Tengen Toppa Gurren Lagann atau Gurren Lagann merupakan salah satu anime yang telah mengubah pola pikir berkehidupan saya. Anime ini mampu memberikan suatu “energi khas” dalam melewati rintangan yang ada dalam setiap episodenya. Mulai dari awal episode hingga pertengahan cour pertama, penonton disajikan seorang sosok pemimpin bernama Kamina yang memandu dan mendorong orang di sekitarnya, terutama Simon untuk melebihi batasan yang mereka miliki dan melawan seluruh status quo yang ada. Kehidupan akan terasa sangat hambar jika tidak bergerak untuk menantang apa yang kita kurangi. Dari sanalah saya teringat kutipan Kamina:
“Jangan percaya dirimu yang mempercayai diriku dan jangan percaya diriku yang mempercayai dirimu. Percayalah pada dirimu yang mempercayai dirimu sendiri” – Kamina (Episode 08)
Kata-kata tersebut membekas pada diri saya untuk lebih mempercayai diri saya sendiri dibandingkan melihat orang lain [dan tidak bergerak]. Kisah dari Gurren Lagann tersendiri tercampur aduk oleh berbagai drama dan adegan yang menegangkan, sehingga keinginan untuk terus menantang rintangan yang ada selalu terasa.
Baca Juga: Ulasan Anime Promare, Ketika Kill La Kill dan Gurren Lagann Menjadi Satu
Namun terlepas dari latar tersebut, saya ingin mengeksplorasi sosok “Kamina” yang menjadi seorang mentor bagi sekelilingnya, terutama Simon. Sosok beliau dalam mendorong dan menjadi panutan di sekitarnya adalah sosok yang saya pikir merupakan sosok mentor yang ideal. Hal tersebut saya dapati ketika menganalisis kembali anime ini bersamaan dengan ilmu baru yang saya dapati. Dalam proses melihat sosok Kamina, saya membagi sifat seorang mentor menjadi tiga bagian; Mentor bukanlah seorang teman/keluarga, ia akan terus menantang batasanmu, dan ia juga bukanlah orang spesial karena ia juga belajar dari dirimu.
Mentor Bukanlah Teman

Apa itu teman? Sering kali teman diartikan sebagai sosok yang dekat dengan seseorang, baik sehobi ataupun sepemikiran. Teman juga merupakan sosok yang senang meluangkan waktu bersama dengan orang lainnya. Namun fondasi tersebut hanya sebagai dasar bahwa teman hanya hadir untuk menemani hidup saja. Lalu bagaimana dengan mentor? Mentor sendiri merupakan sosok pembimbing yang hadir untuk memberikan arahan dan opini terhadap bimbingannya. Akan tetapi, bagaimanakah relasi dari seorang mentor dan mentee (bimbingannya)? Singkat kata, mereka sama dan tidak memiliki tingkatan khusus. Dalam kasus ini, Kamina dan Simon ataupun orang lainnya diibaratkan sebagai sosok pemuda yang sama-sama ingin mencapai tujuan yang sama.
Kamina merupakan sosok yang hadir sebagai panutan bagi Simon untuk menjalani kehidupannya, Akan tetapi tidak seluruh pemikiran Kamina disukai oleh Simon sendiri. Pada beberapa adegan Simon sangat menginginkan berperan sebagai Kamina, namun ia tidak menginginkan dirinya 100% sama dengan Kamina. Hal tersebut dapat dilihat pada beberapa adegan di mana Simon tidak setuju dengan pendapat Kamina, ia mungkin saja salah. Dari semua hal itu, Kamina dapat disebut sebagai seorang kakak hingga pemimpin. Ia merupakan sosok yang dapat mengubah posisinya di manapun dan kapanpun. Mengutip dari Simon Sinek (2020), “mentor merupakan seseorang yang memiliki waktu untuk dirimu”. Dari kutipan tersebut, kita dapat melihat bahwa Kamina selalu hadir untuk Simon dan semuanya. Ia hadir bagi mereka sebagai sosok spesial, di mana seluruh interaksi bersamanya membuat suatu ikatan spesial melebihi pertemanan seiring waktu.
Sosok mentor tidak dapat diikatkan sebagai sosok yang selalu siap membantu kapanpun juga, namun ia merupakan sosok yang terus melihat dirimu memiliki potensi tersendiri dan mencoba untuk mengeksplorasikan lagi.
