
Operator Kereta Api (KA) bagian Timur Jepang, JR East menargetkan pembukaan jalur Joban secara penuh di Prefektur Fukushima pada Maret 2020. Perbaikan jalurnya sendiri memakan waktu yang lama karena parahnya kerusakan jalan rel antara Stasiun Ueno ke daerah Sendai semenjak Gempa bumi besar di timur Negeri Matahari Terbit pada tahun 2011.
JR East juga menjelaskan progres perbaikan jalur sepanjang 20,8 km di jalur Joban yang membentang antara Stasiun Tomioka ke Namie kepada media pada Kamis (7/3). Operasi di seksi ini sendiri dihentikan setelah bencana gempa bumi dan bencana di PLTN nomor satu di Fukushima.
Tiga area yang berada di antara Stasiun Futaba di Kota Futaba (yang berada dekat dengan area PLTN) dan Stasiun Ono di Kota Okuma sendiri telah ditunjukan kepada media. Semua area ini berada dalam area evakuasi yang “sulit untuk kembali”. Di salah satu area itu juga terdapat jembatan yang baru dibangun di atas Sungai Maeda. Jembatan ini menggantikan jembatan lama yang runtuh pada gempa bumi tahun 2011 lalu, jalur keretanya pun sudah terpasang.

Menurut JR East, perbaikan jalurnya sendiri telah selesai sebesar 80%. Pengerjaan sekarang berfokus pada sintelis (Sinyal, Telekomunikasi, dan Kelistrikan) di jalur tersebut seperti sinyal dan kabel listrik aliran atas.
Pemerintah Jepang sendiri telah menperbaiki area yang ditandai sebagai tempat yang penduduknya “sulit untuk kembali” seperti Stasiun Futaba, Ono dan Yonomori pada Jalur Joban sebagai program revitalisasi khusus. Program ini diadakan dengan harapan dapat menarik kembali penduduk yang tinggal di daerah itu sebelumnya. Pemkot Futaba juga berharap adanya pencabutan area evakuasi pada yang berada di dekat stasiun bersamaan dengan dibukanya operasi penuh Jalur JR Joban nanti.
Cemplus Newsline by KAORI | Ramadhan Krisna