Banyak orang sering mengenang masa – masa di sekolah. Sebagian karena momen indah yang melekat, juga momen menyebalkan yang sulit dilupakan. Cinta, adalah hal yang sering dialami remaja saat di sekolah, membuatnya menjadi kisah dan bagian kehidupan yang lebih berwarna.

Tsuki ga Kirei, merupakan anime original garapan studio Feel yang tayang pada musim semi 2017 lalu. Anime ini menceritakan kisah cinta dua remaja SMP di tahun terakhirnya, Kotarou Azumi (Shouya Chiba) dan Akane Mizuno (Konomi Kohara). Walaupun berada di SMP yang sama selama dua tahun, Kotarou dan Akane tidak saling kenal sebelumnya karena kelas yang berbeda. Kemudian di tahun ketiga, mereka dipertemukan di kelas yang sama, dan dari situ kisah romansa mereka dimulai.

Kedua tokoh utama dalam anime ini memiliki sifat dan penggambaran karakter yang cukup berbeda. Akane merupakan salah satu anggota klub lari, yang memiliki banyak teman dan terlihat ceria juga friendly. Sedangkan Kotarou adalah Ketua Klub literatur yang lebih senang untuk membaca buku dan menulis, sedikit lebih pendiam, dan diperlihatkan hanya memiliki dua sahabat yang selalu menemaninya. Namun dibalik sifat keduanya yang berbeda, terdapat dua hal yang membuat Akane dan Kotarou terkoneksi, kepolosan cinta dan rasa kagum pada pandangan pertama. Singkat cerita, setelah Kotarou mendapatkan kontak LINE Akane, pada suatu malam yang cerah di bawah sinar bulan, ia memberanikan diri untuk menyatakan cinta kepada Akane. Dengan kepolosannya, Akane menerima perasaan Kotarou.
Ketika berbicara mengenai kisah romansa remaja SMP, tentunya banyak konflik yang sederhana, namun cukup kuat untuk dikenang di kemudian hari. Premis inilah yang diangkat dalam anime Tsuki ga Kirei, di mana akan banyak ditemui konflik ringan yang mungkin juga pernah dialami penontonnya semasa sekolah dulu. Hal ini menjadi salah satu nilai plus dari anime ini, karena akan banyak penonton merasa relatable dengan konflik – konflik yang disuguhkan. Walaupun begitu, penggemar anime romance yang senang dengan cerita yang kompleks dan lebih dark mungkin akan sedikit kecewa dengan jalan ceritanya. Seting dari anime ini tentunya berfokus pada kehidupan sekolah pada umumnya, seperti festival sekolah dan studi tur, sehingga penggemar school life juga dipuaskan dengan adegan dan atmosfir cerita yang ada.

Terlepas dari latar cerita romance dan school life yang mungkin terkesan biasa saja, tentunya anime Tsuki ga Kirei memiliki keunikannya sendiri, terutama dalam menyuguhkan keseluruhan cerita dan adegan – adegannya. Keunikan pertama datang dari penggunaaan aplikasi perpesanan LINE dalam anime ini. Sering disuguhkan scene dimana terjadi interaksi tidak langsung antar karakter dengan penggunaan LINE. Karakter Akane dan Kotarou yang malu – malu pada awalnya, sangat terbantu dengan adanya LINE sebagai media komunikasi mereka. Hal ini cukup unik sekaligus cerdas, karena pengembangan karakter bisa didapatkan di sini, tanpa harus memperlihatkan adegan di mana para karakter saling bertemu. Selain itu, penggunaan LINE juga membuat para penonton semakin merasa relatable dan terkoneksi secara tidak langsung dengan anime ini, karena LINE juga sering dipakai sebagai media sosial para pelajar dan remaja pada kehidupan nyata, setidaknya di Indonesia dan Jepang.
Hal unik yang kedua yaitu adanya short episodes yang disisipkan di akhir episode. Adegan singkat berdurasi 1 – 2 menit ini menyuguhkan keseharian dan cerita romansa dari para karakter pendukung, yang dilengkapi dengan sentuhan komedi yang mungkin tidak terlalu berasa dalam episode utamanya. Adanya short episodes ini juga menjadi nilai plus tersendiri, karena selain membuat para penonton tertawa dengan cerita yang lucu, para karakter pendukung juga mendapatkan ceritanya sendiri tanpa harus mengurangi dan mengganggu alur cerita dari tokoh utama.


