Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta selain mengoperasikan layanan Bus Rapid Transit (BRT) Transjakarta, juga mengoperasikan layanan integrasi terhadap bus kecil (red: angkot) yang dinamai dengan Jak Lingko. Jak Lingko merupakan lanjutan program sebelumnya yang bernama OK Otrip. Layanan ini sangat memudahkan warga Jakarta. Selain dapat menggunakan layanan BRT Transjakarta, masyarakat juga dapat berpindah dari dan ke bus kecil tanpa dikenai biaya tambahan.
Jak Lingko memiliki makna, Jak berarti Jakarta dan Lingko berarti jejaring atau integrasi yang diambil dari sistem persawahan tanah adat di Manggarai, Nusa Tenggara Timur. Lingko berbentuk seperti laba laba yang terintegrasi. Nama ini dipilih karena mencerminkan makna jejaring atau integrasi seperti sistem transportasi yang akan dibangun di DKI Jakarta.
Jak Lingko diresmikan langsung oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Balaikota pada tanggal 1 Oktober 2018 sekaligus memperpanjang masa uji coba gratis integrasi bus Transjakarta dengan bus kecil.
Saat ini Jak Lingko baru mengintegrasikan bus Transjakarta dengan beberapa operator bus kecil seperti Koperasi Wahana Kalpika (KWK) dan Mikrolet. Namun, ke depannya Jak Lingko akan dapat digunakan untuk perjalanan moda transportasi Mass Rapid Transit (MRT) dan Light Rail Transit (LRT). Dengan tarif sebesar Rp5000 untuk 3 Jam perjalanan, kita dapat mengefisiensi pengeluaran kita terhadap transportasi. Murah bukan?
Kartu Jak Lingko sendiri saat ini baru dijual di beberapa halte Transjakarta dengan harga Rp10.000 tanpa saldo. Kartu Jak Lingko juga dapat dibeli di Petugas Layanan Bus (PLB) rute Tanah Abang – Kampung Melayu seharga Rp20.000 dengan isi kartu seharga Rp10.000.
Saat ini telah tersedia 22 rute OK Otrip dan 3 rute Jak Lingko. Dikarenakan program Jak Lingko merupakan program lanjutan dari program OK Otrip, maka pengguna kartu OK Otrip pun dapat merasakan fasilitas yang sama tanpa harus membeli kartu Jak Lingko lagi.`
Semoga kedepannya program Jak Lingko ini akan berjalan dengan baik dan mampu menarik minat masyarakat untuk beralih ke transportasi umum dan juga membantu Pemprov DKI Jakarta dalam mengatasi kemacetan di Jakarta