Menristekdikti M Nasir memberikan lampu hijau jika ada universitas yang ingin membuka prodi eSports. Nantinya eSports akan masuk dalam ilmu IT lainnya seperti Artivicial Intelligence (AI).
Sebelumnya, Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang telah membuka program eSports. Meski bukan prodi dan SKS ternyata peminatnya cukup banyak. Meski demikian untuk tahap awal ini ada 25 mahasiswa Udinus yang mengikutinya.
Usai mengisi acara seminar pencapaian 4 tahun Kemenristekdikti di Undip, Nasir mengatakan pihaknya mempersilahkan universitas mengajukan prodi atau jurusan esports jika berkenan.
“Perguruan tinggi silahkan buka, nomenkelatur sudah saya buka,” kata Nasir di Undip Semarang saat ditanya terkait jurusan esports, sebagaimana dilansir dari Detik.
Ia menjelaskan bulan November lalu sebenarnya ia akan meresmikan program AI di ITB namun terkendala dirinya belum bisa hadir. Menurut Nasir, nantinya esport bisa digabungkan dengan ilmu komputer seperti AI tersebut.
“Itu (esports) kan tidak hanya olahraga, harus ada laboratorium, nanti masuknya ke sana (AI) semua, karena harus terintegerasi,” ujarnya.
Esport kini mulai dilihat sebagai bentuk olahraga yang sempat hadir di Asian Games 2018 dalam ajang eksibisi, bahkan akan dimasukkan ke dalam cabang resmi di Sea Games 2019. Indonesian eSports Association (IeSPA) Jawa Tengah bekerjasama dengan Udinus untuk mewadahi para gamers agar terarah menjadi atlet esport.
Game yang dipelajari serius di sana adalah League of Legends, Defence Of The Ancient 2 (DotA 2) dan Counter Strike: Global Offensive (CS:GO). Sedangkan game mobile yaitu Arena of Valor (AoV) dan Mobile Legends.
“Nantinya juga ada PUBG baik mobile atau PC,” kata Ketua IeSPA Jateng Nicodemus Dimas Nugrah Widiutomo.
KAORI Newsline