Bukan Ulasan Anime: Mahouka Koukou no Rettousei (Episode 1-13)

6

mahouka-bejo-1
Ke”bejo”an dalam sekeliling Anda

Mahouka Koukou no Rettousei adalah seri kartun yang diklaim paling ditunggu oleh para fansnya. Berbeda dengan ulasan kolega saya yang lebih panjang dan mendetail, dalam Bukan Ulasan Anime saya akan coba mengompres seri ini (13 dari 26 episode), mudah-mudahan kurang dari 500 kata.


Sihir. Bukan sulap, bukan sihir, bukan bim salabim jadi apa prok prok prok, tetapi produk kemajuan teknologi. Ditemukan kali pertama tahun 1999, sihir menjelma menjadi hal penuh intrik dan kepentingan karena kemampuannya menetralkan senjata nuklir. Sihir ini pula yang – katanya – menjadi hal penting bagi peradaban dunia, sehingga setiap negara berlomba menciptakan para penyihirnya. Kemampuan seseorang dalam sihir (baca: ke”bejo”an) bisa berbeda, bahkan antara kakak dan adik sekalipun.

Dalam kondisi dunia yang baru saja keluar dari Perang Dunia III, negara menyelenggarakan pendidikan sihir.  Lupakan amanat 20% APBN untuk dana pendidikan, semua ditentukan murni oleh kemampuan dan kekuatan (baca: SNMPTN.)

Selamat datang di sekolah khusus sihir. Terbagi dalam kelas reguler dan kelas RSBI; fasilitas sama tetapi kelas RSBI berisi kumpulan orang-orang pintar dan kelas reguler berisi kumpulan orang “bejo” (dalam arti pejoratif).

Simak Marty Stu dan Mary Sue kita, Shiba Tatsuya dan Shiba Miyuki yang (katanya) punya masa lalu kelam, sehingga memutuskan masuk sekolah sihir ini. Mereka adalah kakak adik yang tertukar di mana sang kakak (Tatsuya) masuk kelas reguler dan sang adik (Miyuki) justru masuk kelas RSBI.

Shiba Tatsuya tidak semata-mata “bejo” karena berhasil masuk sekolah ini, ia juga “bejo” karena segera setelah masuk, ia menjadi perhatian banyak orang. Ia menjadi siswa reguler pertama yang masuk dalam OSIS dan tentu saja karena “bejo”, dia banyak musuhnya.

Tatsuya sadar diri kalau dia “bejo” mengingat kemampuan sihirnya di bawah rata-rata, dan kita bertemu ibu Megawati di sini: Watanabe Mari. Berkat ibu Mari Sukarnoputri (dan kemampuan fisik si Tstsuya sendiri), si “bejo” berhasil masuk ke dalam OSIS.

Berhasil melewati ujian pertamanya, si “bejo” terus meniti karirnya. Selanjutnya Tatsuya membantu mengatasi teroris di sekolahnya, lalu menolong sekolahnya agar berhasil menang pekan olahraga nasional tingkat SMA sebagai petugas partai, eh petugas mekanik (kerjaannya mengkalibrasi CAD.) Tentu tidak lengkap kalau tidak ada konspirasi dan konstipasi di sini.

Honoka Mitsui misalnya, mengakui kalau berkat Tatsuya, ia ikut-ikut kecipratan “bejo”.

“Dari jaman SD, mau di pekan olahraga atau turnamen seperti ini, aku tidak pernah menang… berkat Tatsuya, aku lolos penyisihan!”

Tidak hanya “bejo” meniti karir, si Tatsuya juga “bejo” dalam menarik perhatian karena setiap cewek yang ditolong langsung merapat ke dia. Semua. Ia pun sempurna sehingga tidak perlu pasukan nasi kotak atau nasi bungkus, apalagi lembaga survei untuk meneguhkan kesempurnaannya.

“Analisis Shiba tanpa celah dan cela, setidaknya saya tidak mampu menemukan kesalahannya,” ujar Isori.

mahouka-bejo-2Tidak perlu lembaga survei: ini fakta, fakta!

Kesimpulan dari bukan ulasan ini, bila ada pertanyaan mengenai inti cerita Mahouka Koukou no Rettousei (orang “bejo” dalam sekolah sihir), jawabannya mudah: perjuangan orang “bejo” merubah arti “bejo” dengan cara-cara yang “bejo” sehingga membuat sejumlah penontonnya men-drop kartun ini karena mereka tidak se-“bejo” sang protagonis “bejo.”

KAORI Newsline | oleh Shin Muhammad, Editor in Chief KAORI Newsline | Ikuti diskusi seri Mahouka di KAORI Forum | Disclaimer: tidak dibayar oleh tim sukses capres manapun.

6 KOMENTAR

  1. previously on mahouka :
    WOW TATSUYA IMBA SEKALI
    dan
    ADOH MIYUKI IMUT ADOH

    this week on mahouka :
    WOW TATSUYA IMBA SEKALI
    dan
    ADOH MIYUKI IMUT ADOH

    next week on mahouka :
    WOW TATSUYA IMBA SEKALI
    dan
    ADOH MIYUKI IMUT ADOH

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses