Sejak Kamis (18/7) lalu, dunia industri anime Jepang tengah dirundung duka. Gedung studio 1 Kyoto Animation dilaporkan telah dibakar oleh pelaku yang tidak bertanggung jawab.
Selain menelan korban jiwa dan luka, kejadian terbakarnya studio Kyoto Animation juga menimbulkan kerugian materil yang tidak ternilai, terutama hilangnya arsip produksi milik studio ini. Dalam wawancara yang dilakukan pada Jumat (19/7), presiden studio KyoAni Hideaki Hatta mengungkapkan seluruh materi animasi yang telah dikerjakan di masa lalu dan data di berbagai komputer yang ada di gedung ini telah hancur dilalap api. “Jumlah kerugian uang dari kerusakannya? Ekstrim. Saya masih belum mengetahui detil seluruhnya,” ungkap Hatta.
Hideaki Hatta mengaku sangat sedih atas kejadian ini dan dirinya tidak pernah mengira bencana sebesar itu bisa benar-benar terjadi. “Peristiwa ini merupakan pukulan telak bagi perusahaan kami dan industri kami. Para korban merupakan rekan-rekan yang begitu hebat dan luar biasa.”
【アニメ会社で火事 複数の人が死亡か 放火か 男の身柄確保 京都】
警察によりますと現場には刃物のようなものが複数落ちていたということです。男のものかどうかはわからないということです。https://t.co/f1GqnqCtMe#nhk_news #nhk_video #京都アニメーション pic.twitter.com/rRG6WdUctD— NHKニュース (@nhk_news) July 18, 2019
Studio 1 Kyoto Animation terletak di area Rokujizo, kota Uji, daerah pinggir prefektur Kyoto. Studio 1 bisa dibilang salah satu studio yang krusial bagi KyoAni, di mana banyak sutradara maupun animation director bekerja di sana. Proses compositing dan 3D dari berbagai anime yang digarap oleh studio ini pun juga banyak difokuskan di gedung ini.
Kebakaran di Studio 1 Kyoto Animation bermula pada pukul 10:30 waktu Jepang (8:30 WIB). Warga yang berada di sekitar lokasi kejadian melaporkan ada suara ledakan yang disusul dengan kepulan asap putih yang keluar dari jendela gedung KyoAni. Regu pemadan kebakaran (damkar) Kyoto mengerahkan lebih dari 30 mobil pemadam untuk menangani kebakaran. Api akhirnya benar-benar berhasil dipadamkan pada Jumat pukul 6:30 waktu Jepang (atau 4:30 WIB)
Polisi telah menangkap seorang pria berusia 41 tahun yang menjadi pelaku pembakaran studio 1 Kyoto Animation. Si pelaku memulai membakar studio dari dalam gedung dengan menggunakan bensin. Menurut hasil penyidikan, pelaku mengaku nekat melakukan aksinya karena ia menuduh studio KyoAni telah “mencuri” ide novelnya. Dilansir dari NHK, kepolisian memastikan si pelaku memang tidak pernah bekerja di KyoAni, namun belum bisa mengkonfirmasi apakah dia pernah merilis novel atau tidak.
Kepolisian juga melaporkan si pelaku sebelumnya pernah melakukan pencurian di sebuah mini market dan telah dihukum 3,5 tahun penjara. Polisi masih memeriksa si pelaku yang kini dirawat di fasilitas medis di Osaka karena juga mengalami luka bakar ketika membakar studio 1 KyoAni.
Korban jiwa dari insiden pembakaran studio 1 Kyoto Animation kini bertambah menjadi 34 orang. Salah satu korban luka yang dirawat intensif telah menghembuskan nafas terakhir pada Jumat. Sementara itu 34 lainnya masih dirawat karena luka-luka. Peristiwa pembakaran ini disebut-sebut sebagai peristiwa pembunuhan massal terburuk di Jepang pasca era Perang Dunia II.

Menanggapi peristiwa ini, beberapa pihak menggelar penggalangan dana untuk membantu studio Kyoto Animation. Distributor Sentai Filmworks yang sering merilis berbagai anime studio ini di pasar Amerika telah membuka laman penggalangan dana di situs GoFundMe. Hingga artikel ini ditulis mereka telah mengumpulkan 1,6 juta dolar Amerika (sekitar 224 milyar rupiah). Sementara itu di Jepang, jaringan retail pernik anime Animate juga telah membuka donasi untuk KyoAni di seluruh jaringan tokonya. Meskipun begitu, baik pihak Sentai Filmworks dan Animate belum mengungkapkan lebih lanjut bagaimana cara mereka untuk menyalurkan uang yang terkumpul dari kegiatan donasi ke pihak studio.