berkat bantuan musik dalam film ini. Terutama pada adegan action yang membuat film terasa semakin menegangkan.
Tidak lupa pula kostum serta CGI yang ditampilkan dalam film ini tidak kalah menarik. Kostum-kostum yang digunakan oleh para pemain terlihat detail serta disesuaikan dengan latar belakang cerita yang mengambil pada masa-masa kerjaaan. Seperti bagaimana terlihat mewahnya pakaian dari raja Kamandaka serta sang ratu yang berbanding terbalik dengan kostum putih Wiro Sableng yang terlihat memang ala kadarnya. Sedangkan untuk efek CGI, meskipun masih sulit untuk dibandingkan dengan film Hollywood, CGI yang dihadirkan masih enak dilihat oleh mata, bahkan pada beberapa adegan efek CGI yang ditampilkan terlihat menyatu dengan filmnya.
Kesimpulan
Akhir kata, Wiro Sableng merupakan film yang tidak boleh dilewatkan khususnya bagi para penggemar superhero ataupun tokoh Wiro Sableng itu sendiri. Bagi penonton yang belum pernah mengenal sosok Wiro secara perlahan akan mengenalnya di sepanjang film. Sedangkan bagi penggemar lamanya akan merasakan berbagai macam perasaan nostalgia. Ya, nostalgia.
Bahkan, sosok Herning Sukendro, alias Ken Ken yang memainkan sosok Wiro di serial TV klasiknya pun turut hadir dalam film ini sebagai sesosok cameo. Meskipun kehadirannya hanya sesaat namun berhasil memberikan kesan tersendiri bagi penonton.
Wiro Sableng seakan memberikan sebuah standar baru terhadap film superhero Indonesia. Menunjukan bagaimana seharusnya sebuah film superhero dibuat serta membuktikan Indonesia juga mampu membuat film superhero dengan kualitas yang tidak kalah dengan film Hollywood.
Bagi Anda yang terbiasa menonton film-film dari Marvel Cinematic Universe maka dapat dipastikan kamu akan menikmati film ini. Bukan tanpa alasan, kualitas yang disajikan dalam film Wiro Sableng dapat disandingkan dengan beberapa film dalam MCU, terutama pada cerita penggambaran para tokoh serta pengenalan sosok superhero itu sendiri.
Bahkan, pada saat credit berjalan. Akan hadir sebuah mid credit yang memberikan sebuah teaser untuk film Wiro Sableng mendatang. Film terbaru Wiro Sableng ini memang telah direncanakan untuk menjadi sebuah film trilogi mengingat masih banyak sekali cerita yang dapat dieksplor dari kisah sang Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212 ini.
Wiro Sableng hadir sebagai sosok superhero asli dari Indonesia, dengan segala macam nilai-nilai budaya nusantara di dalamnya. Dengan hadirnya film ini diharapkan mampu untuk turt menyemarakkan film superhero-superhero Indonesia, baik yang bergaya silat tradisional, maupun bergaya modern kekinian. Penulis sebagai seorang yang masa kecilnya lebih mengenal superhero dari Marvel dan DC terlebih dahulu, sangat tertarik untuk mengenal para superhero dari Indonesia.
Wiro Sableng hadir tanpa meninggalkan para penggemar lamanya namun tetap berhasil menarik penggemar baru. Jika Marvel dikenal dengan sosok superhero seperti Ironman, Thor, dan Captain America serta DC dengan sosok superhero Batman, Superman, dan Wonder Woman. Maka saat ini Indonesia sedang memperkenalkan kembali Sang Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212, Wiro Sableng!
KAORI Newsline | Oleh Ahmad Faisal