Ia akan Terus Menantang Batasanmu

Sebagai seorang mentor tentu ada suatu tujuan tersendiri untuk mendampingi sang mentee. Dari hal itu, seorang mentor akan mendorong seorang mentee untuk dapat menjadi lebih baik dan bahkan melampaui mentor itu tersendiri. Mentor kerap menantang mentee untuk keluar dari zona nyamannya dan memasuki dunia baru yang tidak dikenalinya. Tantangan tersebut bisa saja dari hal sederhana, mulai dari mengubah pola pikirnya hingga melakukan yang terlihat mustahil. Simon melihat Kamina sebagai sosok yang selalu menantangnya dan melindunginya dari segala kejadian.
Kamina selalu mendorong Simon agar dapat menerobos langit dan menentang seluruh status quo karena dunia ini tidak boleh statis dan tetap, harus ada yang dapat mengubah seluruh hal itu. Kamina sadar bahwa ia sudah cukup tua dan mungkin saja ia tidak dapat melihat dunia tersebut, oleh karena itu ia selalu mendorong pemikirannya kepada Simon. Berawal dari Simon yang pendiam dan takut untuk melakukan hal yang baru, seiring waktu Simon akan selalu ditantang oleh Kamina agar tidak konstan berada di posisi yang sama. Pada episode pertama, Kamina hadir untuk merubah pemikiran Simon agar dapat berubah dari sifat awalnya. Penemuan Lagann merupakan titik perubahan bagi Simon untuk mengubah dirinya. Simon berencana untuk memberikan Lagann kepada Kamina karena baginya Kamina lah yang dapat menaikinya. Namun, Kamina menolak hal tersebut dan lebih menyarankan Simon untuk menaikinya. Berawal dari keraguan dan kegelisahan dalam menaiki Lagann akibat diri Simon yang merasa lemah dan tidak berdaya, akhirnya ia menyadari bahwa hanya ia yang dapat menjalankannya karena Kamina percaya dirinya bisa. Tantangan pertama bagi Simon telah terselesaikan, namun tantangan lainnya akan terus bertambah dan diberikan oleh Kamina, agar Simon dapat menjadi sosok yang baru.
Kerap kali beberapa tantangan tersebut dapat menyebabkan kejadian yang tidak terduga, namun hal itu juga dapat menimbulkan suatu ide baru untuk menyelesaikannya.
Sosok yang Juga Belajar Darimu

Seorang mentor bukan berarti orang “sempurna” yang bisa segalanya, kembali lagi bahwasannya seorang mentor merupakan orang yang sama dengan mentee, bahkan bisa saja mentee tersebut lebih hebat daripada mentor. Maka dalam segala proses interaksi dengan mentee, seorang mentor juga mempelajari berbagai hal baru yang mungkin tidak milikinya. Pada sisi ini dapat dilihat bahwa dunia yang diimpikan oleh Kamina dan Simon awalnya sangat berbeda dan sangat berkontradiksi, akan tetapi Kamina mendorong Simon untuk melihat dunianya. Bukan berarti dalam hal ini Simon sebagai mentee akan langsung menelan pandangan tersebut, namun ia juga akan mengkritiknya. Kamina sebagai mentor juga belajar bahwa pandangan dunianya juga perlu diubah karena mungkin saja ia berpikiran yang salah. Dari opini seorang mentee, sosok mentor juga dapat belajar darinya.
Ambil saja contoh di episode pertama. Pada saat ada gempa bumi, seluruh orang di desa berlarian dan melindungi dirinya, namun tidak untuk Kamina. Sementara Simon bingung karena tidak dapat melindungi dirinya. Kamina sadar bahwa orang tua Simon meninggal akibat gempa bumi, sehingga Simon sangat trauma oleh hal itu. Dari sanalah Kamina belajar bahwa berani bukan berani memaksakan kehendakan dirinya sendiri atas egonya, akan tetapi berani juga untuk dapat mengubah pemikirannya. Karena itulah Kamina melindungi Simon dengan memeluknya agar tidak terjadi apa-apa.
