
Sebagai pasangan karakter utama, Miyuki dan Kaguya memiliki dinamika yang sangat asyik untuk disaksikan. Keduanya adalah lawan yang seimbang. Dalam adu pikiran, mereka dapat saling membaca bahasa tubuh satu sama lain, menyadari lubang logika dalam argumen, hingga menerka langkah berikutnya dari lawan. Namun keduanya juga memiliki sisi polos dan canggung, yang menyebabkan mereka terkadang terjatuh dalam lubang yang mereka gali sendiri. Pencampuran antara dua elemen inilah yang menyebabkan tiap adu pikiran antara mereka menjadi seru sekaligus kocak.
Kemudian sebagai “bumbu” yang melengkapi dinamika tersebut adalah para karakter sampingan. Umumnya mereka menjadi “faktor X” dari berbagai situasi atau permasalahan yang melibatkan Miyuki dan Kaguya. Entah apakah itu kata-kata tak terduga yang keluar dari mulut Chika, ataupun omelan Yuu tentang “orang-orang normal” alias normies. Keterlibatan dari karakter sampingan-lah yang sering menjadi pengubah arah dari adu pikiran antara Miyuki dan Kaguya yang secara otomatis membuat adu pikiran tersebut menjadi semakin tak terduga.

Umumnya, setiap episode dari Kaguya-sama terbagi menjadi beberapa segmen. Dalam tiap segmen tersebut, biasanya muncul masalah yang nantinya menjadi fokus utama dari adu pikiran Miyuki dan Kaguya. Tentu saja, segmen-segmen ini penuh dengan elemen komedi. Akan tetapi seiring dengan berjalannya episode, beberapa segmen cerita menjadi cukup serius. Bahkan episode terakhir dari serial adalah sebuah babak yang penuh drama. Hal ini bisa menjadi pertimbangan, kalau-kalau para penikmat anime yang tertarik menonton Kaguya-sama mengira serial ini sepenuhnya berisi komedi.
Selain memiliki unsur komedi yang kocak dan karakter-karakter yang menarik, elemen visual dari Kaguya-sama juga menjadi andalan serial ini. Meskipun merupakan adaptasi dari sebuah manga, anime Kaguya-sama memiliki gaya visual yang solid dan unik. Pada dasarnya kualitas animasi serial ini cukup stabil, jarang ada adegan di mana animasinya kelihatan kacau atau karakternya digambarkan dengan detil rendah. Desain karakternya memang kelihatan sederhana, namun di sisi lain memberikan ruang yang luas untuk dianimasikan. Hal inilah yang nantinya menghasilkan ekspresi-ekspresi kocak dan tingkah laku heboh dari para karakter dalam Kaguya-sama.

Kemudian adegan-adegan penting di Kaguya-sama tak jarang ditampilkan bersama dengan efek spesial yang unik. Contohnya memberi efek monokrom atau mengubah-ubah warna untuk menambah intensitas adegan adu pikiran. Bahkan terkadang yang menemani adegan-adegan tersebut tak hanya sekedar efek spesial, tapi sebuah cuplikan animasi. Contohnya ketika Miyuki dan Kaguya sedang bermain kuis, digambarkan seakan mereka berduel di padang pasir di era wild west. Cuplikan-cuplikan ini dianimasikan dengan sangat apik dan penuh kreatifitas. Arahan dari sutradara Shinichi Omata (yang terlibat dalam pengerjaan Arakawa: Under the Bridge dan Mahou Shoujo Madoka ★Magica) memang mengingatkan pada gaya pengarahan anime yang dihasilkan oleh studio SHAFT. Terlihat dengan sangat jelas bahwa dari aspek visual, Kaguya-sama sama sekali tidak setengah-setengah.
Lalu dari segi audio, serial ini juga tidak bisa dianggap remeh. Musik-musik yang menghiasi latar belakang sangat sesuai dengan atmosfir adegan, baik itu adegan dramatis, komedi, maupun serius. Sementara itu meski dipenuhi dengan pengisi suara yang muda-muda, akting mereka diarahkan dengan sangat bagus sehingga setiap karakter memiliki identitas yang kuat. Aoi Koga sebagai pengisi suara Kaguya menunjukkan penampilan yang sangat pantas untuk disaksikan. Sangat menyenangkan mendengar bagaimana Koga tak hanya dapat memberikan aura cool pada Kaguya yang serius ketika bersama para anggota OSIS, namun juga aura yang polos pada Kaguya di rumahnya ketika bersama Ai. Sementara itu, lagu pembukanya yang sangat catchy berjudul Love Dramatic feat. Rikka Ihara dinyanyikan oleh Masayuki Suzuki. Sementara lagu penutupnya berjudul Sentimental Crisis dinyanyikan oleh halca.

Secara keseluruhan, anime Kaguya-sama adalah serial yang sangat solid. Akan tetapi, tetapi ada beberapa elemen yang mungkin dapat mengurangi keasyikan menonton. Salah satunya yang sering menjadi bahan perdebatan dari para penonton anime Kaguya-sama adalah sang Narator (Yutaka Aoyama). Ada beberapa kalangan yang merasa sebal pada sang Narator yang menjelaskan segala detil dari banyak adegan dan kadang-kadang merusak timing dan mood dari adegan tersebut. Selain itu, perubahan atmosfir serial, dari penuh komedi dibagian awal yang kemudian di akhir berubah menjadi cukup dipenuhi drama terasa seperti lompatan yang cukup jauh dan tiba-tiba.

Namun mengesampingkan segala kekurangan yang dimiliki serial ini, sangat disarankan untuk menonton anime Kaguya-sama, terutama bagi penyuka serial dengan genre komedi romantis. Gaya penceritaan dan humornya yang sedikit berbeda mungkin membutuhkan sedikit pembiasaan. Akan tetapi, persaingan sengit Miyuki dan Kaguya memang menjadi daya tarik utama dari serial ini, di mana mereka akan melakukan segala cara untuk membuat lawannya tunduk. Mereka mengerti benar, bahwa dalam cinta dan perang, segalanya diperbolehkan.
Tau bug meltdown dan spectre di CPU modern ? kurasa anime ini bisa menjelaskan penawar bug/celah keamanan tersebut dengan trik2 psikologi nya