Alur cerita dalam anime Tsuki ga Kirei disampaikan dengan ritme yang pas, sehingga mudah untuk dinikmati. Adegan cliffhanger diperlihatkan di beberapa episode sehingga penonton akan selalu dibuat tidak sabar menanti episode berikutnya. Kotarou sebagai tokoh utama yang gemar membaca buku, sering mengutip kata mutiara dari penulis Osamu Dazai yang berkaitan dengan scene yang disuguhkan, sehingga meningkatkan nuansa keindahan dari anime ini. Dalam episode terakhirnya, banyak adegan yang cukup intens dipertontonkan. Kemudian di saat anime akan berakhir dengan scene yang cukup menggantung, di bagian credit ternyata disisipkan gambar yang menunjukkan time skip dan lanjutan perjalanan cerita Akane dan Kotarou setelah adegan terakhir selesai. Hal ini adalah unsur unik lainnya yang disuguhkan dalam anime Tsuki ga Kirei, di mana penonton dapat mengerti kelanjutan cerita Akane dan Kotarou tanpa perlu menambahkan episode lainnya yang mungkin justru mengganggu alur cerita dari anime ini.

Nao Toyama berperan penting dalam anime ini, dengan menyumbangkan opening song dengan judul “Imakoko” sekaligus ending song dengan judul “Tsuki ga Kirei“. Selain itu, Nao Toyama juga menyanyikan beberapa insert song yang diputar di episode yang berbeda – beda. Suara merdu dan lirik yang sesuai dengan cerita meningkatkan kesan indah dalam anime Tsuki ga Kirei.
Studio Feel berhasil membuat atmosfir yang cocok dengan alur ceritanya. Penggambaran latar tempat dan dunianya terlihat natural, namun juga memanjakan mata. Desain karakternya pun tidak mencolok dan dibuat seperti siswa pada umumnya. Walaupun yang sedikit mengganggu adalah penggambaran wajah karakter dengan efek pantulan cahaya yang justru terkesan berlebihan di scene tertentu.


Anime Tsuki ga Kirei merupakan sebuah anime romance yang menarik dan mudah dinikmati. Banyaknya adegan sederhana dan penggunaan media sosial LINE membuat anime ini sangat relatable dengan kehidupan nyata para penontonnya. Unsur unik yang ditambahkan menjadikan animenya terasa berbeda dari anime romance berlatar kehidupan pada umumnya.
Kelebihan
- Konflik yang diangkat sederhana namun disajikan secara menarik dan mudah dinikmati
- Banyaknya adegan yang relatable dengan kehidupan nyata
- Pengembangan karakter yang baik, tanpa menghiraukan karakter pendukung
- Pembawaan anime yang unik
Kekurangan
- Konflik yang kurang berat dan dark mungkin tidak cocok bagi sebagian penggemar romance
- Desain wajah karakter yang terlihat aneh di beberapa scene
setuju dengan pendapat mimin di web ini, walaupun disebutkan kekurangannya akan tetapi kekurangan yang telah disebutkan betul adanya, bahwa anime romance akan kurang bagus apabila konfliknya terlalu dark. Kalau dari segi desain wajah karakter menurut saya pembuat anime ini memiliki gaya menggambar tersendiri apalagi penonton juga disuguhkan gambar yang menakjubkan di setiap scene yang ada
Emang ini anime pas episode awalnya bosenin, tapi kalau kita nontonnya enjoy sambil ikuti alur ceritanya di jamin the best lah kisah. Gue ngarep banget buat season 2 nya, walau di end episode sudah di jelasin baklan happy ending.
Sama, setidaknya ada eps ova waktu mereka menjalani hubungan LDR sampe nikah,jujur walau happy end masih ngegantung banget kalo di inget lagi nyesek
Setuju banget sama pendapat mimin, anime ini relatable banget sama kehidupan kita. Anime ini ngingetin gw dulu pas lagi pdkt sama mantan lewat sosmed, pas nonton jadi suka senyum2 sendiri XD.
terimakasih sudah membaca :). wah sayang udah jadi mantan ya hehehe
s2 nya min tolong
Setuju banget… terutama cerita yang gak bikin pusing dan penggambaran yang memanjakan mata. Aaah jadi terinspirasi pengen nulis cerpen atau bahkan novel.. semoga terwujud 🙏
iya rasanya kayak kurang, walaupun dah end minimal kasih special episode kalo gk ova biar tau kehidupan setelah menikah gmn
terlalu boros menggunakan kata LINE. jadi kesannya yang ditonjolka cman LINE
Anime ini yang menginspirasi saya untuk membuat cerita yang berhubungan dengan kehidupan saya dan percintaan saya, walaupun hasil akhirnya tidak sesuai sudah bisa membuat kekasih saya menangis.