Hal serupa juga terjadi ketika Simon diam-diam membebaskan Kamina dari penjara. Dan ketika diketahui oleh kepala desa bahwa Simon juga akan dihukum akibat perbuatannya, Kamina sadar dan langsung melindungi diri Simon dari pukulan kepala desa. Sebagai mentor dari Simon, Kamina harus sadar bahwa terdapat ajarannya yang mungkin dapat membahayakan diri Simon, dan karena itulah ia akan bertanggung jawab atas ajarannya. Pembelajaran baru selalu ada setiap kali Kamina mengajarkan hal baru pada Simon. Pada prosesnya mereka berdua saling belajar satu sama lain dalam memahami dan berinteraksi.
Segala proses yang dialami mentor merupakan pengalaman hidup yang berharga untuk mentee sendiri. Proses tersebut akan selalu membekas dalam dirinya untuk dilanjutkan kembali kepada mentee lainnya.
Penutup: Carilah Sosok Mentormu

Kisah dari anime Gurren Lagann telah menjadi referensi dalam melihat sosok seseorang yang dapat memotivasi dan menginspirasi sekitarnya untuk berubah dari kondisi status quo. Ketika saya melihat sosok Kamina dalam anime ini, saya melihat seorang mentor yang tidak dapat tergantikan karena ia dapat hadir pada situasi buruk untuk menemani diri Simon, hingga mendorongnya agar dapat menjadi diri yang mandiri di masa yang akan datang. Walau Kamina bukanlah karakter yang sempurna, dengan sifat ego dan kebodohannya yang terkadang diluar pemikiran orang lain, ia merupakan sosok yang juga belajar dari sekitarnya dan berani mengubah pemikirannya juga.
Seorang pemimpin yang baik mampu memulai segalanya dari why (Simon Sinek, 2009), atau mengapa mereka menginginkan untuk menggapai hal tersebut. Bagi Kamina sendiri, ia mengiginkan dunia di mana manusia dapat hidup di permukaan dan bergerak tanpa melihat masa lalu. Dari situlah ia membuat tim Gurren yang bertujuan untuk menggapai impiannya. Begitu pula kepada orang-orang yang tergabung pada tim Gurren, semuanya tergerak akan impiannya Kamina, di mana mereka menginginkan dunia tersebut bersama-sama. Mentor juga dapat diumpamakan seperti itu pula, karena seorang mentor juga pasti memiliki dasar mengapa menginginkan untuk mendampingi mentee tersebut dan capaian apa yang mentee atau mentor inginkan.
Akhir kata, sosok Kamina mampu memberikan gambaran dasar mengenai kegiatan mentoring antara mentor dan mentee dalam bagaimanakah mereka menganggap diri mereka hingga berinteraksi. Tanpa ada sosok Kamina yang seperti itu, mungkin saja Simon akan seperti orang lainnya. Sebagai mentor, hal yang ingin dicapai ialah proses terlebih dahulu dan bagaimanakah caranya untuk mencapai impian tersebut. Hasilnya dapat dilihat di belakang karena dalam proses tersebut seorang mentor dan mentee saling belajar satu sama lain untuk keluar dari zona nyamannya.
Referensi:
- Hiding in Public. (2018, 18 Mei). Youtube. Diambil dari Gurren Lagann – Becoming You: https://youtu.be/pN8SmfBnyc0 [diakses 12 Mei 2020]
- Digibro. (2015, 13 Januari). Youtube. Diambil dari Gurren Lagann vs. Kill la Kill: A Thematic Rundown: https://youtu.be/j5zjo573zlk [diakses 13 Mei 2020]
- Imaishi, H. (Sutradara). (2007). Tengen Toppa Gurren Lagann [Animasi].
- Sinek, S. (2015, 13 Januari). Youtube. Diambil dari What Mentorship Really Means | Book Club with Simon: https://youtu.be/j5zjo573zlk [diakses 15 Mei 2020]
- Sinek, S. (2009). Start with Why: How Great Leaders Inspire Everyone to Take Action. New York: Penguin Group.
Oleh Cakra Bhirawa | Penulis adalah mahasiswa Teknik Komputer Universitas Brawijaya dan penerima beasiswa kepemimpinan. Penulisan opini topik ini dilakukan untuk megungkapkan opini mengenai mentoring | Tulisan ini adalah pandangan pribadi penulis dan tidak mewakili kebijakan editorial KAORI
KAORI Nusantara membuka kesempatan bagi pembaca untuk menulis opini tentang dunia anime dan industri kreatif Indonesia. Opini ditulis minimal 500-1000 kata dalam bahasa Indonesia/Inggris dan kirim ke [email protected]