JR East Batalkan Kereta Ekspres dan Shinkansen Selama Golden Week 2020

0
Kereta cepat Shinkansen seri E5 milik JR East memasuki stasiun Shin-Aomori. (Kevin W)

East Japan Railway Company (JR East) memutuskan untuk membatalkan beberapa perjalanan kereta tambahannya. Keputusan ini sendiri diambil sebagai bagian dari pencegahan penyebaran COVID-19 di Jepang. Selain itu, JR East juga membatalkan layanan KA dikarenakan banyaknya pemesan tiket yang membatalkan pesanan tiketnya. Pembatalannya sendiri beragam, mulai dari 1 hari hingga 6 hari sejak Jumat (24/4) hingga Kamis (30/4).

Pada layanan Shinkansen, JR East akan membatalkan 169 kereta yang akan terbagi dari 6 jalur Shinkansen yang dilayani oleh JR East. Sedangkan pada layanan ekspres terbatas (limited express), JR East akan membatalkan 100 kereta yang akan terbagi dalam beberapa layanan ekspresnya. Pembatalan ini sendiri tidak berlangsung serentak pada seluruh layanan KA, namun hanya beberapa KA perhari. Hal ini disebabkan KA yang dibatalkan bukan merupakan layanan KA reguler, namun KA tambahan yang beroperasi di saat-saat liburan.

Untuk perjalanan selama Golden Week, JR East juga menyampaikan kemungkinan pembatalan perjalanan kembali dari Jumat (1/5) sampai Rabu (6/5), dengan total 502 kereta Shinkansen dan 297 kereta ekspres yang akan dihentikan operasinya.

Tidak hanya itu, JR East sendiri juga mengumumkan akan mengembalikan tiket penumpang tanpa tambahan biaya bagi penumpang yang keretanya dibatalkan. Apabila penumpang ingin mengatur ulang jadwalnya, JR East menawarkan pengaturan ulang perjalanan kepada penumpang tanpa biaya tambahan. JR East juga meminta maaf atas pembatalan perjalanan kereta-kereta tersebut.

JR East mengoperasikan layanan Shinkansen yang menuju ke bagian utara Jepang. Di antara layanan yang dioperasikan adalah Tohoku Shinkansen (termasuk sebagian kereta Hokkaido Shinkansen bersama Hokkaido Railway Company / JR Hokkaido), Joetsu Shinkansen, Akita Shinkansen, Hokuriku Shinkansen, dan Yamagata Shinkansen. Layanan ini berbeda dari Shinkansen yang menuju ke Osaka dan Nagoya, di mana kota tersebut dilayani oleh Tokaido Shinkansen yang dioperasikan oleh Central Japan Railway Company (JR Central).

Per 26 April, jumlah kasus virus corona di Jepang telah meningkat menjadi 13.031 kasus positif dengan jumlah kematian sebanyak 348 orang. Pada 7 April 2020, perdana menteri Shinzo Abe mengumumkan keadaan darurat dan perintah kawalan pergerakan berskala besar di wilayah-wilayah zona merah terdampak corona. Walau demikian, tidak ada sanksi untuk pelanggar kawalan pergerakan ini.

Cemplus Newsline by KAORI | Press Release by JR East

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses